"Kalian udah kencan? Maksudku, membuat janji temu?" tanya Evan untuk menanggapi ucapan sahabatnya.
"Udah, Van. Tadi sewaktu antar dia pulang, kita sepakat jalan besok pagi sekitar jam tujuh. Katanya dia pengin ambil libur sehari di sini, tapi ya belum tau juga. Bisa saja, sorenya dia malah mendadak langsung pulang ke Jakarta."
Evan tersenyum mendengar penuturan dari sang sahabat. Dimana pada akhirnya, dua orang yang sebenarnya saling memiliki perasaan cinta itu bisa saling bertemu untuk berbincang secara empat mata. Momen itulah yang senantiasa ditunggu oleh Evan. Karena dia juga tahu, betapa selama ini Angga memendam perasaan mendalam terhadap Berlin. Pun sebaliknya dengan si gadis yang juga memiliki perasaan sama.
"Manfaatkan waktu yang kalian punya dengan baik. Sampaikan apa yang selama ini terpendam di sini, Ngga." Demikian komentar Evan sambil menunjuk dada sang sahabat.
"I'll try," sahut Angga sambil tersenyum.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者