Alfa, Alpha dan Bagas kemudian melompat dari Gedung Grinonium lantai 5 saat 0,5 detik sebelum bom itu meledak. Amat sangat beruntung, jikalau saja mereka telat sepersekian detik untuk melompat, selain bom itu meledak, tembakan bius yang dilontarkan profesor itu akan mengenai tubuh Alfa sebagai sasaranya.
Bruuuuuk bruk bruk
Mereka bertiga mendarat dengan selamat, mereka terjatuh dengan roll depan dengan bahu sebagai awalanya. Jika saja mereka menggunakan kaki untuk tumpuan saat mereka mendarat. Percayalah kaki itu akan patah.
****
Kobaran Api gedung Grinonium terlihat dengan jelas di dalam sorot bola mata Alfa, Alpha, dan Bagaskara. Setelah bom peledak yang Alpha masukan ke dalam ruang formula itu meledak, seketika itu pula dengan cepat melahap gedung Grinonium karena bahannya yang mudah terbakar.
Alfa, Alpha, dan Bagas beristirahat di bawah pohon yang tak begitu jauh dari Grinonium. Belum juga sampai 5 menit mereka beristirahat. Bagas yang melihat Alfa hendak pergi kemudian menahannya.
"Mau kemana lo?" Tanya Bagaskara yang masih terengah dan sedikit lebih membaik karena biusan yang diberi Gipson telah mulai memudar. Bisa dilihat kedua tangan Bagas dan Alpha memiliki luka akibat tekanan dari campuran es serta api milik Alpha dan Alfa.
"Masih ada yang harus gue ambil di Grinonium!" Jawab Alfa dengan jujur. Alfa terlihat letih, namun masih ada hal yang harus Ia selesaikan. Walaupun tujuan Alfa hanya membebaskan Bagaskara.
"Apaan? Disana bahaya Fa! Grinonium itu udah terbakar! mungkin sebentar lagi pemadam kebakaran akan datang dengan cepat kesini. Lo gak mau jadi saksi atas kebakaran itukan?" Ucap Bagaskara memperingatkan Alfa.
Jujur saja walaupun Bagas tidak menyukai Alfa bahkan cenderung untuk balas dendam kepada Alfa. Ta-tapi, jika Alfa ikut terbakar di dalam Grinonium kemungkinan juga akan terjadi penyesalan dalam diri Bagas karena Alfa tidak mati ditangan Bagas.
"Maka dari itu, sebelum pemadam itu dateng gue harus segera sampai di Grinonium, sebelum tujuan gue juga ikut hangus terbakar di dalam Grinonium itu," Jelas Alfa tanpa memikirkan akibat dari perbuatan yang akan Ia lakukan.
"Apa itu, Tuan? Biar saya saja yang mengambilnya. Benar kata Tuan Bagas kalau itu akan beresiko kepada Tuan." Tawar Alpha untuk menggantikan posisi Alfa yang penuh dengan marabahaya.
"Gak perlu. Sekarang tugas lo udah selesai, sisanya gue yang akan nyelesain masalah gue sendiri," Ucap Alfa penuh keyakinan dan kenekatan.
"Bukankah Tuan punya adik yang harus Tuan jaga?" ucap Alpha untuk benar-benar berniat membantu Alfa.
"Gue pasti selamat. Kalaupun enggak, gue titip Sheila ke lo Pha, begitupun dengan lo, Bagaskara!" Ucap Alfa tanpa butuh penolakan dari Alpha dan Bagaskara. Bagas yang tahu maksud Alfa untuk tidak ingin di cegah pun hanya mengeluarkan napas dengan berat.
"Serah lo deh! Tapi lo harus selamat setelah ngambil tujuan lo itu! Kalau sampai lo ikut terbakar disana, gue akan nyesel karena lo gak mati ditangan gue. Paham?!" Ucap Bagas dengan sungguh-sungguh. Kedua matanya menatap Alfa dengan wajah datarnya.
Alpha hanya terdiam dan mencerna kata-kata Bagas. Alfa yang tahu maksud Bagas, hanya menganggukan kepala seraya berdehem menjawab ucapan Bagas. Senyuman renyah dilontarkan Alfa kepada Bagas.
"Gue pergi dulu." Pamit Alfa
Setelah itu, Alfa Pun melesat dengan superkilat untuk memasuki Grinonium dan mengambil apa yang akan menjadi tujuannya. Tak butuh waktu lama dan hanya butuh 0,5 detik tubuh Alfa menghilang dari pandangan Alpha dan Bagaskara.
Alfa memiliki sebuah tujuan yang harus Ditempuh guna menutup luka yang ada pada diri Bagaskara. Sekarang, tujuan Alfa yaitu menuju ke lantai empat. Sempat dirinya menemukan sebuah ramuan yang pernah dibilang Alex kepadanya, di sebuah ruangan yang Ia temukan sebelum Ia melesat di ruang cctv.
Alfa Pun berlari dengan kilatnya serta menerobos kobaran api yang ternyata sudah hampir 3/4 ruangan di lantai empat. Alfa Pun sudah menemukan ruangan itu dan segera memasukinya. Tanpa basa-basi Alfa membuka sebuah almari di ruangan tersebut dan mengambil sebuah kapsul berwarna hitam pekat yang hanya terdapat satu biji serta terbungkus oleh sebuah toples kecil seukuranya. Saat tangannya menyentuh kapsul itu, sebuah kejadian dalam bentuk bayangan kembali melintas di pikiran Alfa.
"Sial, gue ceroboh!" Ucap Alfa menggerutuki dirinya sendiri.
"Hm, Jadi sampai disini kah nasib gue berakhir? Dikala kemenangan dengan Kehilangan berkolaborasi." Batin Alfa
Pelan tapi pasti, Alfa membalikan badanya dan betapa terkejutnya Ia melihat sesosok pria tak dikenal. Terlihatlah seorang lelaki yang memakai jubah hitam serta mengenakan masker yang menutupi hidung dan mulutnya. Pria tersebutlah yang ada dalam bayangan Alfa. Alfa tidak mengenali siapa lelaki itu karena Alfa hanya dapat melihat sorot matanya yang tajam serta bersiap melontarkan anak panah berupa biusan listrik kepada Alfa.
"SIAL!" ucap Alfa pada akhirnya
SYUUUUT
"AAAAAAAAAAKKKKHHH." Teriakan Alfa menggema di ruangan itu kemudian terjatuh sebelum Ia menutup matanya.
Volume 1. DUPLICATE. End//
(New Projek to Volume 2)
Yuhuuuu... Akhirnya perjalanan "Duplicate." volume 1 sampai disini. Saya sangat berterima kasih kepada para pembaca karena sudah setia menikmati cerita "Duplicate." Saya harap kalian tetap setia untuk menjadi saksi bagaimana perjalanan mereka pada Volume ke 2 (Cieelah)
Pada bab berikutnya, kita akan menjumpai part pertama pada volume ke 2. Semangaaaat untuk kalian, supaya kalian tetap mengikuti cerita ini hingga akhir. Saya benar-benar menyarankan untuk anda, karena di volume 2 akan ada cerita yang lebih seru dan menegangkan tentunya.
Gan, rencananya saya mau bikin cerita ini versi bahasa inggrisnya. Tapi itu akan memakan waktu. huhuhu. Siapa yang peduli? #Gaadayangpedulithor /Plak...
Oke lupakan.
Oh iya jangan lupa untuk dukung cerita ini dengan cara tambahkan ke collection, share, gift, dan berikan power stone ke cerita ini. enjoy to read this story. Thank you and love you.
Remember : You're the best for me ❤
Author
Afisar_07 ➰
Sssssst ada cuplikan untuk volume yang ke dua. Happy reading ^^
***
CUPLIKAN "DUPLICATE." VOLUME 2
.
.
.
"Bergabunglah dengan Kami! Alfaeyza Alexander!"
"Siapa lo? Lo bukan Alfa!"
"Permisi Ta, Gue ada urusan sebentar sama Alfa."
"KENAPA ABANG JAHAT SAMA KAK LEO! DIA BAIK SAMA SHEILA?"
"Abang lebih tahu dari pada kamu! Dengerin ucapan Abang! Dan jauhin Leo!"
"Jangan panggil gue Tuan!"
"Ada apa? jelasin ke gue sekarang!"
"SHEILA BENCI BANG ALFA!"
"Saya tidak memaksamu untuk bergabung, Alfaeyza Alexander. Karena saya yakin kalau kau dengan sendirinya akan menyerahkan dirimu kepadaku!"
"Bangsat! Jauhi Sheila!"
"LEPASKAN SAYA!"
"Sheila dimana kamu? pulang sekarang!"
"Abang sayang sama kamu Sheil."
"Pemirsa telah terjadi kebakaran yang menewaskan puluhan profesor yang sedang bekerja di pusat pembuatan obat yaitu Grinonium..."
"Mau gak lo jadi pacar gue?"
"SIAL!"
"Bagaimana? Urusannya udah selesai kan?"
"Tangkap mereka!"
"AAAAAKKKHHHH!"
Gimana? Gimana? Kuy lanjuuut :)