Suara bising dari alarm dua ponsel bersaut sautan, seiring dengan suara adzan Subuh yang dikumandangkan dari masjid komplek. Haikal, si salah satu pemilik ponsel berbunyi tersadar duluan, lantas Ia mendudukan diri, mengucek matanya sembari mengumpulkan nyawa. Dengan wajah khas bangun tidur yang kusut itu Haikal melirik seseorang yang tidur bersamanya. Adri, tertidur membelakanginya, belum ada tanda-tanda kalau istrinya itu akan segera bangun.
Tersenyum, Haikal menyentuh pucuk kepala Adri pelan, "Adri, bangun. Shalat dulu, yuk," ajaknya. Masih saja tidak ada pergerakan, maka sekali Haikal guncang pelan bahunya itu.
"Hmm ..."
Sesederhana deheman Adri yang masih belum membuka mata itu bisa membuat Haikal tersenyum. Apapun yang dilakukan istrinya itu lucu dan imut menurutnya. "Ayo bangun, jangan keasikan tidurnya sampai lupa ibadah. Yuk bangun yuuk!" Akhirnya Haikal menduduk paksakan Adri.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者