webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · 现代言情
分數不夠
292 Chs

Bab 264-Martabak rasa cinta

"Bagus! Kerja kalian memang sungguh bagus. Beruntung hari ini tak ada Samudra di kantor." Azka tampak berbicara dengan seseorang di ujung sambungan teleponnya. Itu terlihat jelas karena Azka tengah menempelkan benda pipih pada telinganya.

Azka tengah berbicara dengan salah satu anak buahnya yang kini tengah berpura-pura menjadi bawahan Samudra. Samudra yang tak pernah menyangka kalau Azka tengah melakukan pengintaian tampak santai saja dengan aktivitasnya tanda sedikit pun menaruh rasa curiga pada Azka.

Padahal, Azka tengah memainkan rencananya. Pengintaian kedua anak buahnya pada Samudra kini telah berhasil. Kedua anak buahnya itu telah mengantongi bukti yang sangat kuat. mereka bahkan siap berperang, tentu bukanlah perang secara pisik karena itu akan melanggar hukum mereka akan segera berperang melawan Samudra dengan tak-tiknya.