webnovel

(jjk) G.S x reader : obsessive

Perasaan apa ini?

Gojo satoru, jenis kelamin laki-laki, usia 28 tahun untuk pertama kalinya merasa bahwa dia sakit.

Penyihir jujutsu terkuat tiba-tiba jatuh sakit?!

Siapa yang akan percaya?!

Salah satu saksi mata yang merupakan salah satu siswanya, bernama kugisaki Nobara berkata.

"Suatu hari pria itu datang kepadaku dan bertanya apakah gadis-gadis seusiaku itu semua sama sepertiku kemudian dia tiba-tiba terdiam dan berkata bahwa dia mungkin sudah gila. Dan memang dia gila jadi itu tidak mengherankan"

Seorang siswa lainnya juga menambahkan.

"Ya sensei juga bertanya kepadaku bagaimana caranya untuk mengejar seorang gadis" Ungkap itadori polos.

Lantas mengapa seorang Gojo Satoru tiba-tiba menanyakan hal seperti itu?

Mungkinkah dia jatuh cinta?!

"... Yaho! Nona apakah kau sendiri disini?" Satoru mendekati mu dengan senyuman ceria yang membuatmu terkejut.

"Ah ya..." Kau bingung bagaimana harus menjawabnya.

Awalnya kau hanya ingin duduk di taman menikmati cuaca cerah sambil berpikir tentang masa depanmu setelah kau lulus SMA.

Siapa yang mengira bahwa tiba-tiba ada pria asing yang mendekati mu begitu tiba-tiba? Belum lagi pria ini terlihat sangat dewasa dan... Terlalu ceria... Serta apa-apaan itu penutup mata? Apakah dia buta?

Kau merasa bingung dan agak gugup, dalam hatimu kau berharap pria ini bukanlah orang aneh lain dari sekian banyaknya orang aneh sebelumnya yang telah mendekatimu.

Pria dengan penutup mata itu tersenyum ceria dan duduk di sebelahmu. Kau pun dapat merasakan bahwa pria ini seperti nya tidak buruk.

"Apa yang kau pikirkan Nona kecil"

Nama panggilan yang diberikan pria asing itu membuatmu tersinggung. Hanya karena tubuh mungil mu dia memanggil mu nona kecil?!

Kau merasa marah dan mengabaikannya.

"Nona kecil~"

"Nona kecil~"

"Nooonaa~"

"Sayang ku"

Kau terkejut dan menatapnya marah "siapa yang kau panggil sayang?!"

Satoru tertawa pada reaksimu yang menurutnya sangat lucu. Dia berkata dengan nada mengejek.

"Kau nona kecil, sayangku~"

Wajahmu memerah. Ini pertama kalinya kau di goda pria dewasa asing yang pertama kalinya kau temui. Kau tidak tahan dengan tingkahnya dan segera berdiri dari tempat dudukmu.

"Ah nona! Jangan pergi! Maaf jika aku membuat mu tidak nyaman" Satoru buru-buru berdiri mengikuti mu, nada suaranya terdengar sedih seolah-olah sedang merengek layaknya bayi.

Kulit kepala mu mati rasa mendengar suaranya. Astaga... Pria asing ini mencurigakan.

Bagaimana bisa dia begitu berani menggoda anak dibawah umur sepertimu?

Eh salah kau sudah berumur 18 tahun jadi itu tidak bisa dianggap dibawah umur lagi.

Kau menatap pria di depanmu sekali lagi.

".... Tuan... Apa yang sebenarnya kau inginkan dariku?" Akhirnya pertanyaan itu kau tanyakan penuh keraguan.

Pria itu tersenyum "namaku Gojo satoru Nona, dan aku menginginkan...."

'Dirimu' lanjut Satoru di dalam hatinya. Dia mendekatimu menyisahkan jarak 1 meter diantara kalian berdua sebelum berkata dengan lembut.

"Aku ingin menjadi temanmu Nona"

'Pria ini konyol' pikirmu di dalam benakmu. Tetapi entah mengapa kau merasa lebih baik menerima ajakannya, lagipula bukankah dia adalah penyihir Jujutsu yang seringkali kau dengar kabarnya itu?

Artinya dia bukan orang jahat..... Bukan?

"Baiklah... Tuan Gojo..."

Sedikit yang kau ketahui bahwa pria unik depanmu sudah merencanakan dengan cermat bagaimana caranya menculikmu ke sarangnya.

___________________________

"Psst.. Tidak kah menurutmu sensei menjadi aneh sejak dia membawa gadis itu?" Itadori yuuji berbisik pelan kepada dua temannya disisinya sembari melirik mu yang sedang bercanda ria bersama Satoru dari kejauhan.

"Kau benar.... Jangan-jangan... Apakah gadis itu alasannya?" Ucap Nobara dengan kerutan di dahinya sambil mengaduk makanannya. Dia tidak lupa melirik ke arahmu juga.

Alasan tindakan perilaku aneh Gojo satoru adalah dirimu?

Megumi menatap tajam ke arahmu.

Kau di sisi lain sedang duduk tak jauh dari meja makan ketiga murid Satoru. Kau sendiri tidak menyadari bahwa dirimu sedang diawasi oleh empat mata orang.

Ya benar empat.

Karena Satoru di samping mu mengawasi mu juga dengan tatapan panas di samping mu.

Namun kau hanya fokus pada makanan mu sambil berpikir bahwa makanan di kedai ini enak, lain kali kau pasti akan kemari lagi

Satoru melihat mu makan. Dia menatap bagaimana caramu membuka dan menutup bibir kecil mu, dia melihat bagaimana matamu begitu terfokus, dia melihat bagaimana kau minum dan menjilat bibir kecilmu yang berkilau karena air dan minyak.

Mata di balik kacamata itu menggelap dengan keinginan yang terpendam. Satoru terkekeh tiba-tiba, membuat mu mengalihkan pandangan mu ke arahnya.

Satoru menggeleng dan menjangkau wajahmu, kau mengerutkan kening mu. Tangan besarnya dengan lembut menyapu rambut mu ke belakang telingamu.

Entah itu disengaja atau tidak kau merasakan ujung jarinya menyapu telingamu yang membuat mu tersentak dan memerah. Matamu di penuhi keluhan.

"Kau sengaja?"

Sejak melihat nya memakai kacamata, kini kau semakin tidak bisa menolak pesona pria ini. Harus kau akui bahwa dia benar-benar SANGAT tampan.

Satoru berkata dengan polos "sengaja apa?"

Melihat tindakan nya, kau tahu pria ini ingin menggodamu lagi jadi kau memutuskan untuk mengabaikan masalah sepele ini.

"Kau sudah kenyang nona?"

Kau mengangguk pada pertanyaan nya.

"Kalau begitu ayo pergi" Satoru tersenyum lebar dan mengambil tanganmu tanpa aba-aba.

Kau hanya bisa membiarkan dirimu terseret. Ini bukan pertama kalinya Satoru menarik tanganmu, dia bahkan terkadang akan memelukmu tidak lupa juga dia menggendong mu seperti bayi.

Setiap kali dia melakukan itu kau awalnya protes, namun akhirnya menyerahka juga di bawah rengekan dan kata-kata manisnya.

Dalam hatimu kau berkata bahwa ini salah.

Kau bahkan bertanya-tanya apakah pria ini menganggapmu sebagai anaknya ?

Satoru yang melihat mu melamun tersenyum dia melingkari bahumu dan menoleh ke belakang ke arah murid-murid nya yang mengawasi keduanya.

Bibirnya membentuk senyuman. Satoru dengan tenang memberikan isyarat diam kepada mereka dan membawa kau pergi keluar dari kedai.

Disisi lain.

ketiga siswa itu menggigil.

"... Kalian melihatnya bukan?" Itadori menatap kedua temannya dengan horor.

Nobara berkata dengan tidak senang "Apakah dia cemburu karena kita menatap pacar nya?"

Megumi mengerutkan keningnya "..... Dia benar-benar aneh"

Itadori menggigil "menakutkan..."

....

...

..

.

"Nona~ kemana kau mau pergi?" Satoru merangkul tanganmu dengan mesra, dia bahkan meremas telapak tanganmu dan mengusap-ngusap nya dengan ujung jarinya.

Kau merasa tidak nyaman dengan keintimannya dan berusaha untuk melepaskan diri.

Tetapi Satoru mengcengkram tanganmu erat.

"Ingin kabur sekarang Nona~?"

Untuk sesaat kau mendengar nada mengancam dari pria di depan mu. Tetapi sebelum kau menyadarinya dia segera menarikmu dan memeluk tubuh mungilmu.

"Biarkan aku memelukmu sebentar"

Wajahmu terkubur di dadanya, pria itu menghirup aroma rambutmu seolah-olah kecanduan olehnya.

Detak jantungmu semakin kencang ketika tangannya perlahan-lahan merangkul pinggang mu dengan penuh kasih sayang.

"Aku akan gila..." Jari-jari nya dengan lembut menyapu kulit lehermu yang sensitif, membuat tubuh mu gemetar di bawah sentuhannya.

Tidak teman tidak pernah seintim ini!

Kau berusaha untuk mendorongnya.

"Lepaskan!" Katamu berontak.

Jalanan tokyo yang ramai, membuat penampilan kalian berdua menjadi tontonan. Kau merasa malu karena dilihat oleh banyak orang.

Tanpa basa-basi kau mendorong nya dengan seluruh tenagamu dan berlari.

Sungguh memalukan!!!

Satoru mengejarmu dengan cepat "Nona!"

Kau mengabaikan seruannya dan terus berlari melalui kerumunan orang. Kau tidak tahu kemana kau harus berlari tetapi kau semakin panik ketika Satoru hampir menjangkaumu.

Hingga...

"Bruk"!

Kau menabrak seseorang!

"Ouch! Maaf!" Kau menatap orang di depan mu dengan panik. Kepalamu terkubur di dada pria itu, samar-samar kau merasakan otot perutnya dari pakaian hitamnya.

"Sudah selesai bermain-main nya.. Nona kecil?"

Seketika itu tubuhmu membeku.

Bukankah.. Sebelumnya dia dibelakang...mu?

"Gojo-san?!"

Satoru terkekeh rendah dan melilit pinggang mu erat.

"Kau sangat lucu... Seperti kelinci yang berlari dari serigala~" Ucapnya menggoda mu.

"Aku bertanya-tanya... Seperti apa ekspresi mu ketika aku memakan mu?"

Kata-katanya jelas merupakan candaan namun kau sama sekali tidak merasa bahwa dia sedang bercanda.

"Kau tidak benar-benar akan memakan ku kan?" Bisikmu pelan hampir tak terdengar.

Satoru terkekeh rendah "nah... Siapa yang tahu?" Dia tersenyum ramah namun senyuman itu terlihat menakutkan di matamu sekarang

"Karena tidak ada tempat yang ingin kau datangi ayo kita ke apartemen ku! Aku memiliki kejutan untuk mu nona kecil~"

Kau menggigil di bawah aura gelapnya, sesuatu terasa salah sejak dia mengejarmu tadinya.

Kau sama sekali tidak tahu dimana yang salah.

Kau bahkan tidak tahu bahwa tindakan melarikan diri sebelumnya telah membangkitkan ketakutan nya untuk kehilangan dirimu.

Tidak bisa!

Satoru tidak akan melepaskan mu.

Kau adalah wanita pertama yang membuatnya tergila-gila.

Kau adalah wanita yang membuatnya menjadi seperti ini.

Kau adalah satu-satunya....

Bagaimana bisa dia melepaskan mu?

"Milikku..."

_____________________________

___________________

______________

_________

___

"... Apa....?" Kau terbangun di kamar yang gelap. Apa-apaan ini???

Kau kebingungan. Hal terakhir yang kau ingat adalah kau sedang menikmati teh di ruang tamu.

Kenapa sekarang kau berada di sebuah kamar gelap hitam dengan kedua tangan mu terbogol?!

Aaahhh!!!

Kau meronta-ronta dengan putus asa. Namun seberapa keras kau berusaha, tetap saja kau tidak bisa kabur kemana pun.

Kau diliputi keputusasaan.

"Bagaimana ini?"

Kau takut. Keheningan di dalam kamar yang gelap ini begitu mencekam, satu-satunya hal yang dapat kau dengar hanyalah deritan antara borgol dan besi serta suara nafasmu yang tidak beraturan.

"Ha... Ha..."

Kau menggigil ketakutan.

Siapa yang melakukan ini padamu?

Kau tentunya sudah memiliki jawabannya di hatimu.

"Gojo Satoru"

Pria itu...

"Nona kecil apakah kau memanggilku?"

Kau tersentak mendengar suara nya begitu tiba-tiba. Kau tahu pria ini bisa berteleportasi sesuka hatinya, itu menambahkan poin betapa berbahayanya sosoknya.

"... Lepaskan aku!!!" Katamu dengan keras.

Satoru terkekeh geli. Tindakan mu benar-benar lucu, sudah jelas di situasi ini siapa yang diuntungkan, mengapa kau tidak mau menyerah?

"Nona kecil... Apakah kau menyukai kejutan ku? Lihatlah ruangan ini.. Aku membuat nya untuk mu" Satoru mengusap pipimu dengan lembut.

"Tidak... Kumohon lepaskan"rengekmu dengan putus asa.

"... Nona kecil kau harus melihat ini. Hadiah lainnya yang kupersiapkan untuk mu"

Tiba-tiba saja Satoru melepaskan borgolmu dan menarikmu dengan kuat. Tangannya melilit tubuhmu dengan erat, menolak untuk melepaskan mu dari sisinya.

Dia membawamu ke ruang tamu dan menyalakan televisi.

[Seorang gadis ditemukan tewas tertabrak mobil]

Kau membeku, seketika itu otakmu kosong.

"Nona kau sudah mati..." Satoru berbisik gila di telingamu. Dia mencengkram dagumu, memaksamu menyaksikan kematian dirimu sendiri

"Lihatlah Nona, semua kenalan mu, orang tuamu, teman-teman mu.... Mereka semua melihat kematianmu"

Satoru terkekeh.

"Di dunia ini kau sudah mati Nona kecil... Tidak ada gunanya kau keluar dari sini"

Kau menggeliat "lepaskan! Lepaskan! Lepaskan!!! Aku belum mati!"

Kau mendorongnya.

Kau tidak bisa mempercayai ini!

Kau belum mati!

Pria ini menjebakmu!!!

Kau tidak bisa menahan air matamu yang tertahan. Kau tahu bahwa pria ini benar.

Dunia sudah menghapus "dirimu"

Satoru menyaksikan bagaimana mentalmu bekerja dan tertawa terbahak-bahak.

Dia telah "merusak" Mu. Menjadi kan mu begitu putus asa dan menolak melepaskan mu. Kau kini tidak memiliki pilihan lain selain menjadi miliknya meskipun pada akhirnya kau tidak jauh berbeda dari boneka kaca di tangannya.

Dia kembali memelukmu dan meletakkan dirimu dalam pangkuan nya.

"Kau milikku... Kesayangannya ku.. Kekasih ku"

Kini kau benar-benar terjebak bersamanya.

SELAMANYA.