72. Tristan van trochel
Tristan membawa botol minuman pemulih stamina yang disiapkan oleh Pangeran maxi. Pangeran yang dilayaninya itu tampaknya telah dibutakan oleh cinta.
Pekerjaan yang ditunda nya itu membuat maxi tidak dapat meninggalkan ruang kerjanya. Setelah terus pergi dari istana untuk mengunjungi Venus, hari ini maxi di banjiri oleh urusan mendesak yang menumpuk.
"Berikan ini kepada venus. "
'Kenapa harus aku? '
Tristan mengerutkan alisnya karena tidak senang. Walaupun ingin menolak, tristan tidak dapat melakukannya. Bagaimanapun dia telah bersumpah setia kepada putra mahkota. Dengan berat hati tristan hanya dapat mengantarkan obat itu kepada wanita itu.
Venus, wanita yang tidak ingin ditemuinya. Entah siapa wanita yang membuat kakak dan atasannya menjadi seperti itu. Mungkin saja wanita ini adalah wanita yang sangat pintar merayu lelaki.
Wanita yang membuat lelaki tidak dapat berpikir logis, dengan sihir apa dia melakukannya?
*****************************************
Hari ini salah satu anggota keluarga trochel datang berkunjung. Sosok ini tidak lain adalah tristan van trochel, anak ketiga dari Duke piero. Pertama kali aku melihatnya adalah saat pesta pertunangan rowan di ballroom istana. Tristan yang merupakan tangan kanan pangeran maxi, hari ini tiba-tiba datang keruangan Venus.
Rasa canggung memenuhi ruangan itu, tristan yang datang dengan nada datarnya dan pandangannya yang tidak memiliki ekspresi itu mengeluarkan botol kecil berisi cairan hijau. Pangeran maxi mengutusnya untuk memberikan obat pemulihan stamina untuknya.
Setelah menyapanya dengan formal, tristan duduk saling berhadapan dengan Venus. Walaupun wajahnya tidak menunjukkan ekspesi apapun, tristan terlihat tidak terlalu suka dengannya.
Venus perlahan mengamati sosok tristan yang duduk sambil meminum teh yang dihidangkan oleh anggota organisasi. Venus merasa sedikit cemas karena anggota organisasi bersikap dingin kepada tristan dan memandanginya dengan tatapan mengancam. Benar-benar berbeda dengan perlakuannya kepada Venus. Mungkinkah anggota organisasi memiliki dua kepribadian? Mungkin saja mereka tidak senang dengan orang asing yang tidak mereka kenal? Walaupun mereka menyuguhkan teh kepada tristan, dilihat dari ekspresi mereka, sepertinya mereka memasukkan racun kedalam teh itu.
'Ei... Mana mungkin mereka melakukannya bukan? '
Venus segera menghapus rasa curiganya terhadap teh yang diberikan anggota organisasi kepada tristan. Suasana menjadi sunyi karena tristan terlihat tidak ingin memulai pembicaraan apapun. Dirinya hanya terlihat menyeruput teh sambil mengamati Venus seperti sedang meneliti suatu persoalan yang belum terpecahkan.
Sosok tristan terlihat sedikit mirip dengan Rowan, tetapi aura yang dipancarkan olehnya benar-benar berbeda. Tristan terlihat sepeti sosok peneliti yang sering muncul didalam novel. Sosok jenius yang tertarik dengan ekonomi dan politik, setidaknya dia terlihat seperti itu. Tristan terlihat cocok dengan posisi pekerjaanya sebagai tangan kanan yang mengurus dan membantu pekerjaan pangeran maxi.
Venus mencoba memulai pembicaraan untuk memecahkan suasana yang terasa sangat canggung itu.
" Tuan Tristan, ini pertama kali saya berbicara dengan anda. Senang dapat mengenal anda. "
Jika pertama kali bertemu, hal yang harus dilakukan setelah mengenalkan nama dan berterima kasih, selanjutnya adalah kata-kata seperti ini bukan? Karena dirinya tidak mengenal Tristan, tidak banyak hal yang dapat dibicarakan untuk memulai pembicaraan. Jika tiba-tiba aku membicarakan masalah keluarganya, malah akan membuat suasana makin canggung.
Tristan hanya diam dan mengangguk sambil terus memperhatikan Venus.
' ukh, kenapa dia memperhatikan ku sampai seperti ini? Sifatnya terlihat aneh. '
Venus telah menyerah untuk mencoba mencairkan suasana. Sosok lelaki didepannya itu tidak dapat dimengerti olehnya. Karena itu Venus memutuskan untuk membiarkan tindakannya dan fokus untuk menghabiskan teh yang ada didalam cangkirnya.
'Kenapa teh ini lama sekali untuk dihabiskan? '
******************************************
'Venus'
Setelah sampai di alamat yang diberikan oleh pangeran maxi kepadanya, Tristan masuk kedalam ruang organisasi ksatria bayaran sambil menyampaikan pesan dari pangeran kepada anggota organisasi yang berjaga diluar gedung.
Tristan mengamati tempat itu dengan takjub. Sebenarnya setelah mendengar kakak keduanya Elliot adalah ketua yang memimpin organisasi Ksatria bayaran terbesar di Kerajaan emerland, Tristan masih tidak terlalu percaya. Tetapi setelah melihat langsung, dirinya tidak dapat berkata apa-apa. Kakak tiri keduanya yang terlihat santai dan tidak pernah serius itu, ternyata memimpin organisasi seperti ini.
Tidak lama setelah menyampaikan jati dirinya dan perintah putra mahkota, Tristan menjadi sedikit terganggu dengan perlakuan anggota organisasi itu. Mata yang memandangi dirinya itu terlihat tajam. Seperti hewan buas yang mengintai mangsanya. Apakah anggota organisasi ini tidak memiliki sopan santun? Bagaimanapun juga dirinya adalah perwakilan putra mahkota, setidaknya mereka harus menunjukkan sedikit rasa hormatnya, bukan malah memperlakukan nya seperti musuh.
Tristan dituntun diruangan tempat Venus berada. Wanita yang membuatnya curiga. Hari ini dia harus bertemu dengan wanita ini. Bagaimanapun pangeran terlihat sangat serius dengan Venus. Walaupun dirinya tidak suka dengan wanita itu, sebisa mungkin dia tidak ingin menunjukkan nya, karena pangeran maxi terlihat serius. Jika suatu saat Venus menjadi pasangan pangeran maxi, Tristan harus mencoba untuk tidak menunjukkan rasa tidak senangnya didepan wanita itu sebagai bentuk rasa hormatnya kepada putra mahkota. Oleh karena itu dia ingin menghindari kemungkinan untuk bertemu Venus agar dirinya dapat melupakan perasaan tidak senangnya. Kakak yang dihormati nya serta pangeran, bahkan Elliot terlihat dikuasai oleh wanita itu. Semakin dipikirkan olehnya, semakin Tristan merasa curiga. Trik apa yang dipakai oleh wanita yang bernama Venus itu untuk membuat ketiga lelaki itu tergila-gila kepadanya.
Pintu terbuka dan sosok wanita yang duduk sambil minum teh di samping meja kamarnya itu terlihat dengan jelas oleh Tristan.
Sinar matahari yang masuk dari jendela itu menyinari tubuh wanita itu sehingga rambut emasnya terlihat berkilauan didalam cahaya.
Sosok mencolok wanita itu pertama kali dilihatnya saat pesta pertunangan rowan. Tristan tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas, namun sosoknya yang mencolok menjadi pembicaraan seluruh ruangan ballroom. Dari kejauhan pesta itu, Tristan hanya melihat rambut emas bergelombang wanita itu bergerak seiring tubuh wanita itu yang berjalan.
Saat ini, Tristan melihat sosok Venus dengan jelas. Setelah terdiam sejenak melihat Venus, tristan memperkenalkan dirinya kepada Venus.
" Perkenalkan, saya Tristan van trochel. Pangeran maxi mengutus saya kemari untuk memberikan minuman pemulih stamina untuk anda. "
Venus berdiri dari tempat duduknya, memegang dressnya dengan kedua tangannya sambil membungkuk sesuai dengan etika aristokrat kerajaan. Wajah Venus yang tersenyum sambil mempersilahkan nya duduk itu terlihat tidak biasa.
Tristan mengerutkan alisnya, tanpa sadar dia menunjukkan rasa tidak senangnya kepada Venus. Tristan mencoba menenangkan dirinya dan mencoba mengamati Venus. Dirinya akan mencoba mencari trik yang dipakai oleh Venus dalam memanipulasi para lelaki.
Venus yang duduk dihadapannya itu terlihat sedikit tegang. Dari gestur tubuh dan ekspresi wajahnya terlihat tidak nyaman. Setelah mengamati Venus beberapa saat, Tristan tidak menemukan sisi licik maupun manipulasi yang ditunjukkan oleh wanita itu. Tetapi dia tidak membiarkan dirinya lengah, bisa saja saat ini wanita ini sedang berpura-pura.
Walaupun Tristan tahu bahwa suasana ditempat ini terasa canggung, Tristan sengaja menyeruput tehnya dengan perlahan , agar dia dapat mengamati Venus sedikit lebih lama.
"Apa yang anda lakukan kepada mereka? "
Karena sudah tidak dapat menahannya lagi, Tristan mengeluarkan suara hatinya dengan jujur kepada Venus. Harusnya saat ini dia dapat mengontrol rasa tidak sukanya kepada Venus. Tetapi melihat tidak ada hal yang mencurigakan dari Venus membuat dirinya menjadi frustasi. Hampir saja dia merasa bahwa Venus memang wanita yang baik dan polos. Tetapi alarm dari kepalanya kembali mengingatkannya untuk tetap waspada dan terus mengamati wanita itu.
'Aku harus menemukan triknya! '
Untuk memiliki hati orang terhebat didalam kerjaan, wanita ini pasti memiliki trik yang disembunyikan olehnya.
"? "
Venus memiringkan kepalanya, tidak mengerti maksud Tristan.
" Melakukan apa? "
Melihat ekspresi Venus yang terlihat seperti tidak mengerti maksudnya, Tristan sempat berpikir bahwa Venus memang terlihat jujur.
Tidak ingin tergoyahkan dengan pikirannya, Tristan menggigit bibir bawahnya untuk mempertahankan pemikirannya. Tidak lama setelah itu, Tristan kembali melakukan kesalahan keduanya, dengan menunjukkan ketidaksenangan dirinya kepada Venus.
" Aku tidak menyukaimu. "
"Eh? "
Venus sedikit terkejut, perkataan seperti itu tidak cocok untuk diucapkan oleh orang yang baru pertama kali bertemu. Venus yang berusaha menunduk untuk memandangi cangkir tehnya itu akhirnya mengangkat kepalanya untuk melihat ekspresi Tristan.
Tristan van trochel berkata bahwa dia tidak menyukai Venus, wajah lelaki didepannya ini terlihat seperti menahan sesuatu. Ekspresi menyesal tergambar diwajahnya. Walaupun terlihat tenang, Venus dapat melihat Tristan seakan sedang bergelut dengan sesuatu didalam hatinya. Tristan terus mengigit bibir bawahnya untuk menahan perasaannya.
Sesaat pemikiran ini muncul didalam kepala Venus.
' apakah Tristan menderita ganguan personality? '
Mungkin saja lelaki ini terlalu fokus bekerja di sepanjang hidupnya sehingga tidak mengerti cara bersosialisasi dengan wanita.
Jika memang Tristan adalah lelaki normal, perkataan aneh tidak akan keluar dari bibirnya. Bukan merasa kesal, Venus malah menatap Tristan dengan pandangan iba.
Tidak merasa perlu menjawab dan menanggapi perkataan Tristan. Venus hanya mencoba untuk menenangkannya.
" Apakah tuan baik-baik saja? Jangan mengigit bibir Anda terlalu keras, bibir Anda bisa terluka. "
Tristan bergidik sejenak dan melepaskan gigitan bibirnya. Sejak kapan dia mengigit bibir bawahnya? Hal ini dilakukannya secara tidak sadar.
Wajah Tristan terlihat bingung dan memerah. Padahal dia telah berkata bahwa dia membencinya, wanita itu malah mencemaskan dirinya. Bukankah reaksi normal itu adalah membela diri dan merasa kesal? Di pertemuan pertama seseorang mengatakan bahwa dia membencinya, harusnya Venus menunjukkan ekspresi kesal. Namun wanita itu tidak menunjukan wajah kesal maupun tidak suka padanya. Wajahnya itu terlihat 'cemas'.
' apakah ini pura-pura? '
Tristan menarik nafas panjang dan mencoba mengosongkan pikirannya dari rasa tidak sukanya kepada Venus.
" Saya baik-baik saja. Saya hanya tidak menyukai Anda nona Venus. "
Sambil masih terus memperhatikan tanggapan Venus padanya. Tristan mencoba mengamatinya lebih lekat untuk memastikan triknya.
Venus meletakkan cangkir tehnya keatas meja dan mengangguk pelan seakan menyetujui perkataannya. Dengan senyum kecil dan suara ramah Venus menanggapi rasa tidak suka Tristan tanpa merasa kesal.
" Baiklah jika itu yang tuan rasakan, saya tidak tahu hal apa yang telah saya lakukan kepada tuan, tetapi tuan bebas merasa tidak suka kepada siapapun. Kadang memang bisa seperti itu, tidak ada alasan yang pasti untuk merasa suka maupun tidak suka kepada seseorang. "
"... "
" Begitu pula saya yang memilih untuk tidak merasa tidak suka kepada tuan. "
Terlihat baik, wanita ini terlihat sangat baik. Apakah ini yang membuat ketiga lelaki itu jatuh cinta padanya?
'Mungkin aku telah terlalu curiga padanya. '