webnovel

ILLECEBRA

Soo Ara seorang gadis lugu yang dipaksa melihat ibunya mendapatkan ketidakadilan didepan matanya, dia sendiri juga mendapatkan bully selam ia menempuh pendidikan dan dipaksa melihat ibunya terbakar hidup hidup didepan pelupuk matanya. Beban hidup yang sangat berat harus ia tanggung di usianya yang sangat muda, menjadikan Soo Ara menjadi pribadi yang sangat tertutup. namun dengan seiring berjalannya waktu ia menjadi sangat kuat karna hantaman masalah yang terus ia hadapi. Tanpa di sengaja anak perempuan itu terseret dalam dunia model ketika seorang sutradara melihatnya di lokasi syuting dan menjadikannya seorang model. Namun identitas aslinya sangat dirahasiakan karena alasan khusus, jika identitas itu terbongkar maka ia akan membayarnya dengan nyawa. Kisah ini juga menceritakan game online yang akan mempertemukan Soo Ara dengan sahabat lamanya. Soo Ara di ibaratkan seperti dua sisi mata koin yang berbeda ketika dia menjadi remaja biasa yang sangat polos dengan kaca mata tebalnya dan ketika ia menjelma menjadi seorang model profesional.

Kim_mieya · 现代言情
分數不夠
20 Chs

STUNTMAN LIAN

Lima bulan lamanya Lee sudah mengikuti Amna dari projek kecil hingga besar dia sudah menjalaninya, dari iklan kecil, mv, dan drama. Lee dengan setia mengikuti Amna selama itu masih didalam kota jika itu sudah diluar kota Lee tidak bisa karna terlalu lama absen sekolah namun jika hari Sabtu dan Minggu terkadang Lee akan ikut pergi ke ibukota untuk mengikuti Amna.

Hari ini Amna sedang merias pemain utama drama yang sedang kejar tayang, sebenarnya lokasi syuting ini berada di ibu kota namun karena tuntutan kesempurnaan dibuatlah scene sebagai pemanis di kota ini. mungkin karena retingnya tinggi aktor ini sedikit agak besar kepala, itu membuat Amna sedikit gugup karna takut malakukan kesalahan.

Aktor itu tiba-tiba menanyakan asistennya, tentu aja itu membuat Amna gugup karna Lee masih sekolah, aktor itu marah karna aufitnya belum disiapkan dengan kecepatan penuh Amna memenuhi semua keperluannya hingga hampir selesai barulah Lee datang dengan nafas yang belum teratur sepertinya dia habis berlari.

"Maaf, aku terlambat ada sedikit tambahan materi" Lee masih mengatur nafasnya agar setabil.

Belum sempat Amna menyahut aktor itu sudah mencibir Lee duluan.

"Asisten seperti ini aja masih kau pelihara, lama kelamaan akan menghambat yang lainnya" Lee diam dia memang pernah dikomplen oleh artis namun tidak sepedas ini.

"Maaf biasanya dia sangat sportif, ini karna ada masalah disekolahnya" Amna mencoba menenangkan suasana.

"Ooo pekerja paruh waktu? jika itu aku, aku semakin tidak segan-segan untuk membuangnya" semua yang ada di ruang ganti itu tidak ada yang bersuara.

Lee hanya tersenyum smike, dia sudah kebal dengan macam-macan bully, dan ini tidak ada secuilnya, dia segera pergi mengambil autfit untuk seorang pemain stuntman dan membantunya bersiap.

"Jangan diambil hati, aktor utama memang kebanyakan seperti itu, meski tidak semuanya" Lian mencoba menghibur Lee, setelah aktor itu keluar.

"Saya sudah terbiasa" kata Lee dengan masih memasang asesoris pada Lian.

Lian adalah stuntman seorang aktor papan atas yang sedang naik daun, dan hari ini aktor itu menjadi bintang tamu di drama ini yang memiliki banyak adegan berbahaya otomatis Lian lah yang akan melakukannya.

"Saya sebenarnya merasa tersanjung dilakukan istimewa oleh Amna dan juga dirimu, karna biasanya saya diremehkan hanya karna saya seorang stuntman" Lee tersenyum.

"Kami memperlakukan semua artis sama, kami hanya bekerja."

"Tapi aku bukan artis?."

"Siapa bilang? anda artis hanya saja tidak menampakkan wajah."

"Kamu bisa saja menghiburku."

"Siapa yang menghibur anda?" Lee mendekat ke telinga Lian.

"Sebenarnya, jika boleh jujur saya lebih menyukai anda dari pada aktor besar itu, dia memang jago akting tapi anda punya skill yang menurut saya lebih keren" Lian tertawa menanggapi pendapat Lee.

"Mulutmu sangat manis baru kali ini aku mendengar seorang lebih memilih stuntman dari pada aktor utama, meski itu bohong hanya untuk membuat ku senang, saya sangat berterimakasih" bibir Lee manyun.

"Percaya atau tidak itu terserah anda, saya hanya mengutarakan pendapat dan selera saya."

"Apakah kau berkata yang sesungguhnya?" Lian menatap Lee dengan memicingkan matanya.

"Saya bukan tipe seorang penjilat, hanya untuk mencari muka" kata Lee tanpa memandang Lian.

Lian memandang wajah Lee yang serius, ia memang lebih merasa nyaman bergaul dengan orang-orang seperti Lee yang apa adanya.

Hari berikutnya ternyata kesialan masih ingin dekat dengan Lee dia terlambat lagi dan kejadian kemarin terulang kembali dan hari ini aktor itu semakin menjadi mulutnya lebih pedas dari pada perkataan tetangga, sampai dia mengancam akan mengganti Amna dengan orang lain yang lebih profesional.

Lee takut bukan untuk dirinya melainkan untuk Amna, ditengah perdebatan itu suara yang telah lama dikenal oleh Lee membuat aktor itu terdiam.

"Sepertinya orang-orangku tidak mendapat perlakuan baik" tanpa semengetahuan Amna dan Lee, Kang Fu sudah berdiri dibelakang mereka dengan menyilangkan tangannya.

Aktor itu masih mencerna kata-kata Kang Fu tapi kelihatannya manajer aktor itu lebih encer otaknya dan memahami situasinya dan segera meminta maaf pada Kang Fu.

"Maaf tuan kami tidak tau kalau mereka orang-orang anda?" kata manajer itu

"Kenapa kalian minta maaf padaku? seharusnya dia minta maaf pada mereka, jika orang-orang ku tidak begitu dihargai disini diluar sana masih banyak orang yang membutuhkan tenaga mereka," pertengkaran itu membawa sutradara datang dan betapa kagetnya siapa yang terlibat dengan ini, dengan seribu cara sutradara itu menenangkan Kang Fu.

Amna dan Lee duduk dihadapan Kang Fu yang menikmati secangkir tehnya, setelah Kang Fu membuat orang-orang itu pergi.

"Apa kalian tidak ingin berterima kasih padaku?" Amna dan Lee hanya tersenyum kecil sebelum mengucapkan terimakasih secara bersamaan.

"Lain kali jika ada yang memperlakukan kalian dengan buruk segera hubungi aku." kata Kang Fu dengan nada serius.

"Sepertinya tidak akan ada lagi setelah kejadian hari ini" Amna menyahut.

"Hari ini kita punya pahlawan kesiangan, untung saja tidak terlambat" Lee memandang Amna yang terus menatap Lee terlihat sangat jelas jika Amna sangat mengagumi lelaki itu.

Bisa dipastikan setelah kejadian ini tidak ada yang akan berani dengan mereka, meski masih saja ada orang-orang iri yang berbisik bisik di belakang mereka.

Lee pun baru tahu jika Kang Fu ikut berinvestasi di drama ini, mungkin itu karena Amna namun juga bisa karena alasan lain.

Bulan depan sepertinya akan lebih menantang dari pada ini, karena bulan depan Amna dapat projek iklan parfum wanita dan modelnya papan atas dengan honor mahal, model ini bernama Irene dia masuk kategori model tersexy no 3 namun keperbadian berbanding terbalik dengan prestasinya yang cermerlang, dia sering menganggap remeh waktu dan suka sewenang-wenang, wajahnya cantik namun berbanding terbalik dengan etikanya.

Tidak ada yang ditakuti oleh Irene, sutradara pun dibuat pusing olehnya jika dia mendapat teguran dia akan langsung mengadu pada CEO, bisa dipastikan siapa yang menegurnya pasti mendapat balasan dalam hitungan menit, banyak yang berpendapat jika hubungannya dengan CEO seperti hubungan terlarang namun tidak ada yang akan benar-benar berani mencari fakta itu jika mereka masih ingin melanjutkan hidup dengan damai.

Dan kali ini semua orang dibuatnya menunggu kehadirannya sudah lebih dari dua jam semua staff tidak terkecuali sutradara, meski dengan marah-marah dia tetap menunggu Irene hingga salah satu staff datang membawa berita yang sangat menyebalkan, bahwa orang yang mereka tunggu-tunggu tidak dapat hadir karna masalah pribadi.

Sutradara Mang sangat marah besar di pergi dari lokasi syuting dengan mulut tak berhenti menghujat Irene.

"Wanita jalang, memangnya hanya kau saja yang punya masalah pribadi? semua orang disini punya masalah pribadi semua dikesampingkan hanya untuk bekerja, jika memang tidak berniat datang bisakah mengabari sejak awal tidak membuat semua orang menunggu dengan sia-sia, kami juga punya banyak masalah yang harus diurus tidak hanya berleha-leha disini seperti orang bodoh" tidak ada seorang pun yang berani berkomentar jika sutradara Mang sudah naik darah,lagi pula mereka juga sepemikiran dengan sutradara Mang.