"Cukup, Nek! Jangan lagi di teruskan, kenapa selalu saja nenek membahas masa lalu yang jelas bukan hanya salahku. Ini semua karena nenek dan kakek. Ini karena desakan kakek dan nenek!" bantahku.
Nenek terdiam sejenak menatapku dengan penuh amarah yang kian semakian memuncak.
"Nenek lah yang selalu memaksaku segera menikah, bukankah aku sudah katakan aku akan menikah dengan cara yang nenek inginkan."
"Amelie!" bentak nenek padaku.
Aku terkesiap sampai membuat Marco terbangun akan bentakan nenek. Dia menangis histeris dan segera aku menggendongnya.
Aku menimang-nimang Marco dalam gendonganku. Nenek pun pergi dengan mendecakkan langkah kakinya.
Begitu berhasil membuat Marco tenang dan tertidur lagi, aku bergegas mempersiapkan segala pakaian dan perlengkapan Marco. Aku sudah tidak tahan lagi di rumah ini.
Sambil menggendong Marco, aku keluar kamar dengan membawa perlengkapan pakaian kami dalam koper.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者