Brak!
Brak!
Brak!
"ASA! ASA!" Suara teriakan dari pintu utama membuat Arasha yang baru membuka mata langsung terkaget. Dia keluar dari kamar dengan kepala yang sedikit pusing karena bangun dalam keadaan kaget, kemudian turun ke lantai satu dan membuka pintu utama.
"Apa sih Ray?! Pagi-pagi udah heboh di rumah orang. Untung Arland gak di rumah. Kalau dia di rumah udah pasti gue kena amuk, Ray!" Protes Arasha.
Raya menggelengkan kepalanya, tak peduli dengan ucapan sahabatnya itu. Dia justru berjalan melewati Arasha sambil sesekali melirik ke sekitar. "Riel dimana?" Tanya Raya. Dia memang tau Arasha sudah membawa Riel ke rumah ini. Arasha, sahabatnya itu selalu menceritakan setiap hal yang dia alami padanya.
"Riel di kamar, tidur." Jawab Arasha dengan keningnya yang berkerut bingung.
Mendengar itu, Raya merasa sedikit lega. Dia duduk di sofa, meraih ponselnya. "Aku mau bilang sesuatu tapi kamu janji dulu buat gak syok." Kata Raya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者