webnovel

39. Seperti Orang Lain

Perlahan Andrea membuka matanya, namun tatapan Andrea sama sekali berbeda dengan tatapan sebelumnya. Meski tadi dia juga sudah terlihat aneh tetapi saat ini tatapan mata Andrea tertuju kepada Kina dengan tatapan yang seperti tidak suka. Kina merasa sedikit takut saat melihat tatapan Andrea itu, makanya dia kemudian segera bersembunyi di belakang tubuh Likha. Sementara Likha saat ini yang mengetahui Andrea sudah terbangun segera memberikan air minum kepada Andrea.

"Rea lo minum dulu! Kenapa lo tiba-tiba pingsan sih, bikin kita khawatir tahu." ucap Likha sambil mendekatkan gelas ke bibir Andrea yang langsung meminum air itu, tetapi kemudian dia segera menyingkirkannya dan menatap tajam ke arah Kina.

Kina sendiri tentu saja langsung menundukkan pandangannya karena dia merasa sangat takut, dia seperti tidak mengenal Andrea sebagai sahabatnya. Tetapi dia seperti melihat orang lain pada tatapan Andrea itu.

"Kamu jangan macam-macam kamu jangan melakukan hal-hal yang tidak pantas di sini! Apabila kamu masih melakukan hal itu lihat saja nanti! Aku tidak akan diam saja." ucap Andrea dengan suara yang dingin dan seperti bukan suara Andrea.

Apalagi dia tiba-tiba memanggil Kina dengan panggilan 'kamu' bukan lo seperti biasanya, juga Andrea memanggil diriya 'aku' bukan gue, itu membuat Likha dan Kina yakin kalau Andrea mungkin kerasukan sesuatu. Tetapi semua orang tidak begitu menyadari kecuali Kina yang menjadi tersangka utama dalam hal ini.

"A ... Apa maksud lo, Rea? Kenapa lo ngomong kayak gitu sama gue? Emangnya apa yang gue lakuin?" tanya Kina merasa sangat gugup dan bingung dengan apa yang dikatakan oleh Andrea.

Kina lalu langsung merasa bersalah dengan apa yang dia dan Alan lakukan tadi, apa jangan-jangan Andrea melihat apa yang mereka lakukan.

"Kamu nggak usah pura-pura! Aku tahu apa yang kamu sama lelaki itu lakukan dan itu nggak pantes. Kalian bisa melakukan hal yang lebih apabila tadi tidak ada barang yang jatuh yang menghentikan apa yang kalian lakukan." ucap Andrea masih menatap tajam ke arah Kina.

Namun beberapa saat kemudian tatapannya meredup dan dia kembali tidak sadarkan diri. Likha segera mengurus Andrea dengan memberi minyak kayu putih di hidung dan juga telapak kakinya sementara Leo menekan-rekan jempol kaki Andrea agar Andrea bisa segera sadarkan diri.

Sementara itu Azzam menatap ke arah Alan dan Kina secara bergantian, dia mencurigai sesuatu meski yang lain tidak begitu peduli dengan apa yang dikatakan Andrea karena mereka merasa khawatir dengan Andrea yang tiba-tiba pingsan tadi. Azam kemudian memanggil Kina dan Alan dan mengajak mereka keluar dari ruang tengah itu menuju ke teras di depan Villa.

"Alan, Kina, lo berdua ikut gue! Ada yang mau gue omongin sebentar yuk!" Ajak Azzam pada Kina dan Alan yang langsung mengikuti Azzam keluar dari ruang keluarga itu.

Mereka segera duduk di kursi santai yang ada di depan vila itu.

"Ada apa Zam, kayaknya penting banget. Emang lo ada perlu apa sama gue sama Kina?" Tanya Alan masih tidak mengerti dan menyadari dengan apa yang telah dia lakukan.

"Lo nggak sadar apa yang udah lo lakuin? Kalian berdua ngapain sih tadi, kalian berdua pasti berbuat yang macem-macem kan? Gue bilangin ya, di sini itu bukan tempat kita jadi tolong ditahan dulu ya kalau kalian mau mesra-mesraan. Gue nggak menyalahkan kalian karena kalian memang sedang mabuk asmara, kan kalian baru jadian. Tapi ya nggak bisa ngelakuin hal-hal sembarangan di tempat kayak gini gitu loh, apalagi kalian semua kan tahu kalau kita itu saat ini di tempat baru yang kita nggak tahu di sini tuh ada apa gitu loh. Jadi gue mohon banget sama lo berdua ya! Tahan dulu sebentar, nanti kalau kita udah pulang bodo amat kalian mau ngelakuin apa juga yang penting please buat di sini tuh kalian jangan sampai berduaan gitu. Nanti kalian bisa melakukan hal-hal yang membuat kita semua mungkin berada dalam masalah, bisa kan?" Tanya Azzam kepada Alan yang langsung menyadari apa yang menjadi kesalahan terbesarnya.

Dia melirik Kina yang kini menangis sambil menundukkan kepalanya, meski Alan sedikit takut dengan Azam tetapi sebagai laki-laki dia kemudian mendekati Kina dan memeluk gadis yang saat ini sedang menangis. Alan tidak tega melihat seorang gadis menangis apalagi semua itu karena kesalahan yang dia lakukan.

"Oh, yang itu! Iya zam gue minta maaf, gue khilaf! Lagi juga gue sama Kina tuh terbawa suasana tadi. Ya lo tahu sendiri kan lo juga kan yang lebih senior daripada gue sama Kina. Jadi lo pasti kan bisa ngerasain apa yang gue sama Kina rasain sekarang. Ya gue minta maaf banget karena gue nggak tahu tempat, gue bakal berjanji kalau gue nggak bakalan ngelakuin hal kayak gitu lagi." ucap Alan mengakui semua kesalahannya.

Meski dia tidak menjelaskan secara detail apa yang dia dan Kina lakukan tetapi Azzam sudah sangat memahami betul bagaimana dan apa yang mungkin Alan dan Kina lakukan meski Azzam tahu kalau mereka tidak sampai melakukan hal-hal yang di luar batas, tetapi mungkin penghuni Villa ini tidak terima dengan apa yang mereka lakukan.

"Ya udah gue terima apa yang lo janjiin, tapi ingat kita di sini tuh mau bersenang-senang tetapi tidak melakukan hal-hal yang tidak pantas. Jadi gue pesen sekali lagi tolong, tolong banget kita itu saat ini nggak tahu di sini tuh ada apa dan bagaimana. Jadi tolong banget ya kalian tuh jaga diri, jaga kita semua dari hal-hal yang tidak kita inginkan! Ya, bisa kan?" tanya Azzam kepada Alan yang langsung mengangguk.

"Iya Zam, gue ... gue sadar gue salah. Gue yang salah tapi gue janji gue nggak bakalan lagi deh ngelakuin hal kayak gitu. Kina sorry ya! Sorry tadi aku udah keterlaluan banget sama kamu." ucap Alan yang langsung diangguki oleh Kina. Azzam kemudian mengajak mereka kembali masuk ke dalam dan melihat bagaimana keadaan Andrea sekarang.

"Ya udah! Kina hapus air mata lo, jangan biarkan yang lain tahu kalau lo habis nangis! Ntar dikira gue galak marahin anak orang! Apalagi kalau pawang gue (Likha) sampai tahu lo nangis gara-gara gue bilangin bisa ngambek dia nanti." ucap Azzam terkekeh. Dia memang sangat dewasa dan meski dia sudah memberi nasihat pada Alan dan Kina tetapi dia juga cepat bisa mencairkan suasana.

"Baik Zam, makasih ya udah nasihatin dan ingetin kita berdua. Gue janji nggak bakal deket-deket sama Alan dulu deh!" Alan spontan membelalakkan matanya saat mendengar apa yang Kina katakan. Azzam menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua sahabatnya. Dia kemudian segera melangkahkan kakinya memasuki vila diikuti oleh Kina dan Alan.

*****