"Ah… panas." Keluh Melani dan meniup jari jemarinya sendiri.
"Kak… kakak kenapa?" Tanya Fani dari ponsel Melani, yang ia letakkan diatas meja makan bersandar pada salah satu gelas.
"Enggak kenapa-kenapa kok. Kakak cuman kurang hati-hati. Jadi Panci panas kakak pegang." Jawab Melani sambil ia mematikan kompor, dan meletakkan semangkuk mie yang baru saja ia buat.
"Kamu sudah makan malam belum?" tanya Melani yang sudah menyendokkan minya, seraya ia meniup pelan.
Tapi Fani tidak segera menjawab, ia terdiam dan menatap dengan tatapan kasihan pada Melani. "Kak… kenapa sih, kakak enggak tinggal berasama dengan aku dan bunda saja?" tanya Fani.
"Ahh… panas… panas… minya masih panas banget." Melani justru menghiraukan perkataan adiknya, karena sudah berapa kali ia membahas masalah ini.
"Kak…" tatapan Fani semakin menajam, sadar jika Melani sedang mengalihkan pembicaraan mereka berdua.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者