Kebimbangan Hati

Rega dan Moza telah pulang dari kafe. Sepulangnya dari kafe, Moza memintanya mengantar sampai ke apartemennya. Meski tidak biasanya Rega mengantar ke apartemen, namun Rega tetap mengiyakan permintaan Moza.

"Tidak apa kan jika aku memintamu mengantar ke apartemen?" tanya Moza.

"Tidak apa, Sayang. Toh selama ini, meskipun aku tahu apartemenmu, kau tidak pernah mengundangku atau mengajakku pergi ke sana," ujar Rega.

Moza tersenyum.

"Aku menyadari posisiku di hatimu. Sebelum aku benar-benar memantapkan hatiku menerima posisiku, aku tidak mengajakmu ke apartemenku."

"Jadi sekarang kau sudah memantapkan hati menerimaku?" tanya Rega setengah menggoda Moza.

Moza terkekeh.

"Menerima posisiku, Rega. Bukan menerimamu," goda Moza.

Rega tertawa kecil.

"Baiklah. Terserah kau saja."

Mobil melaju kencang hingga sampailah ia di gedung apartemen Moza. Diparkirkan mobilnya di parkiran bawah tanah lalu keduanya turun dari mobil, menaiki lift menuju unit apartemen Moza di lantai lima.