webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urban
Not enough ratings
292 Chs

Bab 265-Jatuh cinta

Selang satu jam kemudian setelah kedatangan Azka, datang pula kendaraan roda empat milik Samudra yang membawa Nazwa ke sana.

Hari ini, Nazwa kembali meminta untuk diantarkan ke rumah Azka karena dia ingin menetralkan perasaannya yang tidak karuan dan Samudra mengerti itu.

Samudra memberikan ruang untuk Nazwa berpikir sendiri. Dia butuh jawaban dari hati, bukan jawaban paksaan.

"Terima kasih ya, Pak. Sudah bersedia mengantarkan saya," ucap Nazwa setelah terus saja membisu di dalam perjalanan.

"Mau mampir dulu?" sambungnya bertanya.

"Saya sampai depan saja. Saya tunggu jawaban kamu ya," balas Samudra menatap Nazwa. Suaranya begitu terdengar lembut dan Nazwa tak merlihat sikapnya yang biasa dingin.

"Iya, saya minta waktu ya." Nazwa kemudian keluar dari dalam mobil Samudra.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com