"Mungkin bu Yunita punya urusan yang lebih penting, diakan juga punya kehidupan lain. Tidak melulu sama Yoan" Galih berusaha menjelaskannya dengan pelan.
"Tidak semua yang Yoan inginkan, bisa di dapatkan. Adakalanya Bu Yunita juga sibuk," ucap Galih berusaha memberikan putranya pengertian.
"Tapi bu Yunita tidak sibuk, dia pergi dengan kekasihnya." Tatapan Yoan langsung tertuju pada Kenzi yang berdiri di depan mejanya sejak tadi. Kenzi menunduk tanda dia minta maaf karena sudah berbicara dengan asal.
"Jadi kamu sudah makan siang?" Tanya Galih mengalihkan pembicaraan.
"Yoan nggak mau makan," Katanya seraya menggeleng. Galih kemudian membujuk putranya itu untuk makan siang, dia meminta sekretarisnya untuk memesan makan siang putranya.
Meski terlihat susah tapi Galih berhasil membujuk Yoan, menghabiskan setengah dari makanannya. Bocah kecil itu kemudian tertidur tidak lama setelah makan. Galih kemudian memindahkan Yoan ke kamar yang memang tersedia di ruangan itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者