"aku pamit" dengan itu Chaewon keluar dari ruangan itu.
"apakah Presdir memiliki jadwal siang ini?" tanyanya pada Lucas
"ya, sekitar setengah jam lagi ia ada rapat"
"kurasa kau harus mengundurnya. Saat ini presdir sedang istirahat, kondisinya sedang tidak baik"
.
"Maaf membuat anda menunggu" ucapnya pada kedua pria yang telah duduk di ruangannya.
Pria bertubuh gempal yang memakai jaket kulit hitam berdiri menyapa dan memperkenalkan dirinya sebagai manajer dari pria berambut pirang dengan setelan jas merahnya, duduk dengan angkuhnya menatap Chaewon dari balik kacamata hitamnya.
"Kau orang Korea juga?" Ujar pria rambut pirang yang lebih dikenal dengan Universe Star Kim Hee Chul, saat Chaewon memperkenalkan diri.
"Mungkin bisa dibilang seperti itu, kedua orangtuaku orang Korea" jawab Chaewon.
Heechul hanya terdiam tak berniat mengeluarkan kata-kata lagi. Chaewon pun langsung menjelaskan konsep pemotretan yang akan mereka lakukan kepada kedua orang tersebut, tapi Heechul tak ambil pusing dengan hal itu ia hanya memandang lekat-lekat Chaewon.
"Tuan Kim, mari kita ke studio" ajak Chaewon yang telah berdiri dari duduknya.
"Panggil aku Heenim" tutur Heechul masih dengan kearoganannya.
"Baiklah, Heenim mari kita ke studio"
Mereka pun akhirnya menuju ke studio pemotretan, di sela-sela pemotretan "Gosh!! Bagaimana bisa pria itu tampan, cantik dan seksi sekaligus" ujar Alice yang memang merupakan penggemar Heechul.
"Aku tak percaya bisa menyaksikan keajaiban ini dalam hidupku" timpal Beverly.
"Sungguh sangat beruntung kita bisa menghubunginya" mereka berbisik-bisik riang.
Chaewon yang melihatnya hanya menyunggingkan senyum tipis dan kembali fokus mengamati jalannya pemotretan.
"Terima kasih atas kerja kerasnya" ucap Chaewon, "bila anda membutuhkan sesuatu-"
"Temani aku makan malam" potong Heechul
"Maaf?"
"Kau dan aku. Malam ini. Di restoran hotel" dengan itu Heechul melenggang pergi.
Chaewon bahkan tidak sempat mengutarakan balasan. Jika ia menolak maka hubungan mitra yang terjalin akan tercoreng. Lagi pula dirinya juga yang telah menawarkan.
Sepulangnya ia dari kantor ia langsung menuju hotel tempat Heechul menginap, dirinya juga telah menghubungi manajer Heechul untuk memberitahukan bahwa dirinya telah tiba dan akan menunggu di restoran hotel tersebut.
"Kau tidak suka wine?" tanya Heechul saat dirinya mengamati Chaewon yang menolak wine yang hendak dituangkan pelayan ke gelasnya.
"Aku tidak minum alkohol"
Heechul menyesap winenya, "Karena ini kali pertama aku ke New York. Bagaimana kalau kita berkencan? Kau bisa menunjukkan tempat-tempat yang menarik dikunjungi"
"Bukankah anda akan kembali ke korea?"
"Besok aku masih ada schedule, dan aku memutuskan untuk mengambil liburan selama 2 hari kedepan" terang Heechul, "Lusa kau tidak sibuk, kan?" lanjutnya.
"Bagaimana kalau editor lain yang menemani anda?"
"Aku tidak mau"
Chaewon berfikir sejenak, "dengan satu syarat"
"apa?"
"anda harus mempromosikan majalah kami dan juga menjual sebanyak 2000 unit majalah"
Heechul mengulas senyum menggodanya, "deal, datanglah ke hotel pukul sebelas siang"
.
"Kau dari mana saja?" Protes Kyuhyun yang sudah menunggu kebosanan.
"Aku sehabis makan malam dengan klien"
"Klien?"
"Ya, dia model untuk pemotretan majalah edisi berikut"
"Haruskah kau menemaninya makan malam?"
"Harus menjaga hubungan baik dengan klien" Chaewon berlenggang menuju kamarnya.
Kyuhyun merasa tidak puas dengan jawaban tersebut, namun ia menahan amarahnya karena ia harus menagih janji Chaewon. Kyuhyun pun ikut masuk ke kamar dan menunggu Chaewon.
"kau tidak lupa dengan janjimu 'kan" ungkapnya saat Chaewon ingin merebahkan diri.
"janji apa?"
"kau melupakan janjimu siang ini?"
Chaewon pun teringat "aku tidak merasa menjanjikannya"
"kau bilang, 'mungkin lain kali' "
"ya, mungkin lain kali. Bukan berarti sekarang ini juga, aku akan melakukannya ketika aku siap"
Merasa lelah dengan perdebatan ini, Kyuhyun akhirnya memutuskan untuk langsung melancarkan aksinya "I just can make you, now" ujar Kyuhyun saat telah mengurung Chaewon dibawahnya.
"pathetic" tutur Chaewon.
"apa?" Kyuhyun yang wajahnya bersemayam di leher Chaewon kini terangkat memandangnya.
"kau terlihat seperti pria yang haus akan seks" celanya.
Kyuhyun terpaku. Baru kali ini orang bilang seperti itu padanya dan membuatnya sadar, selama ini memang selalu wanitalah yang menawarkan tubuh mereka untuk ditiduri olehnya, ia tidak pernah meminta.
Chaewon mendorong tubuh Kyuhyun menjauh darinya, ia pun memutuskan untuk keluar dari kamar. Menuju ruang tamu, menyalakan laptopnya dan mencari tempat yang akan ia kunjungi lusa.
Kyuhyun yang masih terpaku, teralihkan kesadarannya pada ponsel Chaewon yang berdering. Kyuhyun mengecek apakah Chaewon tidak akan kembali, lalu mengambil ponsel itu dan membaca pemberitahuan pesan.
Kim Heechul : bagaimana dengan kencan kita lusa?
Kyuhyun mengernyit tak suka, apa-apaan ini? Dirinya ingin membuka pesan itu namun aplikasi pesan tersebut terkunci oleh kata sandi. Kyuhyun memasukan empat digit angka secara acak dan hasilnya tentu tidak berhasil. Ia pun turun dari tempat tidur, mencari Chaewon.
"apa kata sandinya?" Kyuhyun mengulurkan ponsel Chaewon. Chaewon mengambil ponselnya dari tangan Kyuhyun.
"untuk apa?" tanyanya tak suka.
"lusa kau akan berkencan? Siapa yang mengizinkanmu?" tukasnya sewot.
"dibilang berkencan, mungkin lebih mirip touring." Jelas Chaewon.
"kau tau darimana?" tanyanya menatap Kyuhyun curiga.
"ada pemberitahuan pesan. Siapa Kim Heechul?"
"dia model yang tadi makan malam denganku" jawab Chaewon kembali berkutat dengan laptopnya.
Karena merasa kesal, Kyuhyun menutup laptop milik Chaewon dan melemparnya ke sofa yang lain. Chaewon hanya menghela nafas, sedangkan Kyuhyun, nafasnya sudah tidak teratur.
Kyuhyun berkacak pinggang "kau menolak untuk berhubungan seks denganku tapi kau menerima permintaan berkencan pria lain. Apa maumu, hah? Apa yang kau lihat dari dirinya?" seru Kyuhyun.
Chaewon memejamkan matanya sejenak lalu kembali membuka matanya dan menatap Kyuhyun, "kenapa kau semarah ini? Aku tidak pernah mengerti dengan sikapmu" tuturnya.
"kau tidak mengerti?! Haruskah aku perjelas padamu?! Kau itu milikku! Tidak ada pria yang boleh menyentuhmu!"
"aku bukan milikmu atau siapapun. Aku milik diriku sendiri" balasnya.
Selalu seperti ini, mengapa Chaewon selalu keras kepala terhadapnya? Kenapa ia tidak bisa bersikap lebih penurut seperti apa yang ia lakukan pada pria lain?
"apa yang membuatmu berfikir bahwa kau bukan milikku? Rumah ini, pekerjaanmu, dan anak yang kau kandung adalah milikku" tukas Kyuhyun tajam, "kau selalu berkata manis dengan pria lain tapi selalu keras kepala bila denganku, kau selalu melawan setiap kata-kataku. Apa kau sedang bermain sebagai wanita yang susah didapat? Bila iya, kau yang menyedihkan bukan aku." Ujarnya tepat di wajah Chaewon.
Merasa bahwa hubungannya dengan Chaewon selalu dibumbui pertengkaran akhirnya Kyuhyun kembali memutuskan untuk pergi. Chaewon hanya duduk terdiam.
'apa aku sudah keterlaluan?' batin Chaewon.