Luci merasakan bahaya yang menyerangnya. Gadis itu mundur dan melompat karena kaget ketika melihat betapa dekat wajah Evan saat ini. Apalagi wajah Evan semakin mendekat dan hampir menyentuh bibirnya. "Kau ini kenapa lagi sih?" protes Luci yang sudah benar-benar bisa menjauh.
Rasanya Luci bisa gila jika begini terus. Menghadapi sikap tak terduga milik Evan seperti berlayar pada sebuah laut yang sering terkena badai tanpa bisa diprediksi oleh pakarnya sekali pun. 'Seperti neraka. Lautan neraka,' batin Luci.
Evan mendekatkan tubuhnya lagi walau dia tidak melampaui batas seperti sebelumnya. "Aku hanya ingin bermesraan dengan pacarku, dan memberikan kecupan sayang. Apa itu salah?"
Luci menampar pelan wajah Evan hingga membuat CEO itu berjengit kaget. "Lihat batasanmu sendiri tolong? Aku sudah lelah bersandiwara seharian penuh kemarin. Aku benar-benar ingin bernapas sekarang."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者