Satu Minggu kemudian.
Melani sedang duduk didalam kelasnya, saat itu pelajara sudah dimulai dan semua murid tampak sedang mengerjakan tugas yang baru saja diberikan oleh Bu Ida.
"Ingat ya anak-anak, kalau tugas ini bisa kalian kerjakan. Makan ujian minggu depan, kalian pasti bisa menjawab soal dengan baik." Jelas bu Ida dengan suaranya lantang.
Beberapa murid bergumam, tampak tidak setuju. Beberapa lagi segera saja mengerjakan soal yang diberikan, antara pasrah atau menganggap soal yang diberikan mudah untuk dijawab.
Tapi berbeda dengan Melani, bahkan dia belum menuliskan nama pada lembar soal latihannya. Tatapannya menunduk, dengan ia menggenggam pensil dengan erat.
Bukan karena Melani tidak bisa menjawab, tapi ini adalah hari pertamanya setelah kepergian ayahnya. Sepasang mata manik itu berkaca-kaca, dan perasaan sesak pada dadanya mulai ia rasakan.
Brag…!!!
Support your favorite authors and translators in webnovel.com