"Gila sih, kepala gue pusing banget. Kayaknya gue butuh sesuatu yang manis buat ngeredain pusing." Keluh Kemal.
Rangga mengangguk dengan tatapan mata yang tetap fokus ke jalan. "Gue udah send teks ke Pak Kepala kok. Kalau kita boleh langsung pulang."
"Serius lo?"
"Serius lah. Lagian ternyata interogasi Melati juga cukup lama. Kita sampe ngelewatin jam makan siang. Lagian gue udah laporan ke tim kalau kita udah berhasil nuntasin kasus Ratih, tinggal up ke atasan aja supaya bisa masuk ke proses hukum dan dapet surat penangkapan tersangka, serta surat penggeledahan tempat."
"Hold dulu. Bukannya Caroline masih mau main-main sama Edgar dan Sarah?" Tanya Kemal mewanti-wanti.
"Iya, gue paham kok. Udah gue hold. Resmi boleh di up setelah satu minggu kemudian. Nanti gue tinggal saling ngobrol sama Carol." Jelas Rangga.
Kemal mengangguk paham. Kemudian ia memasang cengiran pada Rangga.
"Kenapa lo cengar-cengir?" Tanya Rangga heran.
"Hehe, gue mau ngaku."
"Ngaku apaan?"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者