"Aku takut jika kamu akan dikuasai oleh coach Bianca. Ketika aku tidak ada di sampingmu, tentu sangat mudah baginya mendapatkanmu. Terlebih mama yang juga sudah merestuinya." ungkap Naya dengan jujur.
Tanpa bergeming Seno membalikkan badannya ke arah Naya. Ia menatapnya lekat dan terus menatapnya seperti itu. Membuat Naya jadi malu dan salah tingkah. Dengan perlahan Naya pun menarik gulingnya dan menghalangi wajah suaminya agar tidak terus menatap seperti itu.
Sontak Seno tersenyum melihat tingkah istrinya yang sangat lucu, mereka sampai melupakan rengekan Zaina yang sudah disimpan di atas box bayi.
"Naya, aku tidak akan ter…,"
"Eaaaa… Eaaaaa." ucapan Seno terpotong dengan tangisan Zaina yang sangat nyaring. Membuat mereka bangkit secara bersamaan dan menghampirinya pun secara bersamaan.
Tidak, tidak, mereka berdua terpelohok ketika melihat Zaina. Suara tangisan baby itu bukan dari Zaina, lantas ia pun mencari sumber suara itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者