"Masuk," Jawab Naya dari dalam ruangan,sambil terus mengetik di laptop nya.
Rama Pun membuka pintu ruang kerja Naya.
Saat Naya melihat ke arah pintu, Ia langsung bangun dari tempat duduknya.
"Bapak" Naya kaget dan segera menutup laptop nya.
" Ada apa pak?"Naya menyambung ucapannya.
" Ini udah jam makan siang Nay masih aja sibuk kerja"Jawab Rama sembari melihat arloji nya.
Rama duduk di bangku yang ada di depan meja kerja, Naya.
"Nay, kita makan siang bersama di kafe dekat kantor,apa Kamu bersedia?"Ajak Rama.
Hari itu menjadi hari keberuntungan bagi Rama, Karena selama ini Naya tidak pernah mau di ajak makan siang olehnya,tapi hari itu Dia bersedia.
"B-baik,Pak" Naya menjawab ajakan Rama dengan nada yang sedikit gugup.
Rama tersenyum bahagia mendengar jawaban Naya.
"Benarkah?"Rama kembali bertanya untuk memastikan kalau Naya memang benar-benar bersedia di ajak makan siang olehnya.
Rama buru-buru bangkit dari tempat duduknya dan segera menghampiri Naya.
"Iya Pak" Naya kembali menjawab pertanyaan Rama dengan tersenyum sembari mengampil tas nya.
Mereka pun berjalan ke luar ruangan menuju loby kantor.
Sesampainya di lobi kantor mereka menuju ke mobil yang sudah terparkir di luar.
Meski Rama seorang direktur di sebuah perusahaan namun Rama, tidak pernah sombong,Rama sangat baik kepada semua orang Dia, orang yang ramah dan sopan namun Ia tidak bisa mengemudikan mobil kemanapun dia pergi selalu memakai supir pribadi.
Supir membukakan pintu mobil mempersilahkan Rama dan Naya masuk ke mobil Naya masuk lebih dulu di susul oleh Rama mereka berdua duduk berdampingan di kursi belakang,supir pun menutup pintu mobil dan segera menyalakan mobilnya meninggalkan gedung kantor.
"Kita mau kemana pak?"Tanya sang supir kepada Rama.
"Kita ke kafe yang tidak jauh dari kantor ya!" Jawab Rama.
Di dalam mobil Rama terus menatap waja Naya, dengan raut muka yang terlihat sangat bahagia tapi Naya terlihat cuek dengan atasannya itu.
Sesekali Naya melihat ke arah bos yang berada di sampingnya sambil sedikit memberikan senyuman manis dari bibirnya.
Naya merasa canggung berada di dekat Rama, karena untuk pertama kalinya Ia pergi makan siang dengan Rama.
Naya memang tidak pernah dekat dengan laki-laki lain sebelumnya,apalagi sejak Naya mengenal Gabriel, seakan hatinya tidak pernah mau berpaling dari Laki-laki yang sangat di cintanya itu.
Sesampainya di kafe Rama dan Naya duduk berhadapan di ruangan exclusif yang ada di kafe itu,tapi tiba-tiba Naya kembali berdiri dari tempat duduknya.
"Maaf Pak,saya ijin ke toilet sebentar,"Ucap Naya seraya mengambil kembali tas nya.
"Kenapa Nay?"Tanya Rama dengan sedikit keheranan
"T-tidak apa-apa Pak"Ucapnya dengan terbata-bata.
"Toiletnya ada di sebelah sana"Rama mengarahkan tangannya ke sebuah tempat.
"Iya Pak"Naya pergi meninggalkan Rama.
Rama hanya tersenyum melihat Naya yang seolah-olah salah tingkah di hadapannya Rama semakin menyukai Naya dan semakin berusaha mendekatinya.
Tidak lama kemudian Naya kembali duduk di kursi dan dengan malu-malu Naya mulai menyantap makan siang yang sudah di pesankan oleh Rama.
Rama yang duduk di hadapan Naya terus saja memandangi wajah gadis yang ada di hadapannya dengan senyuman indah di bibirnya,setiap kali Naya melihat ke Rama, Ia berpura-pura menyantap makan siang nya.
Makan siang pun selesai mereka berdua kembali ke kantor.
sesampainya di kantor Rama berterima kasih kepada Naya.
"Terimakasih banyak Nay," Ujar Rama sambil tersenyum memandang wajah Naya.
"Untuk apa Pak,harusnya saya yang berterima kasih sama Bapak,karena Bapak sudah mengajak saya makan siang hari ini," Jawab Naya sambil membalas senyuman Rama.
Merekapun kembali menuju ruang kerja masing-masing untuk kembali bekerja.
Setelah jam kantor selesai, Naya hendak bersiap siap pulang,saat Naya membuka pintu ruangan kerja nya Ia kaget dengan kedatangan Rama yang tiba-tiba sudah ada di luar ruangannya.
"B-Bapak, sedang apa disini?" Naya bertanya dengan bibir terbata-bata.
" Saya mau mengantar kamu pulang apa kamu tidak keberatan?" Rama bertanya dengan nada yang lembut.
" Tapi saya bawa kendaraan sendiri Pak," Jawab nya singkat.
"Ya sudah kalau begitu nanti malam boleh saya berkunjung ke rumah kamu?" Kembali Rama bertanya sambil tersenyum.
Naya terdiam tanpa menjawab sepatah katapun dan berjalan meninggalkan Rama menuju lift untuk turun ke loby.
Rama mengejar Naya dan mencoba meraih tangan Naya.
"Tunggu Nay Saya minta maaf,kalau kamu melarang saya berkunjung tidak apa-apa nay!" Rama terus berjalan mendekati Naya.
Naya pun menghentikan langkahnya dan Rama menyatukan kedua telapak tangannya meminta maaf kepada Naya karena takut kata-katanya menyinggung perasaan Naya.
"Maaf Nay tolong maafin Saya klw kata-kata tadi menyinggung perasaan kamu" Rama terus meminta maaf.
Naya tidak tersinggung atau pun marah dengan kata-kata Rama yang ingin berkunjung hanya saja Ia masih belum siap menerima Laki-laki yang datang ke rumahnya.
"Tidak Pak,Bapak tidak perlu minta maaf,justru saya yang salah pergi begitu saja, harus nya saya yang meminta maaf,"Ucap Naya sambil menurunkan tangan Rama.
"Bapak,boleh berkunjung ke rumah saya nanti malam,besok kan kantor libur" Sambung Naya sambil tersenyum.
"Benarkah Nay"Rama kembali bertanya sambil tersenyum
Terlihat jelas di wajah Rama yang begitu bahagia mendengar jawaban dari Naya.
Naya hanya menganggukan kepala nya sambil tersenyum melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah atasan nya itu.
Mereka pun berjalan bersama menuju loby dan mereka berpisah di loby.
"Sampai jumpa nanti malam Nay,"Kata Rama.
Naya hanya tersenyum dan pergi ke parkiran untuk mengambil motornya.
Sementara Rama sudah di tunggu supir di depan pintu loby.
Malam pun tiba,Rama berkunjung ke rumah Naya dengan perasaan bahagia.
Rama sampai di gerbang rumah Naya dan merogoh saku celananya untuk menelpon Naya Dia menekan aplikasi hijau yang ada di ponselnya dan menekan nama yang bertuliskan 'My Angel'
Tidak lama panggilannya pun tersambung.
"Hallo Pak"Ucap Naya dari telpon.
"Nay, saya sudah di depan gerbang rumah kamu,boleh saya masuk?"Ucapnya seraya melihat ke arah rumah Naya.
Dari dalam rumah, Naya keluar dari kamarnya melewati ruang tv yang berada di luar kamarnya,terlihat keluarganya sedang bersantai di ruangan itu sambil mengobrol,tiba-tiba ibunya bertanya kepada Naya.
"Nay,mau kemana malam-malam?"Tanya sang Ibu dengan sedikit keheranan.
Naya menghentikan langkahnya sejenak
"I-itu Bu, ada temen Naya yang mau main ke rumah,dia sudah di depan gerbang,Naya mau buka pintu gerbangnya Bu,"Jawab Naya.
Naya pun kembali meneruskan langkahnya menuju halaman rumahnya.
Sesampainya di halaman,Naya membuka gerbangnya dan mempersilahkan Rama untuk memasuki halaman rumah,Rama pun menyuruh supir memarkirkan mobilnya,sementara Rama sudah terlebih dulu turun dari mobil memilih berjalan bersama Naya.
Rama menyuruh supir membawakan beberapa bingkisan yang Dia simpan di bagasi mobilnya,yang tidak lain itu adalah hadiah untuk Naya dan keluarganya.
Merekapun berjalan memasuki rumah.
"Assalamu'alaikum" Rama memberi salam
"Waalaikum salam,siapa Nay?" Dea menjawab dari dalam rumah sambil berjalan menemui Naya.
"Ini Bu,kenalin temen kerja Naya,"Ucapnya sambil memperkenalkan Rama kepada ibunya.
"Ini Ibu, saya pak,"Naya memperkenalkan Ibunya kepada Rama.