webnovel

Biarkan Mata Berbicara

Berawal dari kisah cintanya Anjani semasa SMK , yang takut untuk jatuh cinta, semua itu dikarenakan dia selalu melihat konflik antara kedua orang tuanya . Obsesinya untuk menjauhi arti cinta yang akhirnya membuat dia terpuruk akan cintanya sendiri. Ketika Anjani belajar untuk mencintai seseorang , Anjanipun menjalani kisah nya , ternyata dia hidup terombang ambing oleh bayangan dari pria yang dia cintai , membuatnya menjadi depresi dan mengambil jalan terakhir untuk masa depannya . " Akankah aku mengakhiri hidup ku ? atau aku harus bangun dari tidur panjangku ??... Anjani berkata dalam hati , matanya memandang lautan luas yang berada dihadapannya . cerita Anjani ini adalah awal novel saya, mohon kawan kawan berikan ulasan , saran dan kritiknya ya... agar saya bisa lebih baik lagi dalam menulis dan bercerita..(◍•ᴗ•◍) terima kasih , salam hormat penuh cinta dari saya. Chandrawati.

Chandrawati · 都市
分數不夠
239 Chs

Jangan Kau Ragukan..

" Taaarrrraaaa.....! Sargi sudah siap , ayoo tuan muda , banguun dan makan , sebelum kita berangkat !".

Aku segera membangunkan Antoni setelah selesai membuat sarapan . Sudah dari jam 5 pagi tadi aku berkutat di dapur , sesuai keinginan Antoni , aku memasak untuknya .

" Hhhmmmmm..... baunya wangiii .... tapi , kok lo ngga bangunin gue sih , kan perjanjiannya masak bersama ".

Dengan merasa kecewa dia berkata padaku .

" Iyaa..gue sengaja ngga bangunin lo, karena gue ngga mau lo nyetir sambil tidur ! , biar gue aja yang tidur tapi lo ngga ...!!". Dengan bercanda Aku pun memberikan pengertian kepada nya , apa alesanku tidak membangunkannya , agar tidak masak bersamaku di pagi ini . Antoni tersenyum dan memeluk tubuh ku dari belakang .

" Terima kasih sayang , lo sudah berikan gue yang terbaik dari diri lo... asal jangan maksain hingga lo nanti jadi sakit ...". Rayuan yang janggal ditelinga .

" Sakit... sakit apa..?". Aku pun bertanya kepadanya..

" Sakit hati ama gue , hahahaha...!". Antoni berkata sambil berlari menuju kamar mandi .

" Awas lo yaa...!! Antonii... buka...!! tok..tok..tok..!! buka Antoni...!! tok...tok..tok...". Aku pun mengejarnya , dan berusaha mengetuk pintu kamar mandi dengan memakai sendok sayur yang ada ditanganku .

" Kalo gue bukain ni pintu , memang lo mau mandi bareng ma gue..? hahhaha.. !" .

Jawaban dari Antoni sangat menjengkelkan , akhirnya aku pun mengalah , aku menunggu sampai dia selesai baru aku ketok kepalanya .

" Drrrtt... drrtt...drrrrtt..tiba tiba aku melihat ponselku bergetar , tanpa melihat nomor yang tertera , aku pun langsung mengangkat dan berbicara....

" Hallo ... ini siapa ya..?" . Akupun memulai percakapan dengan bertanya kepadanya..

" Anjani , ini gue... yudi , maaf gue mo tanya apa lo jadi pergi kebandung hari ini ... ?". Terkejut aku mendengar suaranya , tidak pernah ku sangka dia ingat akan rencanaku pergi di hari ini . sesungguhnya apa yang terjadi padaku , setelah semalam aku membayangkannya dan kini dia menelpon diriku .

" Siapa yang menelpon ?". Antoni mengejutkan ku dengan pertanyaannya .

" Iya yud , hari ini memang kami mau pergi ke Bandung memangnya kenapa ya... ? ". Akhirnya akupun menjawab pertanyaan Yudi dihadapan Antoni , aku berharap agar tidak terjadi salah paham diantara aku dan Antoni .

" Oh Yudi , sini aku mau bicara !". Antoni meminta telpon dari ku . Aku memberikannya kepada Antoni , karena akupun gugup jika terus berbicara dengan Yudi

" Hi Yud , gue Antoni , memang rencana kami hari ini akan pergi ke Bandung , kami mau mencari tempat yang kamu ceritakan kemarin ". Antoni pun berbicara dengan Yudi di telpon .

" Oh , gitu..... kalo memang lo mau ikut juga silahkan , kita ketemuan dimana....ok , nanti gue jemput lo di sana ! thanks ya Yud.... !". Antonipun mengakhiri pembicaraannya di telpon dengan Yudi .

" Antoni , kenapa kamu mengajaknya ?". Akupun bertanya kepada Antoni , karena sesungguhnya aku tidak mau untuk terus berurusan dengan Yudi , aku takut sesuatu akan terjadi nanti .

" Yudi tau tempat yang kita tuju katanya , jadi biar ga nyasar dan memakan waktu yan lama aku menyetujui usulnya untuk ikut dengan kita , kenapa ? kamu tidak suka dengan Yudi ?...". Antoni menerangkan padaku , kenapa akhirnya dia mengajak Yudi .

" Eh.. biar lebih ramai , gimana kalo kita ajak Oman aja sekalian !!!". Aku pun mengajukan usul kepada Antoni .

" Coba saja kamu telpon dia dan tanyakan , mau tidak dia ikut bersama kita..". Antoni pun menyuruhku untuk menghubungi Oman. Tanpa basa basi lagi akupun langsung menelpon Oman.

" Permissiiiii .... Orangnya masih hidup kaga yaaa..?!?!".

" Eeh... ada Jelangkung ! hahahahhahaha...., syukurlah lo dah nyadar datang sendiri , jadi gue ga buang buang pulsa ! hahahhahahaha.....".

Orang yang mau ku telpon ternyata sudah menampak kan dirinya sendiri dihadapan ku .

" Anjani , perasaan lo nganggap gue ini , ga ada bagus bagusnya amat ya..! sekarang lo anggap gue jqelangkung ! kenapa ga sekalian aja kolor IJO !" .

Dengan wajah bersungut sungut Oman berkata kepadaku .

" Hahahahahahahaha.... akhirnya lo datang juga Man ".

Baru aja Anjani mau ngajak lo ikut kita ke Bandung .

" Ga usah di ajak , gue sudah ada tali bathin sama Anjani kok , jadi gue tau kapan dia butuh gue , dan usir gue kalo udah ga dibutuhin !". Diri ini langsung merasa sangat bersalah mendengar apa yang dikatakan Oman tentang ku .

" Hiks.. hiks..hiks.. jadi gue ini orang yang paling jahat yaa buat lo Oman.. hiks.. hiks.. hiks...sampe segitunya lo bercerita tentang gue..!". Dengan berpura pura menangis akupun berkata kepada Oman .

" Haduuh jangan nangiiss , sini gue peluk... !". Oman pun langsung menghampiriku dan ingin memeluk diriku .

" Eeeeiittss , jangan macem macem dengan Anjani ! , kalo lo sudah kuat ama PaluGada sih ga papa..?!?".

Sambil meraih tangan Oman yang hampir memeluk ku Antoni berkata kepada Oman .

" Yaa ilaaah Ton , gitu aja loo dah marah amat ma gue ,

masak lo cemburu sih ama gue ??".

Oman pun dengan gayanya yang khas , membalas perkataan Antoni .

" Heh Man.... pokoknya yang namanya laki laki kalo mau deketin pacar gue , pastilah gue cemburu..., kecuali lo bukan laki laki baru gue ngga cemburu , hahahahahhaha....!". Antoni pun lagi lagi meledek Oman . Rasanya rumah ini sudah hampir pecah dengan suara suara mereka , mungkin jika didengar tetangga , mereka akan mengganggap di sini telah terjadi percekcokan....

Akhirnya kamipun segera berangkat menuju Bandung

Aku tidak tahu dimana tempat untuk menjemput Yudi , karena sampai saat ini aku tidak berani menanyakan itu kepada Antoni .

" Man , kita mau jemput Yudi dulu , baru masuk kita masuk TOLL ..!" . Antoni berkata kepada Oman .

" Oh ya , jadi Yudi juga mau ikut ??....

Oman pun terkejut mendengar apa yang diucapkan oleh Antoni .

" Iya tadi pagi dia telp Anjani , lalu gue yang bicara dengannya ". Antoni dengan datar berkata kepada Oman .

Aku melihat mata Oman di kaca spion melirik ku , aku paham pasti Oman sudah mulai curiga waktu mendengar Yudi menelponku . Aku hanya bisa terdiam dan melihat lihat toko demi toko yang kulewati di sepanjang jalan ini .

" Eh.. itu dia Man ! minggir Man..!" Oman pun langsung memberi lampu sein dan meminggirkan mobil , setelah mendengar perintah dari Antoni .

Antoni pun langsung turun dari mobil dan menghampiri Yudi yang sudah berdiri menunggu di pinggir jalan .

" Yud , sorry lo didepan ya , sama supir gue !" .

Lagi lagi Antoni mulai meledek Oman .

" Iya tuan , gue paham dah apa yang lo maksud , asal lo inget aja ya , kali ini gue ngga sendirian jadi nyamuk di mobil ini , ada nyamuk baru yang akan mengalami nasibnya sama ama gue !!!". Dengan nada kesel Oman pun membalas perkataan Antoni .

" Hahaahhaahahahaha.... kalian berdua ini , gue lihat lebih mesra , dari pada pasangan yang seharusnya mesra ". Yudi pun tertawa berkata kepada Oman dan Antoni .

Bukan maksudku menuduh Yudi , tapi kalimat yang di ungkapkan Yudi sangat aneh di dengar .

Apakah dia tidak bisa bercanda atau memang dia ingin bercanda .

" menyindir secara halus...hhhmmmm ". gumamku dalam hati .

Aku melihat wajah Antoni yang dengan santai duduk disampingku , dia terus menggenggam tanganku , dan aku pun demikian .

Aku tidak bisa membaca pikiran Antoni , tapi aku percaya bahwa Antoni tau apa yang harus dilakukannya .

" Kita hampir sampai , kita makan dulu ya , didaerah dago ". Yudi berkata kepada kami .

" Lo mau makan apa ?" . tanya Antoni kepadaku .

" Dia mah beliin aja seblak juga dah kegirangan ". Oman pun menjawab pertanyaan Antoni terhadapku .

" Hahahahahah...memang biasanya cewek itu paling suka makan makanan yang pedas pedas !". Yudi pun ikut berkata tentang ku .

" Kalau gitu cari tukang Gado gado atau tukang karedok aja Man, Dia dari kemarin pingin makan itu ".

Antoni lebih tahu apa yang aku mau .

Dengan bangga akupun tersenyum mendengar apa yang diucapkan Antoni tentang apa yang ku ingini ,

Aku berfikir dia telah melupakan pesan ku , memang semalam aku sudah bilang sama Antoni , jika sampai di Bandung aku ingin makan karedok atau gado gado buatan orang Bandung . Dan kini dia menyuruh Oman untuk mencari itu .

" Biar tuan Putri makan karedok kita makan nasi bakar aja yaa... ". Antoni berkata kepada Oman dan Yudi .

" Asalkan bukan racun mah gue gee makan aja Ton !".

Oman pun membalas perkataan Antoni .

" Gue mah Idem aja , sama ma Oman..". Yudi pun mengikuti Oman .

Aku hanya bisa tertawa melihat tingkah polah mereka , aku berharap persahabatan ini bisa langgeng sampai selamanya , tanpa ada rasa perselisihan diantara kami .

" Anjani , tempat yang kita mau kunjungi tidak jauh dari sini , dan Orang yang mau kamu temui itu kerja di pabrik belakang area ini " . Yudi berkata kepadaku .

" Wah... kok lo bisa tau sedetail itu Yud , sejak kapan lo sudah jadi detektif !". Mendengar apa yang di ucapkan oleh Yudi , Antonipun bertanya kepadanya .

Memang mencurigakan jika Yudi bisa memberikan keterangan sampai seperti itu , Aku merasa , Yudi masih menyimpan suatu misteri tentang tujuanku ini .

Mendengar apa yang dikatakan Antoni , Yudi hanya tersenyum membalasnya .

" Yud , memang masih ada yang belum kamu ceritakan ke Anjani ?". Omanpun mulai curiga kepada Yudi .

" Sudahlah kita serahin semua ke Yudi , yang pasti semua ini untuk kebaikan Anjani " . Dengan bijak Antoni pun berkata kepada Oman .

Entah apa yang harus aku katakan kepada mereka semua , karena mereka mau berkorban menolongku .

" Terima kasih ya , kalian semua mau menolongku , sekali lagi terima kasih ". Aku hanya bisa mengucap kan rasa terima kasihku untuk semua bantuan ini.

Mereka membalasku dengan tersenyum , lalu Antoni merangkul ku dan mencium keningku .

========= °°° =========