Dia merasa haus dan berjalan keluar kamar setelah memakai outernya. Kyra berjalan melewati ruang kerja Lingga, dia terkejut saat mendengar Lingga tidak sendiri. Dibukanya pintu ruang itu, semua yang ada di dalam menghentikan apa yang dilakukan mereka.
" Keluar semua! Aku ingin bicara dengan Bos kalian!" ucap Kyra marah. Mereka berdua melihat ke arah Lingga, setelah Bos mereka mengangguk, mereka bergegas menata dokumen dan pergi keluar ruang kerja Bosnya.
" Permisi, Bos! Nyonya!" kata Rio diikuti Rian. Lingga mengangguk lalu meletakkan dokumennya, dia menyandarkan tubuhnya di kursinya sedangkan Kyra mendekati suaminya itu.
" Apa tidak ada waktu lain? Mereka juga manusia dan membutuhkan istirahat!" ucap Kyra kesal.
" Iya! Kamu kenapa bangun?" tanya Lingga yang menjawab singkat saja. Kyra kesal melihat suaminya yang selalu saja menuruti perkataannya.
" Apa kamu tidak akan menjelaskan alasanmu pergi selama 3 hari kemarin?" tanya Kyra yang sudah tidak tahan dengan sikap suaminya.
" Tidak ada apa-apa!" jawab Lingga, membuat Kyra semakin kesal.
" Ok! Terserah kamu!" ucap Kyra merasa gemas terhadap suaminya yang datar saja menanggapi kemarahannya. Aaaaaaa! Nggak peka banget! Kenapa juga aku bisa jatuh cinta sama tiang listrik kayak gitu! batin Kyra marah. Dia pergi ke kamar Kenzie yang berada di samping kamarnya, dia melihat babysitternya tidur disitu.
" Nita! Nita!" panggil Kyra. Nita terbangun karena panggilan majikannya.
" Iya, Nyonya!" jawab Nita.
" Pergilah ke kamarmu!" ucap Kyra.
" Baik, Nyonya!" jawab Nita lalu dia pergi meninggalkan Kyra di kamar Kenzie. Kyra kemudian tidur bersama Kenzie dengan hati masih kesal.
Keesokan harinya Kyra bangun saat ada yang menciumi pipinya. Kyra tersenyum, dia senang karena Lingga pasti menyesali perbuatannya.
" Mom,,,my!" ucap Kenzie. Mommy? Kok, mommy? batin Kyra. Kyra kemudian membuka matanya, dia terkejut saat Kenzie yang ada di depannya, bukannya Lingga.
" Good Morning, baby!" sapa Kyra. Kenzie tersenyum.
" Cu...cu!" ucap Kenzie. Tok! Tok!
" Masuk!" jawab Kyra.
" Selamat Pagi, Nyonya!" sapa Nita yang masuk membawa sebotol susu.
" Ini susu Tuan Muda!" ucap Nita. Nita memberikannya pada Kyra.
" Ini, sayang!" ucap Kyra. Kenzie menerima botol itu lalu meminumnya sambil berbaring.
" Kenzie mandi sama mbak Nita, ya! Mommy mau mandi dulu!" ucap Kyra, tapi Kenzie malah asik dengan botol susunya. Kyra keluar dari kamar putranya dan masuk ke dalam kamarnya lewat pintu penghubung. Kyra melihat tidak ada Lingga di atas tempat tidur, lalu dia pergi ke balkon kamar, tidak ada juga! Kemana dia? Apakah mandi? batin Kyra. Saat Kyra akan masuk ke dalam kamar, dia me;lihat Lingga masuk ke dalam walk in closet dengan handuk dipinggang. Glekkk! Kyra menelan salivanya melihat tubuh suaminya. Dia sangat merindukan tubuh itu menyatu dengannya. Kyra berjalan ke arah walk in closet dan berdiri dipintunya. Kembali dia menelan salivanya saat dilihatnya tubuh polos suaminya yang terlihat dari pintu walk in closet. Kyra berjalan mendekati suaminya, entah kenapa kakinya membawanya kesana. Kyra memeluk suaminya dari belakang. Lingga terkejut mendapati seseorang memeluknya dari belakang.
" Kamu tidak merindukanku?" tanya Kyra pelan. Aaaaaaa! Apa yang aku katakan? Kenapa aku jadi mesum seperti ini? batin Kyra kesal pada tubuhnya.
" Apa kamu merindukanku? tanya Lingga balik. Kyra menganggukkan kepalanya.
" Sangat!" jawab Kyra seperti orang bodoh. Astaga! Apa yang aku katakan? batin Kyra lagi. Lalu Lingga memutar tubuh polosnya dan Kyra tersipu malu saat melihat junior Lingga yang sedikit tegang. Kyra mendorong suaminya itu ke kursi yang ada di dalam walk in closet itu. Lingga menuruti saja kemauan istrinya, karena dia sangat merindukan sentuhan Kyra. Dia menahan hasratnya semalaman karena dia masih takut untuk mendahului menyentuh istrinya itu. Kyra segera membuka kedua paha suaminya dan dia membungkukkan kepalanya untuk bermain di junior Lingga. Lingga memejamkan kedua matanya saat merasakan mulut Kyra di juniornya. Kyra benar-benar ahli dalam hal itu, dia membuat Lingga mendesah dan mengerang karenanya. Kyra benar-benar memuaskan Lingga, dia melumat semua bagian bawah Lingga.
" Ahhh, Key! You so naughty, honey!" erang Lingga. Kyra bertambah semangat saat mendengar pujian dari bibir suaminya. Kyra mempercepat gerakan mulutnya dan sesekali Lingga memegang kepala istrinya itu untuk memperdalam mulutnya hingga membuat Kyra hampir muntah akibat junior Lingga yang panjang dan tebal. Mata Kyra berair akibat gerakan pantat Lingga yang ikut bergoyang.
" Aku mau keluar Key!" racau Lingga. Tanpa menunggu lama, Lingga segera mencabut juniornya dari mulut Kyra dan menarik Kyra hingga bersandar di kursi. Lingga menaikkan lingerie Kyra lalu merobek g-string Kyra. Tanpa aba-aba, Lingga melesakkan juniornya ke liang Kyra.
" Ahhh, Al! Sakitttt!" teriak Kyra yang terkejut dengan kelakuan Lingga.
" Sorry, Key!" ucap Lingga yang sudah tidak sanggup menahan cairan yang sudah siap untuk disemprotkannya.
" Akkhhhhhh!" teriak Lingga sambil menyemprotkan cairannya ke rahim istrinya saat miliknya telah masuk sempurna. Lingga menatap Kyra sedih, dia melihat airmata istrinya menetes dipipinya.
" Maaf!" ucap Lingga mencium kening istrinya. Kyra tidak bisa menyalahkan Lingga sepenuhnya, karena dia yang memulai semuanya. Lingga lalu melumat bibir istrinya, Kyra membalas lumatan Lingga dengan hasrat yang telah membara selama 3 hari ini merindukan sentuhan suaminya. Kyra melenguh saat Lingga menjilat telinga dan lehernya setelah menerobos isi mulutnya dan membelit lidahnya.
" Bite me!" ucap Kyra lembut. Lingga menurunkan tali lingerie Kyra dan turun ke dada istrinya yang menantang tidak terbungkus apapun. Lingga menjilat lingkaran coklat di sekitar puncak dada kyra. Kyra menggelinjang nikmat, Lingga menggeser bibirnya dan memberikan gigitan kecil di dada Kyra.
" It's good, Al!" desah Kyra senang. Lingga kembali menggigit ke dada sebelah lagi hingga beberapa kali dan di akhiri dengan hisapan dan gigitan di puncak dada Kyra. Kyra mendesah, melenguh dan mengerang nikmat. Lingga merobek Lingerie Kyra dan turun ke perut Kyra, menjilat lubang pusar istrinya. Lingga tahu jika istrinya sangat menyukai saat dia memainkan lidahnya di liang miliknya. Lingga mengangkat kedua kaki istrinya keatas hingga terlihat gunung kecil berwarna pink dengan bibir tipis dipinggirnya. Lingga mengusap lubang anus Kyra dengan tissue setelah membasahinya dengan ludahnya. Kyra telah menggila menunggu aksi Lingga di bagian intimnya. Lingga memainkan lidahnya di liang dan anus istrinya, lalu menghisap gunung kecil dan bibir disekitarnya. Tubuh Kyra sudah berkelojotan, dia mengacak rambutnya, menarik rambut Lingga dan menekannya sesekali.
" Ahhh! Allll! Stop it! Ahhh!" teriak Kyra. Lingga masih saja betah bermain disana agar istrinya merasa sangat puas.
" I wanna pee, Al!" ucap Kyra lalu tidak lama tersemburlah cairan ke mulut Lingga. Lingga menghentikan aksinya. Lalu dia mengangkat tubuh polos Kyra yang dalam keadaan lemas keluar dari walk in closet. Lingga membaringkan tubuh Kyra dengan lembut diatas ranjang mereka. Lingga kembali membuka kaki Kyra dan mengangkatnya, lalu dia kembali mengoral liang dan anus istrinya dengan lidah dan mulutnya. Kyra kembali mendapatkan pelepasannya, Lingga mencium kening istrinya dan berbisik.
" Apa kamu puas, sayang?" tanya Lingga lembut. Wajah Kyra memerah karena malu, dia sangat malu saat Lingga tahu kelemahannya.
" Apakah kamu masih ingin lagi?" tanya Lingga.