Ceklek!
Rania langsung membuka pintu apartemennya sesuai permintaan Alva. Wanita itu masih ngos-ngosan karena berlari dari kamar dengan keadaan panik.
Sedangkan Alva malah mematung melihat penampilan Rania saat ini. Gadis itu benar-benar terlihat begitu menggoda sampai-sampai Alva tak bisa mengedipkan mata.
"Tuan, ada perlu apa Anda datang ke sini?" tanya Rania kala sudah bisa menguasai diri.
Alva yang masih asik menikmati pemandangan indah di depannya, langsung menggelengkan kepala. Jujur saja otaknya memang sedikit korslet hingga membayangkan hal-hal menggairahkan yang mungkin akan mereka lalui jika saja Rania mendadak amnesia.
"Tuan, kenapa diam saja? Ada apa Anda datang ke sini?" tanya Rania lagi.
"Ah, apa kamu benar-benar tidak tahu sopan santun hingga menganggapku patung dengan tidak membiarkan aku masuk?" tanya Alva begitu pedas.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者