Tsunami itu berlangsung lama
" Ya Allah, gimana ini?? " Bryan membatin.
Bintang memeluk mama papa nya dengan erat. Layaknya anak kecil, ia menangis walaupun ia sadar kalau ia sudah besar.
30 menit berlalu..
" Kapan kita bisa turun kapan kak? " Amira bertanya
" Tunggu tim SAR, dulu. " Bryan jawab singkat, tak percaya akan ada kejadian seperti ini.
10 menit kemudian..
" Halo? Ada orang disini? " Ada beberapa petugas SAR yang masuk ke rumah Bryan.
" Ya! " " Ya, Ya ada orang! Kami ada diatas" semua warga berteriak, meminta bantuan
Datanglah helikopter untuk mengangkut warga - warga termasuk Bryan, Amira , Mba Isma, dan pak Ranto , dan keluarga kecil Bintang.
" Raih tangan saya dik! "
" Umh, ya pak! " sahut Amira
" Sini kakak bantu "
" Gak apa apa den, sama saya saja. " Jawab pak Ranto.
Satu persatu, orang yang ada di rumah Bryan, diangkut menggunakan helikopter.
Semua warga akan dibawa ke tenda pengungsian.
" Kak, aku kangen bunda sama ayah kak."
" Ya dik, kakak juga kangen bunda dan ayah. "
Mereka semua, memakai selimut yang diberikan oleh anggota TNI yang membantu mengurus keperluan mereka.
Sebulan kemudian...
Para warga mulai bangkit dari keterpurukan, dan mulai membangun kota mereka seperti dulu kala. Walaupun, semuanya sudah hancur lebur, mereka membuat nya yang baru dan lebih bagus.
" Kalau dari arahan presiden, bikin bangunan yang tahan gempa katanya. " Kata pak Ranto.
" Jadi? "
" Kita tunggu bahan bangunan dari pemerintah aja ya "
Tak lama setelah itu, ada truk pengangkut bahan bangunan.
" Panjang umur, baru juga diomongin Dateng ternyata truk nya 🤣 "
Amira, dan Mba Isma duduk di tenda pengungsian, Bryan, Bintang, dan pak Ranto ikut mulai membangun rumah anti gempa.
" Papa Lo kemana? "
" Didapur umum, lagi masak makan siang "
Ayah Bintang juga pandai memasak. Jika mama Bintang pergi, ayah Bintang lah yang memasak.
Kami semua mulai membereskan puing puing yang rusak, dan mulai membuat beberapa rumah anti gempa. Walaupun begitu, ini tidak langsung satu rumah jadi, butuh beberapa waktu untuk membuat rumah anti gempa.
2 bulan kemudian....
Bryan harus pindah ke kota lain, disana ia sudah punya rumah. Sedangkan Bintang dia tetap di kota yang mempertemukan ia dengan Bryan saat taman kanak-kanak
" Byee Bintang, jaga diri Lo disini ya☺️"
" Lo juga Bryan, Lo jaga diri Lo dikota itu ya? Kita masih bisa video call sama chattan okay?? "
" Iya, "
" Byee, selamat menjalani kehidupan baru di kota baruu "
" Byeeee "
Bintang berjalan meninggal Bryan yang akan masuk ke kabin pesawat.
Perjalanan membutuhkan waktu sekitar 6 jam,45 nenit.
Esok hari nya...
" Selamat pagi semuanyaaa "
" Pagi kak, "
Bryan memakai seragam sekolah barunya itu. Baju putih, dipadukan dengan celana hitam.
Setelah pergi sarapan, Bryan pergi ke sekolah naik ojek online.
Akhirnya Bryan sampai di sekolah baru nya.
Oh ya, jadi Bryan itu pindah dari Indonesia ke Vietnam, dia sekarang tinggal di kota Hanoi
🇻🇳🇻🇳🇻🇳
Berpasang pasang mata melihat Bryan, ya mungkin mereka baru lihat murid seperti Bryan, apalagi soal muka dia. Ia bahkan jadi bahan perbincangan di sekolah barunya.
Kata bunda, ia harus pergi ke ruang kepala sekolah, untungnya ruang kepala sekolah itu tidak jauh dari gerbang pintu masuk.
" Hello boy! Kamu murid baru kan?"
" Iya pak, "
" sini bapak antarkan, kebetulan bapak juga mau mengajar di kelas mu "
" Oke pak, terima kasih "
" No Probleeem "
Bryan, dan guru bahasa Inggris nya yang bernama Bao Dung, mengantarkan ia ke kelas baru nya.
Kini, Bryan duduk di bangku kelas 12, ia ada di kelas 12-C. Dikelasnya, ada beberapa murid yang bisa berbicara bahasa Inggris.
" Murid murid, kita kedatangan murid baru dari Indonesia. Silahkan perkenalkan diri mu "
" Hai semuanya,namaku Bryan aku dari Indonesia. Senang bertemu dengan kalian "
" Sekarang, silahkan duduk di sebelah Riero "
" Baik, terima kasih pak "
" No problem "
Bryan pun duduk disebelah Riero.
"Hello Riero, namaku Birrul senang berkenalan dengan mu "
" Hii, Bryan namaku Riero. Senang juga bertemu dengan mu "
" I hope we can get along well "
" Yea, me too "
Bryan di sambut dengan baik oleh Riero, ia begitu baik padanya. Banyak juga teman teman di kelasnya yang ingin berkenalan dengannya.
Istirahat pun tiba
" Riero, anterin aku ke kantin yuk "
" Yuk, aku juga mau ke sana "
Kami berdua pun pergi ke kantin, ramai sekali kantin sekolah inii, banyak makanan yang tersedia
" Oh iya, aku seorang muslim. Bisakah kamu carikan makanan yang tidak mengandung babi? "
" Kamu juga muslim? Aku juga muslim. Nama lengkap ku saja Mahamod Riero Ali Youssouf "
" Wahhh, keren"
"Disini ada Pho Ga ( ayam ) mau beli ga? "
" Yuk "
Akhirnya, kami berdua makan Pho Ga. Pho Ga juga populer di Korea, dan diseluruh dunia.Pho Ga itu adalah makanan khas Vietnam, Pho terbuat dari beras. Dan hal paling penting di Pho adalah... daging, tauge, irisan cabai, dan rasa menyegarkan dari perasan jeruk lemon.
Bel berdering kembali, menandakan pelajaran ke dua telah tiba.
Kali ini, pelajaran Math. Bryan memang tidak terlalu pintar dengan pelajaran ini, tapi ada Riero selain pintar berbahasa Inggris, Riero juga pintar di Math, jadi ia bisa mengajarkan Bryan yang kesulitan.
Jam 11.30
KRIIING! KRIING!
Akhirnya, sekolah pun selesai.
" Pulang bareng yuk, dimana rumah mu? "
" Boleh, yuk rumah ku ga begitu jauh dari sekolah "
" Ohh, sama dong. Aku juga ga begitu jauh rumahnya sama sekolah "
Sesampainya di rumah Riero
" Rumahmu tinggi sekalii! "
" Ahaha di Vietnam, tanah itu mahal. Jadi kami tidak bisa membuat rumah menyamping. Maka dari itu, kami membuat rumah yang tinggi "
" Walaupun begitu, rumah mu bagus lho! Aku suka sekali! "
" ahaha, yaudah bentar, aku naro tas dulu di rumah. Baru aku anter kamu ke rumah "
" Okay, aku tunggu ya! "
Setelah menunggu beberapa menit, Riero pun mengantarkan Bryan ke rumahnya.
Perjalanan menuju Vietnam membutuhkan waktu 6 sampai 7 jam.
"Selamat datang di Hanoi, terima kasih sudah memilih Angsa Airlines sebagai transportasi anda menuju tempat di berbagai dunia"
Akhirnya Bryan sampai di Hanoi, dan memulai kehidupan baru.
"Hanya satu pinta gua kali ini, kehidupan yang lebih baik di Hanoi"
"Kita udah ada rumah belum?"
Amira bertanya penasaran
"Udah dong Amira, kita ambil bagasi
dulu"
Bryan menjawab pertanyaan Amira
"Insya Allah kehidupan kita disini jauh lebih baik"
"Aamiin"
Taxi membawa keluarga yang beranggotakan 4 orang itu menuju ke salah satu rumah di tengah kota.
"Sekolah aku, ga jauh dari sini kan
Bun?"
Bryan bertanya
"Iya, hanya beberapa blok dari sini"
"Amira berarti bakal dapet temen baru"
"Nghoghey"
Ayah Bryan memang sangat sangat sibuk, didalam taxi saja sudah 5 kali mengangkat telepon dari kliennya.
****