"Gue bm main congklak,"
Mario meyenggol tubuh Reza yang sibuk menatap layar ponsel dengan sesekali mesem, entah apa yang tengah di lakukan cowok tersebut. Namun dirinya berani yakin kalau sang sahabat tengah bertukar pesan dengan Alvira, mungkin? Tapi, ah entahlah ia tidak terlalu ingin ikut campur dengan asmara para sahabatnya. Yang dimana ia sendiri pun masih menyandang status jomblo.
Menolehkan kepala ke arah Mario, Reza menaikkan sebelah alis sambil meninggalkan ponsel untuk mengalihkan perhatiannya kepada cowok yang berada di sampingnya ini. "Ada aja lo mah, mendingan ludo yok kayak biasanya." balasnya yang memberikan saran lain.
"Gak mau, gue kayak udah males gitu kalau main ludo. Pasti gue terus yang menang, udah kebaca banget deh serius."
Mungkin ingin sombong dengan prestasinya yang memang terkadang menang walaupun tidak sesering Reza, Mario ternyata menginginkan sesuatu yang baru.
Tapi… masa iya congklak?
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者