Malamnya CL memilih untuk pergi ke taman yang berjarak lumayan jauh dari rumahnya. Tentu saja sebelumnya dia meminta izin kepada kedua orang tuanya. Dia sebenarnya ingin mengajak kedua sahabatnya ikut bersama menikmati angin malam, tapi dia tidak setega itu untuk menganggu istirahat kedua anak itu dan menambah rasa lelah mereka.
Omong-omong, langit malam ini sangat cerah dan dipenuhi ribuan bintang mengelilingi bulan yang sedang tersenyum cerah kepadanya. Angin yang lewat hanya sesaat juga menambah kesan menenangkan mala mini. Banyak keluarga, sepasang kekasih, anak sekolah, dan anak remaja yang berkumpul bersama temannya disana. Jarang sekali terlihat orang yang sendirian disana seperti CL saat ini.
CL tersenyum melihat senyum dan tawa orang-orang yang berada disana. Hatinya menghangat walau bukan dia yang merasakan kebahagiaan itu.
Matanya terus memperhatikan sekitar hingga dia tidak sengaja melihat food truck di luar area taman. Karena tidak memiliki teman saat itu, CL memutuskan membeli beberapa makanan saja sebagai teman.
CL berjalan keluar taman dan menuju food truck yang ternyata berada disebrang. Dia masuk ke dalam antrean, menunggu gilirannya memesan.
Selagi menunggu dia memainkan handphone nya, melihat notifikasi yang masuk. Ada dari kedua sahabatnya, ibunya, ayahnya, dan orang terdekat lainnya. Dia juga membuka akun social media nya untuk menjadi kesibukan lainnya saat mengantre.
TIN TIN TIN
Suara klakson mobil yang sedang melewati jalan terdengar cukup nyaring dan disusul oleh teriakan orang-orang. Terutama wanita yang berada disebrang sana. Ternyata ada seorang anak kecil yang terlihat ketakutan dan ingin menangis berada ditengah jalanan, dan mobil tersebut datang dari sisi kiri sang anak. Tanpa pikir panjang, CL berlari ke arah sang anak lalu memeluknya dan membawa anak itu ke tepian.
Karena larinya yang tiba-tiba ditambah dengan berat anak kecil yang digendongnya bisa dibilang lumayan berat, CL mendarat ke tepian dengan terjatuh. Untung saja dia refleks memutar posisi, jadi, sebelum jatuh CL memutar posisinya dan berakhir dengan dia yang berada dibawah sebagai bantalan sang anak.
"Argh!!", tubuhnya membentur cukup keras ke tanah, apalagi ditambah anak kecil yang baru saja ia tolong berada di atasnya.
Orang-orang sekitar langsung berlari menuju tempat CL terjatuh dan menolongnya. Anak kecil yang berada dipelukan CL terlihat tubuhnya gemetar. CL bangun dari posisi tidurnya saat orang-orang mengangkat anak kecilnya.
"Anak ku!", ternyata wanita yang berteriak histeris tadi, adalah ibu dari sang anak. Wanita itu memeluk erat sang anak dan menangis sejadi-jadinya. Sang anak pun ikut menangis dan selalu merapalkan kata 'Mama'.
Dua orang dari kumpulan orang disana memapah CL untuk duduk di kursi taman. Ibu dan anak itu juga mengikuti CL.
Ibu dari anak kecil yang ia tolong menggenggam kedua tangan CL dan menaruh kepalanya disana sambil terus mengucapkan terimakasih. CL sedikit merasa risih dengan posisi seperti itu. Oh c'mon, wanita itu lebih tua darinya, tidak seharusnya dia menaruh kepalanya dikedua tangan CL.
Karena tidak suka jika yang lebih tua memperlakukannya seperti itu, CL menarik tangannya paksa. Dia kemudian memegang kedua bahu wanita yang berada di depannya guna menegakkan tubuh wanita itu.
"Bu, ibu ga perlu terimakasih seperti itu. Ibu seharusnya berterimakasih sama Tuhan karena kasih saya sebagai perantara untuk menyelamatkan anak ibu ya?", wanita itu mengangguk dan tersenyum walaupun matanya berlinang air. CL membalas senyuman itu dengan tulus lalu melihat ke arah anak kecil tadi.
CL juga harus berterimakasih kepada Tuhan karena berkat izin-Nya, CL bisa menyelamatkan satu nyawa hari ini.
Mereka bertiga berbincang cukup lama sampai wanita dan anaknya pamit pulang karena sudah mulai malam. Sang wanita menawarkan untuk mengantar CL pulang, tapi tentu saja CL menolak dengan alasan bahwa rumahnya dekat dari taman. Tentu saja dia bohong, tadi saja dia datang menggunakan motornya. Tentu saja dia menolak karena tidak ingin merepotkan wanita tersebut. Pasti suaminya sudah menunggu di rumah.
Ah dia hampir lupa kalau dia ingin membeli makanan tadi. CL jadi merasa sedikit lapar sekarang, tapi dia masih merasa sedikit sakit di area tubuh bagian belakang dan sekarang sudah larut malam, jadi, dia tidak bisa berlama lagi di taman.
"Makan di rumah aja kali ya?", satu ide terlintas di otak CL. Baiklah dia akan membeli makanan tersebut dan akan memakannya di rumah. Ya sekalian untuk ibu, ayah, dan tentu untuk para maid.
"CL?"
Baru saja dia bangkit dari duduknya dan ingin melangkahkan kaki, ada orang yang memanggilnya dari arah belakang. CL membalikkan badan dan melihat Alex dengan LJ.
CL tentunya sedikit terkejut dan mengerutkan dahinya. Sedang apa mereka berdua, pikir CL. Alex dan LJ segera menghampiri CL.
"Loh ngapain lo bedua?"
"Tadi mau mampir ke supermarket, eh ngeliat lo disini.", jawab Alex.
"Ngapain?"
"Nyari cemilan. Cemilan di rumah gua diabisin sama si Alex.", kini LJ yang bersuara.
"Loh main di apart lo?"
"Iya, tadi, abis pulang langsung ke apart gua. Terus dia ngabisin cemilian gua, jadinya sebelum Alex pulang kita ke supermarket dulu buat gantiin cemilian gua."
"Oh gitu. Udah ke supermarketnya?"
"Belom. Lo mau ikut?"
"Enggak, gua mau beli makanan di food truck disebrang aja."
"Emang ada?"
"Ada tuh liat aja.", LJ dan Alex melihat ke arah yang ditunjuk CL. Untung saja langsung terlihat dari posisi mereka sekarang.
"Enak deh kayaknya. Gua ikut deh."
"Siapa yang bayar?", tanya Alex pada sepupunya.
"Ini gua aja, tapi nanti pas di supermarket baru lo."
"Yaudah udah jangan ribut, udah mau malem. Ayo!"
Akhinya ketiga anak itu berjalan menuju food truck yang tadinya CL ingin memesan makanan. Alex menatap heran CL yang berjalan sedikit aneh di sampingnya. CL berjalan sedikit pincang. Penasaran, Alex pun bertanya.
"Lo kenapa deh jalannya begitu?", CL tahu bahwa Alex bertanya kepadanya. Tanpa basa basi, CL langsung menjawab to the point.
"Bokong gua sakit."
"Sakit? Sakit kenapa?"
"Tadi, abis jatoh gua."
"Kok bisa?"
"Udah fokus jalan dulu."
CL, Alex, dan LJ sampai di depan food truck dan langsung memesan berbagai macam makanan. Setelah memesan, ketiga anak itu duduk di kursi yang sudah disediakan disana.
"Kok lo bisa jatoh si?", tanya Alex lagi yang membuat LJ kebingungan dan menatapnya.
"Siapa yang jatoh?"
"Noh.", Alex menunjuk CL yang duduk disebrangnya.
"Kenapa deh?"
"Gini. Jadi, tadi sebenernya gua mau beli makanan disini juga, tapi tadi anak kecil yang mau ketabrak. Otomatis gua lari lah buat nyelamatin anak itu. Trus pas gua sampe ke pinggir, itu gua jatoh dengan posisi gua yang dibawah. Alhasil badan gua kebentur tanah."