webnovel

Dungeon World

Aku miskin. Aku gemuk. Perempuan yang aku suka baru saja menolakku dan bahkan aku dipukuli karenanya. Aku hanya ingin pulang dan memainkan beberapa video game. Sekarang, aku berada di dalam video game yang bernama Dungeon World, dan aku diharapkan mengambil risiko setiap hari untuk mendapatkan hadiah. Sayangnya aku memilih kelas Support dan terlalu canggung berinteraksi dengan orang lain apabila diikutkan ke dalam sebuah party. Tunggu… dunia ini membolehkan perbudakan? Aku dapat membuat perempuan cantik berjuang untukku, dan kemudian menghangatkan tempat tidurku setiap malam? Mungkin dunia ini cukup bagus untukku.

Ratutu_Wiser · 游戏
分數不夠
12 Chs

Chapter 11

"Akhirnya, Bob si healer. Kamu telah melakukannya dengan baik. Kemampuan menyembuhkanmu membuat kota ini tidak jatuh, dan untuk itu aku berterima kasih. Masing-masing dari mereka yang kamu sembuhkan telah menawarkan 2 perak dari penghasilan mereka untuk membayar jasamu. Hasilnya adalah 2 emas, 6 perak."

Aku membuat suara terkejut. Itu merupakan jumlah terbanyak yang diberikan kepada siapa pun dalam acara ini. Namun, ketika aku berdiri dan dengan canggung mengambil uang itu, tidak ada orang yang terlihat kesal atau marah. Mungkin ada satu atau dua orang yang merasa iri, tetapi bagi mereka yang terluka, akan butuh waktu berminggu-minggu tidak bisa turun dari tempat tidur dan sebanyak satu emas untuk mendapatkan sihir penyembuhan. Mereka sepakat memberikan masing-masing dua perak dan tidak ada yang protes. Saat aku mengambil koin, orang itu meletakkan tangannya di tanganku.

"Ini adalah penghargaan yang diputuskan oleh para Petualang. Kamu akan diberi lebih banyak jika kamu mendaftar ke guild petualang dan bekerja untuk kami. Sayangnya, karena kamu belum menjadi anggota resmi, terpaksa harus dibatasi."

"Tidak apa-apa." Aku tidak kesal sama sekali, aku punya sesuatu dan sepertinya melebihi dari kebanyakan orang.

Sementara aku mengatakan itu, ada beberapa orang yang bergumam, jelas tidak senang bahwa guild Petualang telah merendahkanku. Aku menghargai dukungannya. Aku hanyalah orang asing dan sebenarnya akan sangat mudah bagi mereka untuk memanfaatkanku.

"Meskipun kesopanan adalah kebajikan, aku sangat menyarankanmu untuk bersikap lebih tegas dalam mengutarakan keinginanmu." Pria itu terkekeh. "Tanpamu kota ini akan hancur. Sebagai walikota, aku ingin memberimu gelar kehormatan pahlawan Chalm."

Ada beberapa gumaman yang kudengar. "Bukankah 'pahlawan' hanyalah gelar kosong?"

"Kalau tidak salah, pahlawan kita yang sebelumnya telah mati beberapa tahun yang lalu, sudah waktunya seseorang dipilih."

"Orang yang bukan penduduk kota ini akan mencegah siapa pun merasa iri."

Ekspresi walikota menegang saat beberapa orang berbicara kepadanya hingga ketua guild melangkah maju dan menghentakkan kakinya, menyebabkan semua orang terdiam.

"Setiap kota berhak menunjuk seorang pahlawan. Ini bukanlah gelar kosong. Kamu mendapatkan gaji 1 koin emas sebulan, dan mendapatkan diskon di semua toko. Aku bahkan dapat mengatur agar kamu dapat menginap di penginapan secara gratis selama kamu berada di kota."

Aku mengerutkan alisku, tidak terlihat sesenang yang ku rasakan. "Apakah ada tanggung jawab yang dibebankan kepadaku?"

Pada saat itu, pria besar itu melangkah maju. "Kami akan berterus terang. Kami pikir memiliki Healer baru seperti kamu yang menetap di kota kami akan menjadi hal positif bagi Chalm. Kami tahu kamu baru saja tiba disini dan berharap kamu akan menyimpan Chalm di hatimu. Kamu tidak akan memiliki tanggung jawab apa pun untuk Chalm, dan bahkan dapat pergi jika kamu mau, tetapi apabila kota Chalm semakin berkembang, otomatis semakin terkenal kamu sebagai pahlawannya. Hal itu saling menguntungkan satu sama lain. Kota dan pahlawannya bangkit dan jatuh bersama. Kami hanya ingin apabila kami membutuhkan bantuan, kamu datang. Lagipula, jika Chalm dihancurkan, reputasimu sebagai pahlawannya juga akan hancur.

Jadi, begitulah adanya. Aku mendesah.

Memang aku tidak berkewajiban berjuang sampai mati untuk mereka. Namun, jika aku menerima tawaran itu, aku akan dikenal sebagai Pahlawan Chalm. Jika Chalm dalam keadaan genting, dan aku meninggalkan mereka dan kemudian Chalm dihancurkan, maka aku akan memiliki reputasi sebagai pahlawan yang meninggalkan kotanya. Aku heran mengapa mereka begitu cepat memberiku gelar itu. Kinerjaku bagus, tapi rasanya belum pantas menerima gelar pahlawan. Mereka baru saja mengenalku dan aku baru kemarin tiba di kota ini.

Karena saat ini aku tidak punya tempat tinggal, menetap di sini sepertinya ide yang cukup bagus. Benar-benar keberuntunganku mendapat gelar pahlawan ini, dan aku akan menjadi orang yang paling terkenal di Chalm. Orang-orangnya tampak cukup ramah, dan menggunakan gelar itu akan mempermudah proses petualanganku di dunia ini.

"Baiklah. Aku akan menjadi pahlawan, setidaknya sampai kamu menemukan seseorang yang lebih cocok."

"Ha ha!" Walikota tertawa. "Itu baru semangat!"

Dia memberiku koin dengan gambar pedang bercahaya. Bagiku, itu terlihat seperti pedang ketua guild. Para hadirin bertepuk tangan, sekali lagi perasaan senang dan iri bercampur di dalamnya. Sesaat kemudian, beberapa teks melintas di penglihatanku.

{Orang-orang di kota telah mengakui kamu sebagai penyelamat mereka. Kamu telah membuka kunci Job: Hero.}