"Kau datang juga pada akhirnya, Manusia Sialan?"
Takumi tersentak mendengar Sakurako berkata seperti itu. Takumi berkali-kali menasihati dirinya sendiri agar tidak takut. Hatinya bergejolak.
'Hentikan, Takumi! Jangan gemetar seperti ini! Apa lagi yang kau takutkan? Kau berani berbuat, juga harus berani bertanggungjawab, Bodoh!' batin Takumi, bergejolak.
"Kenapa diam saja, eum? Kau sudah puas sudah mempermainkan aku, eum?" Sakurako kembali bersuara. Namun, fokus matanya masih menatap jauh ke sungai tanpa menoleh ke belakang.
Setelah menghela napas panjang, mengeluarkan secara perlahan berkali-kali, akhirnya Takumi memberanikan diri. Ia melangkah kembali dan duduk berlutut di tanah berumput, tepat di depan Sakurako yang duduk di kursi panjang.
Sakurako melihat wajah Takumi sesaat, setelah itu memalingkan wajahnya kembali, melihat ke arah sungai, yang berada tidak jauh dari rumahnya.
Takumi tersenyum singkat, setelah itu ia menggenggam tangan Sakurako.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者