webnovel

Greentea Latte

作者: Depaaac_
青春言情
已完結 · 373.1K 流覽
  • 369 章
    內容
  • 5.0
    46 評分
  • NO.200+
    鼎力相助
摘要

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

標籤
7 標籤
Chapter 1-1- Pemeran Utama

Sepahit Greentea namun selembut Latte, itu kisah cintaku ~ Ghirel Sananta.

"Gue maunya lo, bukan siapapun!" Seorang gadis berambut pendek sedang berdebat dengan pemuda bermata elang dan senyum sinisnya. Afka Fedrick, badboy ala-ala dunia novel dengan tampang rupawan dan kekayaan berlimpah.

"Gue udah bilang gak mau. Lagian kenapa harus gue sih?" Afka menatap gadis di depannya dengan sinis. Gadis keras kepala yang tak henti-hentinya memaksa. Afka merasa jengah dengan kelakuan gadis tersebut. Sudah ribuan kali Afka menolah menjadi pemeran utama dalam shortmovie yang digunakan sebagai tugas akhir sekolah.

Gadis itu mengerucutkan bibirnya, tatapannya masih angkuh dengan rahang mendongak karena Afka yang lebih tinggi. Dia menarik nafasnya dengan berat, kepalanya berdenyut setelah berkali-kali menjelaskan alasan mengapa harus Afka yang menjadi pemeran utama. Alasan klise yang tak lain karena ketampanan Afka.

"Gue udah ngomong'kan? Karena lo ganteng kayak romeo." Jawab gadis tersebut sambil menurunkan intonasinya. Dia mencoba untuk bersikap halus, barangkali Afka akan terbuai.

"Gue memang ganteng, tapi gak mau kalau lo manfaatin gitu aja." Afka berjalan perlahan meninggalkan lokasi. Tanpa dia sadari, gadis itu sudah mengekori Afka sambil berusaha mencekal pergelangan tangannya. Dia menatapnya penuh harap kepada teman-temannya agar mau membantu. Tetapi, tentu saja itu hal yang mustahil. Tidak ada yang berani berurusan dengan laki-laki itu karena dia memang tak tersentuh. Aura dingin pada lingkup Afka terasa menyeramkan, mampu membuat siapapun yang terjerumus merasakan sakitnya.

"Afka? Gue gak pernah ganggu kehidupan lo sama sekali, cuman kali ini aja gue ganggu. Lo gak mau bantuin gue?" Gadis itu menatap penuh harap pada pemuda yang tengah melepas paksa tangannya.

"Enggak." Ketus Afka.

"Tapi... gue maunya lo," cicit gadis tersebut. Afka hanya menatapnya tanpa ekspresi.

"Gue akan lakuin apapun yang lo minta deh..." kata gadis itu.

"Yakin?" Gadis itu berbinar kala melihat Afka yang mulai melunak. Ekspresi dingin dan menusuk seakan lenyap, menyisakan sebuah seringaian tajam yang terlihat mengesankan. Entah mengapa, gadis itu menyukainya. Dia mengangguk tanpa berpikir panjang. Baginya, tugas ini lebih penting dari apapun.

Melihat gadis tersebut mengangguk dengan mata berbinar, Afka mendekat. Dia mengikis jarak antar keduanya, semakin dekat hingga tak tersisa. Tangannya merengkuh pinggang ramping milik gadis itu. Wajahnya maju, bibirnya sekarang berada tepat di telinga gadis tersebut.

"Gue mau lo jadi pemeran utama dalam hidup gue, Ghirel Sananta. " bisik Afka membuat gadis bernama Ghirel tersebut membelalak terkejut. Dia membeku bagai tersihir aura dingin Afka. Ghirel tak kuasa menolak, kepalanya mengangguk otomatis menimbulkan senyum kemenangan pada Afka Fedrick.

"Eh, enggak! Gak mau!" Kesadaran Ghirel kembali, dia merutuki dirinya yang sempat terlena dengan pesona Afka.

Di sisi lain, Afka tersenyum senang. Dia tau bahwa gadis itu tak akan bisa menolaknya. Afka mundur selangkah, memberi jarak setelah mendengar keluhan dari 'banyak' kekasihnya.

"Gue tunggu sampai jam tujuh malam." Kata Afka sambil mengacak rambut Ghirel.

***

Kantin sedang cukup ramai mengingat bel istirahat baru saja dibunyikan. Ditengah keramaian tersebut,Ghirel yang tidak tahu malu menghentakkan kedua kakinya di samping seorang penjual seblak langganannya. Mereka memang cukup dekat hingga sering menimbulkan rumor tidak sedap soal hubungan keduanya.

Sampai detik ini, Ghirel belum pernah memiliki seorang kekasih. Kecantikan wajah dan hatinya sudah banyak menghiasi pikiran para siswa di sini. Namun, entah mengapa setiap ada yang mendekati Ghirel maka besoknya dia akan menghilang. Ghirel sudah menjadi korban ghosting berkali-kali.

"Neng, kalo kesel jangan lampiasin ke abang atuh!" Kesal Bang Mpik sembari menyuguhkan seblak kesayangan Ghirel dengan level pedas tidak manusiawi.

Dia tidak mempedulikan Bang Mpik, Ghirel terus mengoceh sambil menyantap seblak miliknya. Dia bisa melihat seseorang yang membuatnya merasa kesal seharian. Afka sedang berada di kantin sebelah bersama tiga orang perempuan yang sebaya. Mereka tak henti-hentinya memuji ketampanan Afka membuat Ghirel merasa muak.

***

"Jie, lo beneran berurusan sama dia?" Siska datang tergesa-gesa, menghanpiri Ghirel yang tengah membolos pelajaran di musholla. Gadis itu kerap melakukan hal ini lalu beralasan ketiduran setelah sholat.

Siska Mariana Johannes, sahabat Ghirel dengan wajah angkuh dan sifat yang dingin membuat aura mengintimidasi selalu mengelilingi gadis tersebut.

Siska bisa melihat Ghirel mengangguk lesu, sahabatnya terlihat gundah dan uring-uringan seharian penuh. Hal itu membuat Siska merasa tidak tega.

Meskipun mereka baru berteman baru-baru ini, lebih tepatnya selama satu tahun tetapi keduanya sudah terbilang cukup dekat. Ghirel selalu mengandalkan Siska dalam banyak hal. Siska sudah seperti sosok pelindung untuknya.

"Cuman gara-gara ini, lo sampai bolos?" Tanya Siska. Lagi-lagi, Ghirel hanya bisa mengangguk.

"Bolosnya gue juga berfaedah Sis, di musholla nih!" Ghirel berusaha membenarkan posisi tidurnya di lantai. Ia menekuk sikunya dan menjadikan telapak tangannya sebagai bantal.

"Kalo di mushola dzikir mah iya berfaedah. Lah ini? Cuman ngeliatin anak rohis doang udah ngerasa paling alim,"cibir Siska dengan suara yang cukup keras hingga anak rohis yang sedang di mushola menoleh ke arah keduanya. Memang dasar mulut bocor tak tau malu itu harus disekolahkan.

"Apa gue terima aja ya Sis?" Ghirel bangkit dari posisinya dan mengacak rambutnya dengan frustasi. Dia merasa masalah ini tidak mendapat titik terang.

"Lo gila? Lo tau'kan dia sejahat apa sama cewek? Dia Singa Jantan Jie!" Jawab Siska sembari menatap Ghirel dengan tatapan tak percaya.

Singa Jantan adalah gelar Afka yang diterimanya semenjak hari pertama sekolah. Hal itu karena dia meluluhkan banyak wanita hingga rela menjadi selingkuhan dan pacar ke sekiannya.

Afka dicintai bukan karena sifat romantis atau rayuan mautnya. Dia dicintai karena ketampanan dan sisi maskulinnya. Sifatnya yang dingin, tak berperasaan, dan suka menyakiti orang lain dengan perkataannya menjadi poin minus untuk laki-laki tersebut. Tak jarang orang tersinggung dengan Afka. Namun entah dimana mata para gadis yang mendambakan pemuda itu hingga mau menurunkan harga dirinya.

"Terus gue harus gimana dong? Cuma dia yang cocok jadi romeong si peran utama di drama nanti," Ghirel berdecak kesal. Dia menekuk bibirnya hingga manyun.

"Cari yang lain coba," saran Siska sambil berpikir.

"Gak bisa Sis, mepet," balas Ghirel. Mereka berbicara tanpa menatap satu sama lain. Hanya langit-langit mushola yang sedang mereka tatap saat ini. tetapi, tanpa mereka ketahui ada sebuah tatapan kecewa dari salah satunya.

"Lo manggil gue jangan 'Sis' kek, gue ngerasa jadi mbak olshop tau ga sih! " Siska protes. Sungguh, Siska benci dengan namanya sendiri yang tak elegan sama sekali.

"Suruh siapa nama lo Siska?" pertanyaan ini selalu ia dapatkan saat sudah membahas mengenai nama panggilannya yang demi apapun ia benci.

"Suruh emak gue lah!" balas Siska tajam dengan nada berbicara yang tinggi.

"Berisik kalian, GUE LAGI TIDUR NIH!" itu adalah Tzuwi, panggilannya adalah Sleegi atau Sleeping Girl. Dimana saja tempatnya, tidur harus dilaksanakan.

Jika Siska dan Ghirel sama-sama keras kepala, beda lagi dengan Tzuwi yang sikapnya selalu abstrak. Imej dia juga beda dari mereka. Tzuwi itu gadis yang cukup ramah sebenarnya, meskipun jika kalian tak mengenalnya kalian akan mengira dia gadis tak punya perasaan karena ucapan pedasnya.

"Temen gue tidur sambil marah-marah, serem banget elah udah ngalahin seremnya kuntilanak kutuan," sindir Siska. Tzuwi yang merasa tersindir akhirnya bangun dan mulai ikut campur dengan topik yang mereka bicarakan. Memang, sebenarnya Tzuwi sudah bangun sejak 15 menit yang lalu. Tetapi, jiwa rebahannya masih lekat dengan ademnya ubin masjid.

"Gue punya solusi nih buat lo Jie, mending lo terima aja Afka. Tapi, jangan baper! jangan sampai punya perasaan! ntar lo sama aja kayak makan jeruk tersedak bijinya," ujar Tzuwi yang melangkah perlahan mendekati Ghirel dan Siska yang memang duduk agak jauh.

"Apa hubungannya jeruk sama Afka?"tanya Ghirel polos.

"LDR,kaya gue sama si X!" celetuk Siska membuat kedua sahabatnya geram sendiri.

"YEEE DASAR LO UPIL BADAK." - Tzuwi, Ghirel.

***

Hoodie hitam dengan sablon bertuliskan mentor melekat pada tubuh gadis yang sedang kebingungan. Dia mondar-mandir di ruang tamu rumahnya sembari menatap jam dinding yang terus berdetak. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 18.56 dan artinya kurang 4 menit lagi Ghirel untuk mengambil keputusan.

"Telfon?"

"Enggak?"

"Telfon?"

"Enggak? "

"Ahh bisa gila gue kalau kayak gini terus!" Ghirel mengacak rambutnya kasar sehingga rambut sebahu yang tergerai miliknya mulai acak-acakan karena ulah tangannya sendiri.

"Mana drama harus dikumpulin dua minggu lagi!" Ghirel semakin frustasi setelah mengingat hal tersebut.

Tadi Ghirel sudah mencoba berbincang dengan Afka meminta hal lain saja. Namun sesuai dengan dugaannya Afka tidak pernah mengubah keputusannya.

"Okey Jie, lo gak boleh ngecewain temen kelas lo. Semoga ini bukan keputusan yang salah, ya Allah maapin Ghirel ya," ujar Ghirel kepada dirinya sendiri.

Baiklah, Ghirel sudah memutuskan. Keputusan yang ia anggap enteng namun sebenarnya membawa bencana untuk dirinya sendiri.

Sekarang, jari lentiknya menari diatas keyboard hp sebelum akhirnya terdapat tulisan berdering tanda sedang menelfon seseorang diponselnya.

"Hm? " ujar seseorang diseberang sana.

"Hm, Af i- iniii g- g- ue Ghirel,"

"Ya gue tau lo si gadis centil itukan?"

What? Kecentilan? Apa kabar dengan semua cabe-cabean milikmu itu laki-laki bodoh?!kiranya itu yang Ghirel katakan dalam hati saat mendengarnya. "Kurang ajar lo ngomong seenak jidat."Ghirel kelepasan mengumpat.

"Lo nelpon cuma mau ngumpatin gue doang? Yaudah by-"

"Eh tunggu. Bukan itu, okay! Gue mau jadi apa itu? Pemeran utama dalam hidup lo!" Ghirel berbicara. Tanpa spasi, tanpa jeda, tanpa intonasi, dan tanpa titik koma.

Ppip. 

Telfon langsung ia matikan sedetik setelah kalimat tersebut keluar dari mulutnya.

 

你也許也喜歡

Benar-Benar Cinta

Brak! "Aduh, sorry gue nggak sengaja" ucap Clara sambil meringis karena jatuh. Clara bangkit dari jatuhnya, lalu ia melihat Siapa yang sudah ditabraknya. Betapa terkejutnya ia saat tahu jika yang ditabraknya itu adalah ketua Most Wanted sekolah, sungguh ia sama sekali tidak menyadari jika saat ini dirinya sudah menjadi pusat perhatian para siswa dan siswi di tempat itu. Semua orang memandangnya kasihan, tentu karena ia sudah mencari masalah dengan ketua Most Wanted sekolah itu. "Astaga, mati gue. Kenapa harus dia sih yang ketabrak, duh pasti panjang nih masalahnya," batin Clara merasa bodoh dan menyesal. Orang yang ditabrak oleh Clara menatap gadis itu dengan tajam, wajahnya terlihat kesal dan marah pada Clara. "Lu punya mata kan? Gunain dong kalau jalan," tukas Alex dengan sinis. Clara menatap heran dengan alis yang sedikit terangkat, padahal dia sudah meminta maaf tadi tapi sepertinya Alex tetap kesal pada dirinya. "Dih, maaf aja nih ya. Dimana-mana jalan tuh pakai kaki bukannya pakai mata," balas Clara dengan santainya. Alex merasa semakin kesal dengan jawaban Clara yang sangat berani itu, akhirnya Alex pun langsung membentak Clara dengan wajah tidak bersahabat. "Lo berani sama gue!" gertak Alex dengan tajam. Mendengar hal itu Clara langsung menampilkan seringainya, lalu ia balik bertanya pada Alex tanpa ragu. "Kenapa harus takut? Memangnya lo siapa?" balas Clara tanpa takut. "Asli, berani banget lo nantang gue," gumam Alex dengan seringainya. Clara menatap Alex dengan heran, padahal ia sama sekali tidak menantang pria itu. Tapi sepertinya Alex salah paham dengan maksud Clara, dan terlihat semakin kesal karenanya. Tapi itu bukan masalah untuk seorang Clara, karena ia pun bisa membalas kesombongan pria itu. "Denger ya, sekaya apapun lo sama sekali tidak berarti buat gue. Dan gue nggak akan pernah takut sama orang kayak lo, pahamkan?" tantang Clara langsung pada Alex. The boys yang Mendengar hal itu merasa terkejut, tidak biasanya ada orang yang berani melawan ketua mereka dan sepertinya cewek akan itu membawa hal baru untuk mereka, the boys pun menyeringai menatap Clara. "Menarik," batin Alex berkata. "Dah lah, ganggu waktu gue aja. Awas gue mau lewat!" usir Clara pada Alex. Lalu, bagaimana kisah mereka selengkapnya? (⚠️ Mengandung beberapa part 21+)

SAChan_ · 青春言情
5.0
275 Chs

Queen Of Mafia

Vol. 2 NADI : The Rhythm of Love From a Cold Heart (187-sekarang) Jadwal Update : Senin 5 tahun lamanya, Dimas Lawrence jatuh dalam keadaan koma. Suatu hari dia terbangun begitu tiba-tiba tanpa ada yang menduganya. Itu sebuah keajaiban di atas segala ketidakmungkinan. Namun, keajaiban tersebut justru memberikan luka baru untuk orang lain yang selama ini menantikannya. Dimas sudah terbangun dari tidur panjangnya. Tapi, dia melupakan segala hal. Ingatannya hanya sampai pada nama, keluarga, dan kepintarannya. Segala penderitaan yang dia lalui bersama seseorang, telah dia lupakan untuk kesekian kalinya. Natalie Jhonson, gadis malang yang mendampingi Dimas selama lima tahun terakhir dengan penuh kesabaran dan harapan bahwa pria itu akan bangun suatu hari nanti. Akhirnya, harapannya terwujud. Sayang seribu sayang, Dimas bangun dari koma hanya untuk melupakan segalanya termasuk kisah cinta mereka. Natalie marah, bingung, dan sedih karena dilupakan dengan begitu mudahnya. Dimas bahkan menanyakan identitas dirinya saat melihat Natalie menangis untuknya ketika pria itu terbangun dari koma. Dimas tak mengenal siapapun. Sifatnya bukan lagi Dimas yang penakut dan idiot. Dia layaknya seorang Tuan Muda dari keluarga bergengsi. Sikapnya yang dingin dan acuh tak acuh terhadap reaksi orang-orang memberikan perasaan asing tersendiri pada Natalie. Hal pertama yang Dimas cari yaitu ayahnya, Christian Lawrence, yang dulu membuangnya di jalanan layaknya sampah yang manis sepah dibuang. Dia tak mengingat Natalie, pujaan hatinya. Yang dia ingat justru bajingan yang membuangnya, tapi begitu dia hormati seolah Christian tidak melakukan hal apapun yang merugikannya. "Begitu mudahnya kamu melupakanku. Apa kamu sangat senang mempermainkan rasa cinta ini layaknya sesuatu yang tak berharga?" - Natalie Jhonson "Aku sudah berkali-kali mencoba mengingat. Tapi, aku masih tak tahu siapa dirimu. Siapa kalian yang mengatakan bahwa aku orang terdekat kalian?! Aku bahkan meragukan apa kalian cuma bermimpi saja selama ini!" - Dimas Lawrence *** Vol. 1 Queen Of Mafia (1-185) Black Angel, nama Organisasi Mafia yang bergerak dalam dunia bisnis dengan menawarkan jasa bodyguard dengan bayaran puluhan hingga ratusan juta rupiah. Pemimpin Black Angel mempunyai seorang putri yang dia sembunyikan dengan rapat di rumahnya tanpa memberikan izin publik untuk mengetahui informasi sedikitpun. Lalu, bagaimana jika putri yang selama ini disembunyikan oleh Pemimpin Black Angel melangkah keluar dari sangkar emas yang mengurungnya? Tentu saja banyak pihak yang terkejut, terutama para siswa-siswi SMA Merpati. Dirandra Angelina, Putri dari Pemimpin Black Angel yang selama ini disembunyikan akhirnya terungkap ke publik. Sikapnya yang angkuh, kasar, dan sombong membuatnya terlibat konflik dengan seseorang. Di hari pertamanya, dia melempar bola ke wajah seorang pria yang tentunya membuat kesan buruk untuk dirinya sendiri. Azkara Ranendra, pria yang memiliki fobia perempuan dan akan muntah-muntah jika bersentuhan dengan perempuan adalah pria yang terlibat konflik dengan Dira. Tindakan tak masuk akal Azka pada Dira membuatnya berada dalam masalah.

LidiaCntys10 · 青春言情
5.0
314 Chs

Sahabatku Kekasih Hatiku

Aira Salsabila gadis cantik dan menarik, anak kepala desa yang memiliki wawasan luas dan modern,bersahabat dengan Ihsan Airlangga,pemuda tampan yang pandai bermain musik,dan punya sederet keahlian, putra seorang dokter pemilik salah satu rumah sakit terkenal Cikarang. Persahabatan itu terjalin sejak mereka duduk dibangku Sekolah Dasar hingga sekarang. Ihsan memendam perasaannya cintanya sekian lama hanya untuk Aira seorang.Pemuda itu tidak mau memulai untuk mengutarakan isi hatinya,berbagai macam pertimbangan dan rasa sungkan pada sahabatnya. Kekhawatirannya terhadap gadis itu yang banyak disukai oleh banyak pemuda, membawa keberanian bagi dirinya untuk segera menyatakan cintanya pada sang "Tuan Putri kembang desa yang amat dicintainya. " I love you Aira" Alhasil cintanya tidak bertepuk sebelah tangan,gadis pujaannya itu menerima cinta Ihsan dengan tulus. " I love you too" Kemudian mereka menjalani hubungan jarak jauh antara Jakarta - Bandung "Long Distance Relationship" kata anak muda zaman now. Dapatkah mereka menahan rasa rindu yang menggelora,dan cinta yang membara? Apa reaksi dari Aira dan keluarganya, ketika tiba tiba Ihsan ingin menikahinya? Mampukah Aira dan Ihsan bertahan dalam hubungan jarak jauh tersebut?Apa saja yang akan mereka alami berdua???? Yuuuk ikuti terus kelanjutan cerita ini "Sahabatku,Kekasih Hatiku" pada bab bab berikutnya. Jangan lupa dukung terus novel ini dengan memberi power stone dan review yang baik, sebagai energi baru untuk author dalam menulis cerita ini. Selamat Membaca....... Kamila Qha

Kamila_Qha · 青春言情
4.9
178 Chs
目錄
1 :Greentea
2 :Latte
3 :Greentea Latte Destiny
4 :Arion Story

評分

  • 全部評分
  • 寫作品質
  • 更新穩定度
  • 故事發展
  • 人物形象設計
  • 世界背景
評論
點贊
最新

鼎力相助