"Lalu, kalau sudah terlanjur begini, apa yang harus Taku lakukan, Pa? Taku tidak mungkin lepas tanggung jawab dan membuang darah daging Takh itu, 'kan?" Saat mengatakan hal ini, air mata Takumi sudah semakin berderai.
Setiap orang yang menangis itu bukan menandakan bahwa dia lemah, melainkan menandakan bahwa ia masih memiliki hati. Dan Takumi tentu saja masih memiliki hati.
"Kenapa tidak bisa, hah? Itu hanyalah gumpalan daging, Taku! Masa depanmu masih panjang, Son! Kau adalah pewaris kekayaan dan bisnis Akazawa. Jangan bertindak ceroboh dengan memilih bayi yang tidak jelas garis keturunannya itu, Taku! Tinggalkan bayi itu di panti asuhan dan jalani hidupmu secara normal seperti bi---!!"
"AKAZAWA-SAMA!" teriak Takumi, menghentikan ucapan ayahnya yang terdengar begitu menyakitkan itu. Takumi menggigit bibir bawahnya untuk menahan diri agar dia tidak berkata-kata kasar pada ayahnya sendiri.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者