Papi Bram memasuki mobilnya. Dia meminta supir mengantarnya ke kantornya.
Di perjalanan, papi Bram menghubungi orang kepercayaannya. Dia meminta orang itu mencari tahu tentang Villa yang Bram beli di Puncak Bogor. Entah mengapa, papi Bram merasa curiga. Jangan-jangan Villa itu bukan milik Bram pribadi, melainkan Bram membelikannya untuk seseorang.
Papi Bram menghela napas. Dia mencoba tak memikirkan hal tidak-tidak dulu sebelum orang kepercayaannya memberikan laporan pasti perihal Villa di Puncak Bogor.
***
Waktu berlalu, Bram sampai di kantornya pukul sembilang pagi. Dia memasuki ruangannya dan membuka laci meja kerjanya.
Dahi Bram berkerut, ada yang salah dengan isi laci kerjanya.
Bram mengambil berkas laporan keuangan pribadinya. Dia membukanya dan semua letak lembarnya masih sama seperti semula.
Bram terdiam sejenak.
'Lalu, kenapa berkas ini berada di paling atas? Seingatku, berkas ini kusimpan di bagian paling bawah,' gumam Bram.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者