Alva menghela nafas kasar lalu meminum jus buatan Rania hingga tandas. Entah laki-laki itu benar-benar haus atau justru kepedasan setelah menyerobot mie Rania.
"Kenapa kamu memblokir nomorku? Apa kareba kejadian tadi membuatmu begitu marah padaku? Tapi bukankah kamu juga menikmati sentuhan yang aku berikan?" tanya Alva menatap intens Rania.
"Berhentilah mengatakan omong kosong seperti itu, Tuan! Pergilah dari sini aku ingin sendiri," usir Rania benar-benar kesal pada Alva karena lelaki itu sama sekali tidak merasa bersalah atas apa yang sudah terjadi. Padahal jelas apa yang Alva lakukan benar-benar merugikan Rania.
"Kamu mengusirku, Rania?" tanya Alva seolah tak percaya dengan pendengarannya.
"Apa perkataan saya masih belum jelas untuk Anda Tuan Alva?" kesal Rania dengan tatapan yang begitu jengah pada Alva.
"Huft, kau itu ternyata salah satu jenis manusia keturunan pohon pisang," ucap Alva geleng-geleng kepala.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com