Arya menggelengkan kepalanya. "Tidak tertarik."
"Apa kamu yakin tidak tertarik?" Profesor Danu melebarkan senyumannya karena ia merasa jenius di depannya itu sangat bodoh dalam urusan cinta.
"Sebenarnya saya kepikiran kata-kata Ibu saya kemarin. Dia ingin saya menikah. Tapi, saya belum kepikiran. Bagaimana menurut Profesor?"
Profesor Danu memperbaiki duduknya. Setelah itu ia menatap Arya penuh arti. "Apa kamu percaya padaku? Jika aku kasih perintah padamu, apakah kamu masih mau mengikutinya?"
Arya terdiam sejenak. Dia sangat mengenal karakter Profesor Danu dan ia juga tahu kalau orang di depannya adalah orang yang bijaksana dan selalu menginginkan yang terbaik buat orang lain. Oleh karena itu, ia langsung mengangguk.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者