Ketiga pria muda tangkas saling tatap muka dengan pertemuan yang menjadikan waktu seakan termakan begitu saja. Dilan menjelaskan apa yang sudah menjadi misi berikutnya.
"Aku tidak akan takut jika kehilangan pekerjaan, tetapi hukum adalah kebenaran yang tidak bisa dipermainkan. Walau pun dia seorang Presiden atau seorang Raja sekali pun. Jangan membodohi diri kita sendiri karena kita juga menjalankan semua atas hukum," lontar Dilan, meyakinkan kedua rekannya itu.
Sandi dan Fredi mulai berpikir sesaat ketika mendengar penjelasan Dilan, akhirnya mulai perlahan meredup.
"Ya, kau benar! Kita tidak mungkin harus lemah karena kita menjalankan hukum, bodoh sekali!" gerutu Fredi, menggeleng-geleng.
Sandi menepuk bahu Dilan lalu menertawakannya, "Hahaha, aku bangga padamu! Kau maju lebih cepat dari kami. Itulah kenapa kau cepat naik pangkat dari kami?"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者