Cemburu? Ah, masa iya dia cemburu? Itu kejadian di masa lalu dan sudah jelas Andres tidak tertarik pada perempuan selain dirinya. Cerita Alba terngiang di telinganya dan pikirannya secara tidak terkontrol membayangkan Andres didekati perempuan-perempuan cantik dan seksi. Tanpa disadari tangan Zizi menyentuh dadanya.
Andres yang sedari tadi menatapnya tertawa senang dan mencium pipinya dengan gemas.
Alba mengingatkan dari belakang, "ada anak kecil yang menonton."
Dengan enggan Andres menghentikan serangannya. Rasa malu kembali menjalar di pipinya. Zizi memperbaiki posisi duduknya sambil melihat layar. Sepertinya tidak ada orang yang memperhatikan mereka karena semuanya fokus mendengarkan cerita om Doni tentang kebijakan lockdown yang tetap berlaku di sana. Tangan Andres perlahan menelusup ke pundaknya melewati leher dan bersarang di ujung pundaknya yang lain. Zizi mengulum senyum. Selang beberapa detik, giliran kepala Andres yang disandarkan ke pundaknya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者