webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · 现代言情
分數不夠
1020 Chs

III-235. Tertidur Pulas

Matahari kota metropolitan beranjak meninggalkan Meridian tatkala lelaki dengan bulu mata coklat masih enggan membuka matanya.

Samar-samar dia mengingat dengan jelas suara terakhir yang menyusup di gendang telinganya, "Leo.. apa yang kamu lakukan!" Dan kemudian dia tak ingat apa-apa lagi.

Hal yang paling meresahkan dari segala keresahan ialah ia merasakan ada tangan halus, lembut, dan sedikit mungil. Menyusup di sela-sela rambutnya.

Sejalan kemudian tangan tersebut meninggalkan kening, lalu belaian pada rambutnya lenyap. Dia yang terpejam mendengarkan sobekan kertas atau entahlah, dia tak mendengar apa pun lagi.

***

Di Lorong rumah sakit terlihat seorang perempuan berlari tergopoh-gopoh membawa tas punggung, larinya di ikuti lelaki bertubuh kekar beserta sekelompok orang dengan baju senada. Lari tersebut di tengarai mengejar pembaringan besi yang di dorong oleh para tenaga medis.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者