Adri tengah nervous, ini hanya satu jam menjelang jadwal operasinya. Wajahnya itu pucat, semakin pucat karena diminta berpuasa sejak kemarin sore. Jihan, Faras, Abi, dan Nabila yang kompak kembali ke rumah sakit untuk memberi dukungan tak henti-henti berdoa dan menyemangati Adri. Haikal tidak ada di ruangan, katanya keluar karena masih ada urusan administrasi yang harus dipenuhi.
"Minum Dri, jangan stress ya." Abi memberikan segelas air mineral pada Adri. Adiknya itu menurut saja, karena memang susah payah Ia mengendalikan stressnya sendiri. Ini operasi pertama dalam hidupnya, maka gadis itu pastinya berpikir macam-macam mulai dari bagaimana suasana di ruang operasi, dan apa yang akan dilakukan dokter pada tubuhnya. Meski sudah membaca dan melakukan riset soal prosedur operasi yang akan dilakukan, pun dijelaskan oleh dokter, Adri masih belum punya gambaran pasti. Itu semakin membuatnya panik.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者