Melihat ayah berlalu pergi, hatiku kian semakin sakit. Aku merasa benar-benar sendiri lagi, tidak ada lagi yang melindungi dan selalu mengerti diriku.
"Amelie," panggil nenek dari dalam sambil menggendong Marco yang menangis histeris.
Aku segera melangkah dengan cepat ke dalam rumah dan segera menggendong Marco.
"Dimana Deddy? Bayi mu hampir jatuh dari kasur."
Seketika aku menjadi panik dan sambil mengayunkan Marco dalam gendonganku. "Maafkan ibu, Nak."
Nenek menggelengkan kepalanya lantas kembali masuk ke kamarku dengan terburu-buru, sesaat kemudian nenek kembali keluar kamarku dengan memberikan sebotol susu.
"Terima kasih, Nek." aku meraih sebotol susu dari tangan nenek lantas memberikannya untuk Marco.
"Kau harus lebih siaga dan cekatan pada anak mu ini, bagaimana jika anak mu sampai jatuh hah?"
Nenek mengomeliku, aku mengacuhkan omelan nenek seraya kemudian melangkah ke dalam kamar.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com