webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · 现代言情
分數不夠
1020 Chs

IV-52. Induk Singa

"Kemarilah, sayang. Hai, Jangan berlari," hal pertama yang didapatkan Mahendra ketika bertemu Aruna adalah pelukan manja dan bibir mungil yang mengecup pipinya —yang serta merta membuat lelaki tersebut menunduk agar istrinya dapat menggapai.

Dalam dekapannya, Mahendra memberi senyuman kepada dua orang ajudan perempuan di belakang Aruna. Seolah paham dengan kode tersebut, mereka segera mungkin undur diri.

"Kadang aku bingung?," kalimat seorang junior tatkala mereka melangkahkan kaki keluar dari hunian di puncak gedung Djoyo Rizt hotel.

"Bingung kenapa?" Jawab seniornya, Susi.

"Tuan Mahendra, dia sangat berbeda ketika di hadapan istrinya seperti saat ini dan saat nona Aruna menutup mata," Kihrani mengingat bagaimana dia merasa demikian sulit bernafas tatkala dihadapkan dengan lelaki bermata biru tersebut.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者