Semua orang sedang menikmati makanan dan minuman mereka di sebuah kedai minuman yang terkenal mahal, elit dan mewah yang terletak di daerah Ginza. Nampaknya Takeru sudah cukup mabuk dan tanpa dia sadari, dia memulai mengambil sebuah kacang edamame lalu menekan satu persatu kacang edamame (edamame = green soybeans/kedelai hijau) hingga keluar dari kulitnya yang ada di hadapannya dan memasukkannya ke dalam mangkuk lalu menusuk kacang tersebut di tengah-tengah sebanyak 3 buah dengan menggunakan tusuk gigi sehingga menjadikannya dalam bentuk seperti sate. Dia melakukannya berulang-ulang kali.
Takeru : Tekan... Hick.. Tusuk... Tekan... Tusuk... Hick... Tekan... Tusuk (menekan kacang edamame dan menusuk kacangnya dengan tusuk gigi)
Chihiro yang duduk di sampingnya hanya duduk diam dan melihat dengan bingung terhadap sikap Takeru yang berubah menjadi aneh seperti anak kecil yang sedang memainkan kacang edamame. Sedangkan yang lainnya tidak memerdulikan apa yang diperbuat oleh Takeru, mereka hanya sibuk mengobrol dengan satu sama lainnya.
Chihiro : (Akhirnya dia mabuk, tapi apa ini? Dia bersikap sangat aneh. Takeru Saitama terus menerus mengupas edamame?)
Chihiro berusaha mengajak ngobrol dengan Takeru yang sibuk dengan kacang edamamenya.
Chihiro : Saitama-san, kacang edamame sebanyak itu mau kau diapakan ya?
Takeru : Haa? (menoleh ke arah Chihiro) Aku enggak bakal kasih ke kamu, loh.
Chihiro merasa kesal dengan sikap aneh Takeru menjawabnya dengan cuek dan dingin.
Chihiro : Aku juga gak ingin kok.
Takeru : (tidak perduli dengan jawaban Chihiro) Tekan... Tekan...
Kazuki Kitano, sutradara teater yang sejak tadi memerhatikan dan menyadari sikap Takeru yang berubah setiap kali mabuk merasa terhibur dan tertawa senang. Dia seperti sudah mengenal Takeru dengan baik dengan bangga dan santainya menjelaskan keadaan Takeru kepada yang lainnya.
Kazuki : Bukannya itu lucu dan menggemaskan, kan? Perilaku aneh Takeru-chan. Dia selalu seperti ini loh saat dia mabuk! (tertawa) Tapi kau jago juga ya, Ayagi-kun bisa membuatnya mabuk. Soalnya Takeru-chan terkenal dengan sangat jago minum loh (memuji)
Chihiro : Aku sudah terbiasa meracik minuman. Dulu aku pernah jadi bartender.
Takeru : Tekan... Tekan... Tusuk... Tekan... (fokus)
Chihiro yang merasa terganggu dengan sikap anehnya Takeru mengeluh dalam hati, "Apaan sih dari tadi "Tekan, tekan" melulu. Berisik tahu, Takeru"
Takeru : Hei, hei Ayagi...
Takeru tiba-tiba memanggil Chihiro, tanpa berpikiran panjang dan jernih karena mabuk dengan polosnya mengatakan sesuatu.
Chihiro : Ya? (menoleh ke arah Takeru)
Takeru : (masih menekan kacang edamame) Kau saat SMP orangnya...
Chihiro : Ya, kenapa?
Takeru : (sedang menusuk kacang edamame dengan tusuk gigi) . . . Kalau ditanya, "Sudah belajar untuk ujian?" Dan kau menjawab, "Belum sama sekali", kan?
Chihiro : Haa? (bingung)
Saat Takeru berkata seperti itu, Kazuki tiba-tiba teringat akan sesuatu dan mengatakannya untuk memperingati Chihiro supaya tidak terbawa emosi dan perasaan.
Kazuki : Ah, aku lupa bilang kalau Takeru-chan juga suka mengajak ribut atau gara-gara saat mabuk. Jadi, kau jangan dimasukkan ke dalam hati dengan perkataannya nanti ya, Ayagi-kun (tersenyum)
Chihiro merasa lelah dan menghela nafas mendengarkan perkataan Kazuki, lagi-lagi dia mengeluh dalam hatinya dia berkata, "Benaran? Ah, merepotkan..."
Takeru melanjutkan perkataannya dengan mengibaratkannya dengan sesuatu yang sangat sulit untuk di mengerti sambil menusuk kacang edamame dengan tusuk gigi dengan tenang.
Takeru : . . . Dan itu sama sekali bukan kebohongan. Kau tipe pandai yang bisa menguasai sesuatu tanpa banyak usaha, tapi... Hati-hati. Sikapmu yang terlalu cuek, santai dan sombong itu akan menghancurkanmu dan menjadikanmu miskin suatu saat nanti. Ibaratnya tidak buruk juga kalau kau tahu cara berenang saat air pasang. Tapi jika terlalu bergantung padanya, kau akan tenggelam juga, jika kau tidak bisa menahannya ombak besarnya.
Chihiro terdiam mendengarkan ocehan panjang Takeru yang tidak jelas itu. Takeru masih melanjutkan perkataannya tanpa henti.
Takeru : Jadi, belajarlah dengan serius dan lebih baik agar kau tidak terjatuh dalam kesengsaraan di dunia hiburan ini. Dalam industri ini, jika kau tidak punya anugerah itu sulit dan mudah untuk terkubur karena banyak saingan hebat. Kau itu punya bakat, jadi pikirkanlah caranya bagaimana agar kau bisa menunjukkannya dan menonjolkan bakat terpendammu itu, manfaatkan penuh kemampuanmu itu.
Takeru menghentikan menusuk-nusuk kacang edamame dan menidurkan dirinya ke atas meja lalu tiba-tiba menatap Chihiro dengan tajam.
Takeru : Aku akan mendukungmu. Ini permainan pertamamu, kan? Ini kesempatanmu untuk bersinar (mengangkat kacang edamame yang sudah tertusuk menjadi sate ke atas dan mengarahkannya ke arah Chihiro) Lakukan segalanya semampumu, jika kau berjanji padaku, aku akan memberikan kacang edamameku yang special ini untukmu.
Semua staff yang ada disana termasuk Kazuki yang sejak dari tadi mendengarkan penjelasan Takeru yang sangat panjang itu tertawa saat Takeru mengatakan kalimat terakhirnya, Kazuki dengan iseng menanggapi ocehan panjang Takeru.
Kazuki : Dia tidak butuh kacang edamamemu itu! (tertawa canda)
Staff 1 : Ambillah! Ambillah! (tertawa canda)
Chihiro yang merasa kesal dan tidak senang dengan ocehan panjangnya Takeru tentang dirinya, menunjukkan ekspresi sinis dan rasa ketidak sukaannya dengan cukup jelas dari wajahnya saat menatap Takeru. Dia menahan amarahnya. Dalam hatinya, dia berkata, "Berisik!"
Setelah mengatakan itu semua, Takeru tertidur dengan lelapnya di atas meja.
Staff 1 : Yaah, Saitama-san tertidur (tertawa)
Staff 2 : Iya nih, sepertinya dia mabuk berat (tertawa)
Tidak lama setelah itu, mereka membayar tagihan minuman mereka dan keluar dari tempat minum-minum tersebut. Chihiro membopong Takeru yang sudah tertidur pulas karena mabuk berat keluar dari tempat minum-minum itu.
Kazuki : Ah, Takeru-chan beneran ketiduran ya? Aku akan memanggilkan taksi online untuk mengantarkannya pulang (mengeluarkan HP dari saku celana)
Chihiro : Tidak usah, Kitano-san. Aku yang membuatnya mabuk sampai seperti ini, biarkan aku yang bertanggung jawab untuk mengantarkannya pulang (tersenyum)
Kazuki : Baiklah, kau tahu kan alamatnya?
Chihiro : Iya, aku tahu.
Kazuki : Ok, tolong ya! Selamat malam! (pergi)
Asisten : Jangan sampai tersesat ya! Selamat beristirahat! (pergi)
Staff 1 : Selamat malam! (pergi)
Staff 2 : Berhati-hatilah, selamat malam! (pergi)
Staff 3 : Aku duluan ya! (pergi)
Staff 4 : Ok, dah semua... (pergi)
Staff 5 : Dah... Terima kasih dan selamat beristirahat! (pergi)
Chihiro : (Sampai kapan dia akan memancingku terus? Dia benar-benar menjengkelkan! Lihat saja, aku akan membalasnya nanti!)
Chihiro hanya melihat semua para staff dan Kazuki yang sudah pergi cukup jauh dari Takeru dan dirinya. Lalu melihat sekilas ke arah Takeru yang tertidur pulas yang dia bopong dengan satu tangan di sampingnya lalu tersenyum licik.
Chihiro : Haa, aku berbohong mengatakan tahu tentang alamatnya. Siapa juga yang mau mengantarkan dia pulang. Baiklah ayo kita ke hotel yang ada didekat sini, Takeru (tersenyum licik)
*********************************
Sesampainya di hotel berbintang 5 yang cukup mewah dan memesan satu kamar di daerah Ginza. Sesampainya di dalam kamar, Chihiro melempar Takeru dengan sedikit kasar dan membaringkan Takeru di atas kasur dengan posisi telungkup. Chihiro yang melihat Takeru yang tertidur pulas di atas kasur, tiba-tiba teringat akan perkataan Takeru tadi dan mengulanginya.
Chihiro : "Hati-hati", ya? (tersenyum licik) Kau yang seharusnya berhati-hati, Takeru senpai.
Chihiro mendekati Takeru dan memainkan rambut Takeru.
Takeru : Ung... (masih tertidur pulas)
***********************************
Di tempat lainnya, sisi di bagian Shunta. Di sebuah rumah bertingkat yang besar dan mewah adalah tempat lokasi syuting Shunta pada saat ini. Shunta yang memandang ke arah luar jendela besar yang ada di hadapannya itu sambil tengah menahan harsatnya, terus menerus mengunyah permen "FRESC☆" yang keras itu dengan kesal.
KREK KREK KREK (suara Shunta mengunyah permen mint)
Terlihat sangat jelas, tidak ada senyuman di raut wajah Shunta yang tampan seperti malaikat itu. Aura di sekeliling Shunta terlihat sangat gelap dan kusam. Tampaknya suasana hati Shunta sekarang sedang sangat buruk. Tidak ada yang tahu apa yang ada dipikirannya. Dia berusaha menenangkan dirinya dengan mengunyah permen "FRESC☆".
Permen "FRESC☆" adalah permen mint less sugar dengan 200% booster ultra cool mint isi 60 permen mint di dalam sebuah kotak kecil. Permen ini bentuknya kecil dan bulat tapi keras seperti es batu. Saat memakannya akan meleleh secara perlahan di dalam mulut. Permen ini sangatlah dingin dan biasa untuk melegakan tenggorokan.
Shunta memasukkan beberapa buah permen mint itu lagi kedalam mulut lalu mengunyahnya dengan kesal dan kasar seperti mengunyah es batu, sehingga saat orang lain yang melihatnya akan merasa ngilu saat mendengar dia mengunyahnya.
KREK KREK KREK (suara Shunta mengunyah permen mint)
Tiba-tiba ada seorang anak muda yang masih sekolah dengan tingkatan SMA bernama Ryo Narumiya muncul dan menuruni anak tangga dengan cepat. Dia adalah penggemar beratnya Takeru dan Shunta. Dia sangat menyukai dan mengagumi mereka berdua, dan sangat menghormati Shunta juga salah satu lawan mainnya Shunta dalam drama film terbarunya Shunta dari agensi Galaksi. Dia datang menghampiri Shunta dengan ceria. Dia melihat Shunta yang tengah mengunyah permen dengan kasar dan memandangi ke luar jendela besar.
Ryo : Jarang sekali aku melihat orang yang memakan permen dengan kesal seperti itu. Shunta-san apa tidak apa-apa mengunyahnya seperti itu?
Shunta : Hm? (menoleh sekilas ke arah Ryo)
Shunta tersenyum kusam ke arah Ryo. Sekilas terlihat seperti ada banyak bulu sayap hitam yang berterbangan di sekeliling Shunta.
Shunta : Ah, ini cuma saat ingin mengisi mulutku, dan ampuh untuk menahan diriku walaupun cuma sementara juga bisa mencoba mengalihkan perhatianku untuk menipu diriku. Kau mau, Narumiya-kun? (menawarkan permen mint yang ada ditangannya)
Ryo tidak begitu mengerti dengan apa yang Shunta katakan, akan tetapi bagi Ryo, Shunta adalah sosok malaikat yang baik hati dan sempurna.
Ryo : (Dia beneran malaikat! Tapi tadi dia bilang apa? Mengalihkan? Aku tidak mengerti tapi ya sudahlah...)
Shunta menuangkan beberapa permen mint ke tangan Ryo. Ryo menerimanya dengan senang hati.
Ryo : Terima kasih! (senang) *memakannya langsung* Wah... Dingin sekali!
Shunta tersenyum melihat reaksi Ryo yang lucu dan sedikit kekanakan itu, seketika membuat hatinya terasa sedikit tenang.
Shunta : Pfftt..
Ryo melihat ke arah luar jendela besar dan tersentak kaget.
Ryo : Wow, hebat. Angin topannya di daerah sini kuat sekali, ya? Langitnya menjadi sangat gelap dan menyeramkan. Aku berharap besok langitnya cerah ya, supaya syutingnya gak diundur dan bisa berjalan dengan lancar karena besok adalah hari terakhir kita di sini.
Shunta kembali melihat ke arah luar jendela besar lalu bergumam dengan tidak jelas dengan suara kecil.
Shunta : Ya, gelap seperti suasana hatiku sekarang.
Ryo : Hm? Apa? Kau mengatakan sesuatu? (bingung)
Shunta menoleh ke arah Ryo lalu tersenyum.
Shunta : Tidak apa-apa.
Ryo : Apa? Apa? Aku penasaran! (melihat Shunta dengan antusias)
Shunta : Hmm, tiba-tiba aku teringat dan rindu dengan pacarku.
Ryo : Uwah! Shunta-san ada pacar? Siapa? (berbinar-binar dan antusias)
Shunta : Itu rahasia. Tolong di rahasiakan kalau aku punya pacar ya, ini hanya akan menjadi rahasia kita berdua ya, Narumiya-kun (tersenyum)
Ryo mengangkat tangan dan memberikan bentuk tanda hormat di atas kepalanya dengan berbinar-binar dan semangat.
Ryo : (Senangnya aku punya rahasia dengan Shunta-san) Sip! Beres! Percayakan padaku! (senang)
Shunta : Ya, tolong ya (tersenyum)
***********************************
Kembali sisi di bagian Takeru. Chihiro menelanjangi Takeru lalu membuka bajunya dan melemparkan ke sembarang tempat di atas pinggiran kasur.
Chihiro : Tidak ku sangka aku akan melakukannya dengan lelaki, tapi biarlah... (membuka baju) Ini bukan cuma sekedar sex... (tersenyum licik)
Takeru : Ugh... (masih tertidur pulas)
Chihiro memerhatikan tubuh Takeru yang sangat seksi itu. Dan dia merasa sudah mulai sedikit bergairah.
Chihiro : Aku juga tidak menyangka akan terpesona dan menyukaimu, Takeru (tersenyum)
Chihiro mengelus-elus pipi Takeru yang sedang tertidur dengan lembut.
Chihiro : Kau tahu aku sudah lama aku tidak sesenang ini (tersenyum lembut) *pipi merona*
Chihiro : Takeru Saitama-san...
Chihiro mencium leher Takeru dan membuat tanda kissmark di leher Takeru.
Chihiro : Aku bisa membuatmu jadi wanitaku (tersenyum)
Chihiro mengoyak sebuah plastik kondom yang tadi dia beli di minimarket 24 jam sebelum mengajak Takeru ke hotel dan memasangkan kondom tersebut ke penisnya.
-Bersambung-
Author : Akhirnya! Akhirnyaaa! Scene dari spoiler keluar juga! HAHAHAHA (Tertawa setan)
Jadi gimana readers? Lanjut kita? :v Wkwkwkwk... #ditipuk_readers #disleding_kakJian_dan_kakVitri (loh? wkwkwk) #dikejar_shunta_yang_membawa_golok_besar
Semoga episode kali ini bisa sedikit menghibur dan kalian menyukainya ya ❤
Jangan lupa komentar, like/favorite, review dan rate 5 bintangnya ya. Author tunggu loh. Terima kasih. See you on the next episode. Bye... #kabur