webnovel

Hari Pindah Rumah

Seminggu Nathan di rumah Reina, kemudian dia pamit kepada orang tua Reina untuk membawa Reina ke rumah mereka. Walaupun berat, bunda mengantarkan putrinya ke rumah baru mereka. Setibanya di rumah Reina dan Nathan, sudah ada mama Nathan dan Michel disana yang sedang menunggu di depan rumah. Nathan dan Reina langsung mencium tangan mama Nathan, mama Nita.

"Mama uda lama?", tanya Nathan yang langsung membuka pintu rumahnya.

"Belum baru aja datang", katanya. Lalu mereka masuk ke dalam.

Nathan membawa koper-koper Reina naik ke atas ke kamarnya. Bunda dan yanda Reina beramah tamah dengan mama Nathan. Mereka akrab sekali dikarenakan sekarang mereka adalah keluarga. Michel main dengan Aditya, walaupun Aditya sudah ABG tapi dia bisa berteman dengan Michel. Mereka duduk di taman belakang yang ada kursi menghadap ke taman. Hampir semua mebel di rumah itu adalah pilihan Reina, dia melihat dari majalah dekorasi yang ia beli dan menerapkannya di rumah mereka.

Hari cepat berlalu dan tiba saatnya Reina dan Nathan ditinggal hanya berdua menempati rumah baru mereka. Keluarga keduanya pamit meninggalkan mereka berdua dalam rumah itu. Tetangga ada beberapa yang menyapa mereka sekedar berbasa-basi tadi dan ada beberapa yang memberikan mereka kue-kue. Reina membersihkan cucian piring bekas makan mereka. Mama Nita memberikan beberapa toples makanan yang ia kemas didalam wadah kedap udara dan tinggal memanaskan saja dalam microwave untuk menghangatkannya. Reina menaruh makanan-makanan itu ke dalam kulkas dan membersihkan dapurnya dengan telaten. Nathan mengunci semua pintu rumah lalu dia menuju dapur untuk membantu Reina. Reina telah menyiapkan susu coklat hangat dan sepiring roti bakar coklat untuk Nathan, sesuai kebiasaannya selama seminggu ini menjadi istri Nathan.

"Sekarang aku bisa tidur lega lagi deh soalnya kamu suka ngabisin tempat tidur sendirian", goda Reina kepada Nathan.

"Kalo aku sekarang bisa tidur tenang abisnya kamu kalo tidur suka ngorok", balas Nathan.

"Masa sih?", tanya Reina tak percaya. Meledak tawa Nathan melihat rona muka Reina yang tersipu malu.

"Dasar ya kamu, gampang amat percaya", katanya disela-sela tawa.

"Ya, abis kamu yang bilang makanya aku percaya aja", tersipu Reina menjawab.

Lalu Nathan membawa susu dan rotinya ke ruang tengah dan menyalakan TV menonton acara kesukaannya, sepak bola. Reina kemudian duduk disampingnya membaca novel kesukaannya. Kemudian setelah acara usai, Nathan mematikan TV nya, Reina membereskan bekas makan suaminya dan kemudian mereka berdua naik ke lantai 2, masuk ke kamar masing-masing.

Malam itu mereka sulit memejamkan mata dikarenakan suasana baru dalam rumah yang hening dan tanpa mereka sadari mereka telah terbiasa tidur bersama sehingga membuat mereka tidak nyaman tidur. Reina lalu keluar kamarnya dan membuka kamar Nathan. Lalu dia menutup kamar Nathan dan merebahkan tubuhnya disamping tubuh Nathan yang bingung melihat ulahnya.

"Aku tidur disini aja ya. Kita tidur bareng aja. Aku engga biasa tidur ditempat baru sendirian", katanya beralasan.

Kemudian dia menutup matanya dan tidur dengan pulas disamping Nathan. Seperti biasa Nathan menatap wajah Reina yang telah tertidur dan kemudian diapun terlelap tidur disamping istrinya.