webnovel
#ACTION
#ROMANCE
#FAMILY

GITA

Entah mengapa sepertinya Barra jatuh begitu dalam dengan perasaan sukanya itu? Seharusnya Barra tidak boleh mengikuti perasaan suka itu pada Gita. Usia mereka berbeda jauh dan Gita juga masih bersekolah. Tapi, menahan perasaan itu terus membuat Barra gelisah. Kalau yang seperti itu disebut jatuh cinta, ya, Barra setuju dan mengakui kalau Barra jatuh cinta pada Gita. Kenapa Barra berkata begitu? Gita bahkan menganggapnya seperti kakak laki-lakinya sendiri. Lagipula, Gita juga baru saja menerima perasaan teman sekelasnya. Lalu Gita harus apa? Gita terus resah menanggapi pernyataan Barra padanya. Saat cinta datang tanpa peringatan, tidak ada yang tahu kapan dan bagaimana, serta pada siapa akan berlabuh. Ini bukan kisah romansa berbau CEO ataupun Mafia dengan kehidupan kaya raya. Ini hanya kisah biasa dari Barra, pemuda 23 tahun yang jatuh cinta pada Gita, gadis remaja yang masih bersekolah. Tanpa pertanda apapun, Barra dipertemukan dengan Gita dan perasaan aneh menggelitik Barra rasakan pada pandangan pertama. Ya, Barra jatuh cinta. Dan anehnya, hatinya berlabuh pada Gita, si gadis remaja yang baru mengenal apa itu rasa suka pada lawan jenis. Kisah cinta mereka diliputi dengan banyak air mata hingga kisah ini berakhir, tanpa menghilangkan kebahagiaan Barra dan Gita dengan banyak tokoh lainnya. Kisah ini terinspirasi dari pernikahan dini yang marak di lingkungan sosial. Semoga dengan membaca kisah ini, kita semua dapat mengambil pelajaran bahwa pernikahan dini tidak seindah yang dibayangkan, namun juga tidak seburuk dan semenakutkan yang dipikirkan.

Knisa · 现代言情
分數不夠
316 Chs
#ACTION
#ROMANCE
#FAMILY

MEMPERSINGKAT PEMBALASAN Part 2

'Ya Allah… Kenapa jalan hidup yang Engkau turunkan buat hamba jadi begini? Hamba tau kalau semua yang Sony bilang belum mutlak terjadi kalau Engkau belum izinkan,'

'Dan hamba mohon, apapun yang Engkau kehendaki untuk hamba, hamba ingin membahagiakan Gita dan anak hamba. Sampai nyawa ini memang sudah waktunya Engkau ambil. Kapan dan bagaimana caranya, tak satupun nyawa di dunia ini yang luput dari-MU, termasuk nyawa ini…'

Air mata Barra tumpah pada sajadah yang membentang dan menjadi tempatnya bersujud. Apa yang dialaminya selama ini adalah jalan takdir yang ia yakini dan serahkan pada Sang Maha Pemberi Kehidupan. Hanya pada-NYA, setiap makhluk takhluk dan meminta semua hal yang terbaik, begitu juga Barra…

Tok Tok Tok

Suara ketukan pintu kamar terdengar di telinga Barra, membuyarkan sujud harunya pada Sang Pemilik Bumi. Barra bangkit dan berjalan untuk membukakan pintu kamarnya.