Hiii
Happy Reading!
***
Gemuruh di langit yang gelap terlihat sangat kontras dengan mood Rindu sekarang. Seolah, langit pun ikut bersedih melihat ekspresi layu bak bunga yang mulai mati karena tidak di rawat dengan benar.
Jegeerr!
"Woilaa! Rindu cepetan masuk! Lu gak liat langitnya dah mau jatuh? Sebelum basah karena hujan lebih baik masuk deh," suruh Bunga berusaha menyadarkan Rindu yang terduduk di bawah pohon mangga.
Tidak mungkin Rindu ingin hujan-hujanan di pagi buta seperti ini kan? Bel masuk saja belum terdengar. Dan lagi, Bunga amat penasaran kenapa Rindu terlihat merana sekarang. Apa ada suatu masalah yang terjadi kemarin? Padahal sebelumnya Rindu menelfon dan berkata kalau pesanan cokelatnya akan tiba.
Ah ... jangan bilang ini soal cokelat yang Rindu damba-dambakan? Saat ingin bertanya langsung pada Rindu, mata Bunga mendapati Samudera yang menghampiri mereka berdua. Baguslah pria itu kemari, dirinya jadi tak perlu susah payah bertanya pada Rindu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者