"Lalu, bisakah aku menjadi uang saja? Agar selalu ada dalam kepalamu?"
--
--
Ameera tersenyum simpul. Dia masih belum bisa melupakan kalimat dari Al itu walau waktu sudah berlalu lama.
Dia menatap dirinya sendiri pada cermin di kamarnya, krim wajah telah berada di tangannya sejak beberapa menit yang lalu, namun dirinya belum juga memakainya. Pikiran yang masih tertuju pada banyak kejadian yang ia alami hari ini.
Sepulang dari pertandingan, ia pulang diantar oleh Al dan singgah sebentar ke makam sang ibu. Ameera sempat berpikir, apakah dia sedang diperkenalkan kepada ibunya? Namun pikiran itu segera ia tampik karena Al membawakan bunga dan mempersembahkan kemenangannya untuk ibunya.
Lalu pria itu juga menemaninya pulang dari kafe dengan berjalan kaki. Bahkan Al meninggalkan mobilnya yang terparkir di depan kafe, lalu dia kembali dengan memesan taksi online untuk mengambilnya setelah mengantar Ameera pulang.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者