webnovel

Dear Bayu : Kau akan kucinta nanti

Cerita ini diangkat dari single Ashira Zamita Gadis yang mencintai seseorang dalam diam

wandira_syarief · 青春言情
分數不夠
9 Chs

4

Happy reading..

****

Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah dan dia tidak mau jika nantinya terlambat, itu akan berdampak buruk untuk siswa baru. Karena, dia harus memperlihatkan sikap yang baik untuk suasana yang baru.

"Clara nunggu aja di dalem mobil, ntar ayah nyusul." kata Fadil yang lagi sibuk memasangkan jasnya.

Clara mengangguk pelan lalu masuk kedalam mobilnya.

Nama lengkap gadis itu ialah Clara Adnan Anastasya, yang sering di panggil Clara. Hidup baru segala sesuatunya pun harus baru.

Lima menit berlalu Fadil keluar, ia bergegas masuk ke dalam mobil. Ia menyalakan mesin mobil, memundurkan mobilnya dengan tepat kemudian ia melajukan mobilnya.

Sekarang mobilnya sudah sampai di sekolahnya. Clara langsung menyalami ayahnya.

"Clara deg-degan yah." ucap Clara, ia berusaha mengontrol rasa gugupnya, karena hari itu adalah hari pertama ia masuk sekolah baru.

"Bismillah aja sayang, insyallah semuanya lancar." balas Fadil, yang berusaha menenangkan putrinya.

Clara mengangguk pelan, kemudian ia turun dari mobil pelan-pelan.

Saat Clara masuk kehalaman sekolah, di sekeliling juga banyak siswa yang ramai masuk ke halaman sekolah. Clara menghelai nafas berat, ia berusaha mengontrol rasa gugupnya.

Semua pasang mata yang berada di parkiran melihat ke titik yang sama, Clara bingung mengapa semuanya menatap ke arahnya apa tradisi di sekolah ini harus memperhatikan murid baru sampai segininya.

Clara berjalan menuju ruang tata usaha untuk mengambil berkas dan data dia ditempatkan

dikelas mana.

Clara mengetuk pintu kaca yang terbuka, kalau Clara langsung masuk dan bertanya nanti dia

bisa di sangka tidak sopan oleh guru-guru yang mengajar, jadi sebisa mungkin Clara tidak ingin image sebagai siswa barunya terbilang buruk.

"Assalamualaikum, selamat pagi" ucap Clara.

Kemudian ada seorang guru wanita mengangguk.

"Waalaikumsalam, masuk pasti

kamu Clara kan? Masuk dulu, duduk disini biar ibu ambilkan berkasnya" ujar guru itu.

Clara mengangguk, lalu dia masuk ke ruang tata usaha dan duduk disofa yang sudah di

sediakan.

Ibu itu memberikan berkas itu kepada Clara.

Clara menerima berkas itu dengan senang hati. "Makasih bu." ucap Clara.

Ketukan pintu kaca kembali terdengar, membuat Clara secara refleks membalikan tubuhnya

melihat siapa yang mengetuknya.

"Pak Ridwan, tolong antarkan Clara di kelas sepuluh dua ya." pinta guru itu.

Pak Ridwan mengangguk tunduk. "Mari Nak Clara, saya antarkan kamu kekelas." ucapnya.

Clara mengangguk lalu mengucapkan terimakasih kembali, lalu dia berdiri dan berjalan mengikuti pak Ridwan yang sudah berjalan lebih dulu di depannya.

Suasana riuh khas kelas terdengar sampai keluar, sampai suara itu menjadi senyap pak Ridwan masuk ke dalam kelas dengan Clara yang berada di belakangnya.

"Selamat pagi anak-anak" sapa Pak Clara ramah.

"Pagi pakkkkk" jawab serempak dari siswa yang berada di dalam kelas.

Clara memperhatikan setiap sudut kelas itu,dia tidak biasa menjadi pusat perhatian.

"Hari ini kita kedatangan siswa baru, silahkan perkenalkan diri kamu untuk teman-teman kamu yang baru" perintah pak Ridwan kepada Clara.

Clara tersenyum singkat, lalu tatapan matanya menatap kearah teman-teman barunya dengan wajah yang datar, "Nama saya Clara Adnan Anastasya kalian bisa panggil saya Clara, saya pindahan dari tangerang."

****

Terlihat seorang laki-laki yang dengan menggendong tas ransel sebelah serta bola basket di tangannya. Ia sedang berlari kencang menuju pintu gerbang sekolah, karena pintu gerbang sekolah akan segera di tutup oleh satpam. Ia berusaha menahan pintu gerbang agar tidak di gembok, karena ia masuk dan sudah terlambat.

"Eh pak tunggu..!! jangan ditutup dulu gerbangnya. Ijinin saya masuk dulu pak, saya udah terlambat." ucap Bayu yang berusaha mengatur nafasnya, serta keringat yang sedikit membasahi dahinya.

Satpam hanya menggeleng, ia kembali membuka pintu gerbang, sehingga Bayu bisa masuk dengan leluasa.

"Makasih pak." ucap Bayu, yang bergegas berlari menuju kelasnya.

Kini ia sudah masuk kedalam kelas, terlihat semua siswa sudah berada di dalam kelas. Ia berhenti tepat di samping Clara.

"Maaf pak saya terlambat." ucap Bayu sambil

"Bayu-bayu, darimana aja kamu jam segini baru datang?" tanya pak Ridwan.

"Tadi di jalan sedikit ada masalah, makanya telat pak." jawab Bayu.

"Kamu mau sekolah atau jadi preman sih, masukin baju kamu ke dalam. Duduk..!!" pinta pak Ridwan.

Bayu nyengir tak berdosa. Ia buru-buru memasukan bajunya kedalam celananya. Lalu duduk di kursi kosong.

"Ya sudah Clara, kamu silahkan duduk disebelah Bayu." ucap pak Ridwan.

Clara mengangguk tunduk, ia kemudian duduk di samping Bayu.

"Baiklah kalo gitu, kita lanjutkan pelajarnya. Kalian buka halaman 25." pinta pak Ridwan, ia mengambil spidol, lalu menulis beberapa tulisan di papan tulis.

Seorang wanita yang duduk di depan Clara, ia berbalik badan ke belakang, menyapa Clara.

"Hai. Selamat datang. Gue Rania." ucap Rania yang mengulurkan tangannya kepada Clara.

Clara tersenyum kecil. "Gue Clara." jawabnya.

"Gue udah tau, kan loh udah kenalan tadi."

Bayu sesekali menoleh kearah Clara yang duduk disampingnya, kemudian membuka buku dari dalam tasnya.

Proses belajar yang tenang dan khidmat, membuat para siswa fokus dengan penjelasan dari pak Ridwan.

Pak Ridwan adalah guru fisika, ia sudah hampir 7 tahun mengajar di SMA Tunas Bangsa. Ia dikenal sebagai guru yang ramah dan disiplin. Setiap ia masuk, siswa pusing dengan apa yang ia berikan. Karena setiap minggu selalu ada ulangan harian, membuat sebagian siswa mengeluh, karena harus menghapal rumus-rumus fisika untuk ulangan harian.

Setelah satu jam istirahat tiba, semua siswa buru-buru berkeliaran. Terlihat Rania yang baru saja membereskan buku-bukunya kedalam tas, Clara yang baru saja melangkah kakinya, harusnya lima langkah ia sudah sampai didepan pintu, namun langkahnya terhenti karena tangannya di raih oleh Rani.

"Clara, loh mau kemana?" tanya Rani.

Clara menoleh ke arah Rani. "Gue mau ketaman." jawan Clara.

"Gimana kalo kita ke kantin dulu. Habis itu baru gue ajak loh keliling sekolah kita" ajak Rani. Ia baru saja berdiri.

"Boleh." seru Clara. Ia menerima ajakan Rania, karena ia adalah anak baru. Belum mempunyai teman akrab.

Mereka berdua pun berjalan masuk ke dalam kantin, yang sudah cukup ramai dengan siswa.

Clara mencari meja kosong, ia menduduki dirinya. Meja nya tidak jauh dari meja Bayu. Sedangkan Rani memesan makanan.

Rania berdiri depan meja bik Fera. "Bi saya pesen bakso dua, sama es teh manisnya dua ya. Mejanya disitu, disebelah mejanya Bayu." Rania mengarahkan jari telunjuknya ke arah Bayu.

"Okey. Di tunggu nak Nia" jawab bik Nia yang sibuk melayani pembeli.

Rania kembali menghampiri Clara, ia duduk dibangku kosong sebelah Clara.

Bayu pun mendekat. "Rania, ada apa loh tadi nunjuk-nunjuk ke arah gue?" tanya Bayu santai.

"Gak ada papa kok."

"Oh." Bayu memandang kearah Clara, yang sedang tak sabar menunggu pesanan.

"Gue duluan ya." gumam Bayu, ia langsung meninggalkan kantin.

*****