"Apakah ada diantara kalian yang membutuhkan bantuan." Yi Yun kemudian berbicara dengan nada ramah saat dia tiba di tengah-tengah kerumunan orang suku cahaya.
Ketika mendengar kata-kata Yi Yun, orang-orang suku cahaya tersebut tampak terkesima seketika itu juga.
Meskipun tidak semua dari mereka membutuhkan bantuan, mereka mungkin tahu seseorang yang membutuhkan bantuan.
"Yah, kalian bisa meminta bantuan apa saja. Bahkan jika itu harus bertarung melawan monster di luar, kami masih akan membantu kalian." Ucap Yi Yun sekali lagi.
Saat mengatakan itu, Yi Yun juga tidak lupa untuk mengawasi wajah orang-orang suku cahaya. Dia ingin melihat siapa yang membutuhkan bantuan melalui ekspresi mereka.
Karena orang-orang itu hanya masyarakat kalangan bawah yang tidak terlalu cerdas, mereka juga bukan orang yang pandai dalam menyembunyikan ekspresi.
Itu seperti yang diharapkan Yi Yun, hanya beberapa saat setelah dia mengawasi wajah mereka, dia sudah menemukan seseorang yang tampak sangat mencurigakan.
Orang itu adalah pria muda yang tampak berusia tujuh belas tahun. Dia sekarang berada di barisan kedua di belakang.
Setelah melihatnya, Yi Yun langsung berjalan ke arahnya, yang membuat orang-orang suku cahaya terkejut.
Mereka bertanya-tanya apa yang diinginkan pahlawan muda ini sehingga dia berjalan lebih dekat ke arah mereka.
Ketika Yi Yun tiba lebih dekat dengan mereka, orang-orang suku cahaya yang kebetulan berada di depan Yi Yun langsung bergerak mundur ke belakang. Mereka bertindak seolah-olah mereka sedang memberi jalan untuk Yi Yun.
Pemuda yang dituju Yi Yun juga tampak ingin memberi jalan saat Yi Yun tiba di depannya.
"Kamu, tunggu!"
Namun, sebelum dia bisa bergerak, Yi Yun sudah berbicara untuk menghentikannya.
Meskipun Yi Yun berbicara dengan nada yang sangat ramah, itu masih membuat pemuda itu terlihat sedikit takut. Dia tampak khawatir apa yang akan dilakukan Yi Yun kepadanya.
"Kamu tampaknya membutuhkan bantuan! Katakan saja, kami pasti akan membantumu." Yi Yun dengan cepat melanjutkan kata-katanya.
Kata-kata Yi Yun membuat pemuda itu sedikit tenang. Namun dia masih tampak ragu saat dia menatap Yi Yun.
"Katakan saja. Kau tahu, ini sudah menjadi tugas kami, para pahlawan yang datang ke dunia ini untuk membantu menyelesaikan masalah yang menggangu kalian." Yi Yun berbicara dengan sikap seperti seorang pahlawan yang baik hati.
Bahkan ibu Yi Yun menganggukkan kepalanya saat dia melihat bagaimana Yi Yun berakting. Pemuda itu, tentu saja tidak bisa lagi menolak kata-kata Yi Yun.
"Emmm, sebenarnya bukan saya yang membutuhkan bantuan. Itu adalah teman saya." Pemuda itu menjawab dengan nada pelan.
"Teman saya adalah seorang wanita. Dia terkena serangan monster beracun beberapa hari yang lalu di pinggiran kota. Untuk menghilangkan racun tersebut, dia harus memakan daging monster yang menyerangnya itu." Pemuda itu kemudian menjelaskan masalah temannya.
Mendengar kata-kata pemuda itu, mata Yi Yun langsung bersinar.
Dengan masalah teman pemuda itu, itu memang cukup untuk mengajukan QUEST kepada para pahlawan.
"Kalau begitu teman muda, bisakah kamu membawa kami pada temanmu itu. Aku yakin kami bisa membantunya mendapatkan daging monster itu." Ucap Yi Yun sambil tersenyum ramah.
"Mn, dia saat ini berada di apartemennya." Sahut pemuda itu.
....
Setelah berhasil membuat pemuda itu mengungkapkan masalahnya, Yi Yun dan keluarganya kemudian berjalan mengikutinya menuju apartemen temannya.
Ketika Yi Yun dan keluarganya pergi, orang-orang suku cahaya yang melihat tindakan mereka tidak bisa menahan diri untuk tidak saling memandang.
"Pahlawan itu terlihat sangat baik hati."
"Ya, benar. Dia tampaknya akan membantu kita jika memiliki masalah."
"Hei bro, bukankah kamu juga membutuhkan bantuan? Mengapa kamu tidak mengatakannya?"
"Kupikir kamu harus mengatakannya saat dia kembali."
....
Setelah tahu kalau Yi Yun benar-benar pahlawan yang baik hati, orang-orang suku cahaya yang memiliki masalah tidak takut lagi untuk meminta bantuan kepada Yi Yun.
Karena itu, ketika Yi Yun dan keluarganya meninggalkan lingkungan apartemen untuk mengerjakan QUEST yang baru mereka dapat, mereka sebenarnya tidak hanya memiliki satu QUEST. Sebaliknya, mereka saat ini memiliki sepuluh QUEST.
Tugas dari sepuluh QUEST tersebut sama-sama meminta mereka untuk membunuh monster di pinggiran kota dan memberikan daging monster tersebut kepada mereka yang membuat QUEST.
Dengan menyelesaikan sepuluh QUEST tersebut, ditambah dengan monster-monster yang akan mereka bunuh nantinya, Yi Yun yakin dia dan keluarganya dapat naik ke level tiga setelah menyelesaikan semua Quest.
Dalam hal menaikkan level, sebagai gamers yang sudah mencoba banyak game, Yi Yun hanya bisa mengatakan kalau Game Alam Semesta ini adalah game yang paling sulit untuk menaikkan level.
Bahkan dengan cara membunuh monster, untuk naik dari level satu ke level dua, pemain harus membunuh setidaknya lima belas hingga dua puluh monster level satu.
Dan semakin tinggi level pemain, jumlah monster yang harus mereka bunuh juga menjadi semakin banyak.
Membunuh monster hanya dengan seorang diri juga sangat sulit. Karenanya pemain harus membentuk tim jika mereka ingin memburu monster, yang berarti mereka juga harus berbagi EXP mereka.
Tentu saja, masih ada cara yang lebih cepat untuk menaikkan level. Contohnya, mengalahkan bos monster, atau mendapatkan item yang bisa membantu menaikkan level.
Tidak peduli yang mana, keduanya adalah sesuatu yang hanya bisa didapatkan oleh beberapa pemain.
Tapi, sebagai orang yang kembali dari kehidupan masa lalu, Yi Yun secara alami memiliki banyak pengetahuan tentang hal-hal itu.
....
Kota itu bahkan jauh lebih luas daripada Shanghai.
Meskipun dapat ditemukan banyak mobil berserakan di jalanan kota, Yi Yun masih memilih untuk pergi dengan cara lari. Dia melakukan itu agar keluarganya cepat terbiasa dengan tubuh baru mereka.
....
Di pinggiran kota, terdapat sebuah benteng setinggi lima puluh meter yang mengelilingi seluruh kota.
Karena serangan berkali-kali dari kawanan monster, benteng yang tampak kokoh itu sudah penuh dengan lubang di mana-mana sehingga seseorang dapat keluar dari kota tanpa harus pergi ke gerbang utama.
Ketika Yi Yun tiba di tempat itu, dia tidak langsung membawa keluarganya pergi meninggalkan kota. Sebaliknya, dia meminta mereka untuk berlatih terlebih dahulu.
Meskipun sekarang mereka memiliki tubuh yang dapat digunakan untuk berkelahi, di kehidupan nyata mereka, wanita-wanita itu mungkin belum pernah mengalami yang namanya berkelahi.
Kakak perempuan Yi Yun mungkin sedikit lebih terbiasa karena dia terkadang juga memainkan beberapa game, namun untuk ibu Yi Yun dan Su Wuyao.
Yi Yun tidak ingin ibunya bergerak dengan cara yang ceroboh seperti ketika dia menyerang Kaisar Beruang sebelumnya.
Sebagai seorang Assassin, dia harus membiasakan diri untuk bergerak secara diam-diam sebelum memberi satu serangan yang mematikan.
Yi Yun baru membawa mereka keluar kota setelah mereka mulai terlihat terbiasa bertarung.
....
Keluar dari benteng kota, itu bukan berarti mereka memasuki kawasan berhutan.
Kenyataannya, bahkan di luar benteng tersebut, itu masih dipenuhi dengan bangunan-bangunan kota.
Negeri Cahaya adalah Negeri modern yang bahkan lebih maju daripada bumi.
Meskipun hanya ada seratus kota yang disebutkan, seratus kota itu adalah kota-kota utama yang bisa dikatakan sebagai ibu kota provinsi.
Di luar kota-kota utama tersebut, masih banyak distrik-distrik dan daerah pedesaan yang saling terhubung satu sama lain.
Ketika Yi Yun dan keluarganya melewati lubang di benteng, mereka melihat beberapa monster aneh yang berkeliaran. Karena itu masih sangat dekat dengan kota utama, monster-monster itu terlihat bergerak sendiri-sendiri dan jarak mereka juga cukup berjauhan satu sama lain.
"Bagaimana kalau kita mencobanya terlebih dahulu pada salah satu monster itu." Yi Yun berkata sambil menunjuk salah satu monster yang kebetulan berada di jalur yang akan mereka lewati.
Setelah menerima QUEST, petunjuk tentang Quest itu seperti peta menuju lokasi monster yang harus mereka bunuh muncul di layar virtual Yi Yun.
"Itu bagus, kita memang perlu mencoba gerakan kita terlebih dahulu." Ibu Yi Yun mengangguk.
Saat ini ibu Yi Yun sudah memegang pedang di tangannya.
"Baik, kalau begitu ayo kita bergerak."
Whooss... Whooss.... Whooss...
Yi Yun dan keluarganya kemudian berlari menuju monster yang terlihat agak mirip dengan serigala namun tidak terlihat segarang serigala.
Meskipun Yi Yun dan keluarganya sudah memiliki pet, mereka tidak mengeluarkan pet mereka saat menyerang. Lebih tepat mengatakan kalau mereka belum bisa mengeluarkan pet-pet mereka sekarang.
Alasannya adalah karena pet mereka adalah Monster Ilahi.
Monster Ilahi! Bahkan ketika mereka masih muda, mereka sudah mencapai level 11 dengan kekuatan yang luar biasa. Sebelum pemilik pet Monster Ilahi mencapai level 11 juga, mereka tidak akan pernah bisa menggunakan pet-pet mereka. Dan pet mereka sendiri juga tidak akan mau tunduk pada mereka jika mereka masih lebih lemah daripada mereka.