Para tabib istana bekerja dengan keras hingga akhirnya Dewa Langit pun bisa beranjak duduk meskipun dengan penyangga di punggungnya. Berpuluh-puluh tahun berbaring di ranjang, membuat organ tubuh Dewa Langit merasa kaku. Para tabib memberikan terapi dengan hati-hati supaya tubuh Dewa Langit kembali segar.
"Sudah berapa lama aku terbaring disini?" gumam Dewa Langit.
"Sudah sangat lama, Yang Mulia. Yang Mulia mulai sakit sejak sepuluh tahun setelah kelahiran putrinya Ragarokh, Putri Emas. Sekarang gadis itu telah menikah setelah menunggu seribu tahun lamanya," papar tabib.
"Oh, aku melewatkan banyak hal. Seratusan tahun aku terbaring disini. Ada hal penting apa yang kulewatkan?" ujar Dewa Langit kepada salah satu sekretarisnya.
"Ada kabar baik dan juga kabar buruk, Yang Mulia," jawab sekretarisnya.
"Kabar buruk dulu." Dewa Langit memberi isyarat bahwa Ia tidak sabar ingin mendengarnya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者