Reiko nyaris pingsan pada suatu hari dan Nathan Ryuu lekas membawanya ke klinik rumah sakit yang terbaik.
"Dok, penyakitnya apa? Apakah berbahaya?"
"Tuan, saya yakin ini bukan penyakit."
"Maksudnya?"
"Selamat, Tuan dan Nyonya … sebentar lagi kalian akan memiliki buah hati."
Setelah memeriksa dan menunggu sebentar hingga hasil laboratorium datang, dokter pun menyampaikan kabar luar biasa tersebut.
Mata Nathan Ryuu membelalak serta membeku untuk sesaat. Dia yang biasanya sangat tenang dalam situasi apapun, kini seperti bukan dirinya.
Namun, sekian detik berikutnya, Nathan Ryuu sudah kembali ke kesadarannya dan berseru tertahan. "Istriku … istriku hamil, Dok?"
Dokter mengangguk.
Reiko masih melongo di ranjang klinik, tak percaya dengan apa yang dia dengar. "R-Ryuu …." Tak terasa, air mata mengalir di wajahnya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者