Setelah Lilia lebih tenang, dia teringat pada perkataan Sylvia tentang pamannya. Kegembiraan memenuhi hati Lilia saat mendengar kabar itu. Kakak laki-laki ibunya itu pergi berkuliah ke luar negeri setengah tahun yang lalu. Pamannya berjanji kalau dia akan kembali dalam dua sampai tiga bulan saja. Namun setengah tahun berlalu dan pamannya belum juga kembali.
Julius Halim, paman Lilia, adalah idola masa kecilnya. Julius selalu menyambutnya dengan senyuman dan bahkan memanjakannya. Pamannya sangat bertolak belakang dengan ibunya sendiri.
Lilia memungut kembali ponselnya dan membuka chat-nya dengan Julius. Kontak terakhir mereka adalah tiga bulan yang lalu, saat Lilia mendengar kalau pamannya bekerja sebagai peneliti di bidang genetika. Dia ragu-ragu sejenak sebelum akhirnya mengirimkan pesan pada Julius.
Tepat saat jari Lilia baru saja menekan tombol 'Kirim', terdengar ketukan yang lantang dari pintu. Lilia terlonjak dan menoleh. "Masuklah!" Sahut Lilia.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者