"lalu kenapa kamu memilih Menutup mata?" tanya Aruna.
"Saya ingin malam ini Anda lah yang beruntung, keberuntungan penuh," jawab Mia. Spontan seluruh wajah Aruna menoleh kepada ibu Juan. Tak ada tanda-tanda dia sebang bercanda. Wajahnya terlihat serius.
Sejenak keduanya bertautan mata dan Mia memahami rasa penasaran Aruna.
"Keberuntungan Anda malam ini adalah lambang kemenangan mutlak mutlak bagi saya," Mia menegaskan, nyatanya tatkala sinar rembulan telah menyentuh Wijaya Kusuma dan kuncup-kuncup tersebut terbuka secara magis. Mia benar-benar menutup matanya.
Aruna menatap takjub bunga tersebut, bukan karena mitos yang melekat pada Wijaya kusuma melainkan keindahannya dan tentu saja bau harum yang melekat pada bunga tersebut.
Sangat-sangat harum, sayangnya hal mekarnya bunga yang di dominasi warna putih tersebut tak seberapa lama. Sejalan dengan gerakan menutup Aruna mengamati Mia yang masih enggan membuka mata.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者